💕Unboxing💕

1.4K 137 30
                                    

Happy reading guys

💕💕💕


Terkadang sesuatu yang tampak sempurna di mata orang hanyalah sebuah persepsi singkat. Yang kemudian dikembangkan dalam proses pemikiran bahwa kesuksesan dan kehidupan nyaman  seseorang terjadi secara instan. Masih banyak yang melihat hasil lebih membanggakan daripada sebuah proses yang justru dari situlah semua tahap demi tahap kehidupan terlalui hingga impian tersebut bisa tercapai. 

Jika sekarang Calvin tampak hidup sejahtera dengan harta yang sudah melimpah tanpa perlu takut kehabisan beras dan bahan pangan. Semua itu memang ia lalui dari proses yang tidak mudah. Menunjukan pada mereka  bahwa kesuksesannya bukan hanya karena warisan dari orang tua.

Pak Sam memberikan teori kesuksesan, lalu sang putra dengan gigih mengaplikasikan. Meskipun masih ada campur tangan orang tua di saat dirinya benar-benar membutuhkan sokongan soal dana untuk mengembangkan usahanya. 

Setelah tadi sempat menjadi pemateri di kampus Veteran Surabaya terkait meningkatkan motivasi untuk generasi milenial terhadap industri peternakan, Calvin kini mendatangi pabrik yang didirikan olehnya. Tidak besar, tetapi bisa memberi lapangan pekerjaan pada orang-orang yang membutuhkan. 

Ia masih teringat jelas tentang Clara yang meragukan dirinya sebab ia hanyalah sebuah pengusaha yang bergerak dalam bidang ternak. Tidak sebanding dengan seorang pilot yang katanya lebih menjanjikan.

Cih, mengapa ia baru sadar jika perempuan itu hanya memandang pangkat dan isi dompet yang dikira akan semakin sekarat. 

"Puyuh giling masih banyak diminati oleh banyak pawrent, jadi jangan sampai untuk berhenti produksi. " Calvin melihat pekerjanya yang tampak semangat membuat puyuh giling hasil dari racikannya saat itu dan kini sudah sangat berkembang. Setiap bulannya selalu menerima pesanan sampai ratusan  kilo dari berbagai petshop.  Ia  juga memiliki budidaya puyuh sendiri, jadi tidak perlu membeli pada agen yang harganya tentu jauh lebih mahal. 

"Baik, Pak."

"Usahakan pakai puyuh yang udah masuk dalam seleksi,ya. Makasih, Bapak. Semangat." Memang, yang bekerja di bagian pabrik puyuh ini kebanyakan bapak-bapak sepuh seusia papanya. Calvin sangat menghargai dan menjaga sikapnya kepada mereka. 

Hari sudah menginjak sore saat Calvin keluar dari pabrik. Biasanya ia ditemani Pak Yadi, tetapi lelaki yang bertugas sebagai sopir pribadinya saat bekerja itu sedang libur.

 Ia kemudian memasuki mobil, terlintas pikiran untuk bertanya ke mana jelmaan kecebong itu sekarang. Namun, cepat-cepat ia mengalihkan pikiran tersebut pada media sosialnya. Ia mendapati akun official dari Vin Cat House yang aktif berpromosi. Sesaat kemudian matanya menyipit, memperhatikan postingan baru Clara dengan caption yang berhasil menggores ulu hatinya. Meski wajah Clara tampak separuh, tetapi sangat jelas terlihat lengan seorang pria yang tidak diketahui itu tengah dikamit olehnya. 

Wajah Calvin memerah, rasanya sia-sia saja selama ini memberikan apa yang ia miliki untuk Clara. Kembali terlintas di pikiran Calvin untuk mengecek sosial media milik Shena. Siapa tahu perempuan pendek dengan dada tidak begitu menonjol seperti anak SMP itu memposting di mana posisinya saat ini.

Apakah sikapnya tadi keterlaluan? Tidak, sih. Karena Shena yang mulai memfitnah dirinya. Padahal Calvin anak baik-baik dengan sedikit sifat brengsek yang hanya ditujukan untuk istrinya. 

Calvin tidak menemukan apapun dalam feed instagram Shena selain foto-foto estetik salju, aurora, dan  animasi katak. 

"Hahhh!" Calvin melempar ponselnya hingga jatuh ke bawah kaki. Lantas memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Persetan dengan Clara yang sekarang sudah memiliki kekasih baru.

From Enemy to be PasutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang