💕Istri Sang Bos💕

1K 131 28
                                    


Happy reading guys

💕💕💕







Bukan tanpa alasan Shena menyukai hewan amphibi yang kini sudah ia anggap seperti keluarganya sendiri. Mungkin wajar bagi Shena kecil bahwa katak adalah hewan lucu yang memiliki garis melengkung panjang di bibir seolah menggambarkan sebuah senyuman yang tak pernah pudar. Namun, ketika usianya mulai beranjak pada fase dewasa. Ia mengerti bahwa Mr.Froggy yang ia pelihara itu mampu memberinya beberapa motivasi. Di antaranya menjadi sosok yang periang, pantang mundur dan memiliki jiwa petualang yang tangguh. 

Oh, untuk yang terakhir itu Shena masih mempertimbangkan apakah berpetualang dalam dunia halusinasi bisa dikatakan sebagai jiwa petualang. 

"Jangan dipegang!" selorohnya tiba-tiba saat sebuah tangan hendak menyentuh lengannya.

"Dih, geer. Orang mau ngambil ini?" Calvin melirik tak peduli pada lengan Shena yang terbalut perban akibat gigitan dari si kucing hitam dua hari yang lalu. Laki-laki itu hanya mengambil kunci mobil yang tergeletak di sebelah meja tempat Shena beristirahat. 

"Itu juga nggak boleh dipegang!" ucap Shena ketika mendapati sang suami menggeser sandal bulu miliknya. 

Calvin berdecak."Nggak sudi banget pegang barang-barang kamu." Dua hari ini ia terpaksa membereskan rumah sendiri karena memang luka yang didapatkan Shena cukup dalam. Lumayan susah untuk dibuat mengerjakan pekerjaan rumah.

Jika bukan karena desakan Pak Sam yang langsung datang ketika mendengar menantu satu-satunya itu terluka. Mungkin Shena yang terlihat santai sambil selonjoran itu sudah menjadi babu di rumah ini. 

Kesempatan bagi Shena bisa melihat musuh abadinya itu menjadi tukang bersih-bersih.

"Nggak usah dilihat yang itu!" Calvin membanting tumpukan komik ketika ingin membersihkan meja di dekat ruang tv. Shena berkata lagi,"Yang bersih! Tuh, kacanya masih full debu." Perempuan itu memainkan jari-jari kakinya seakan meledek Calvin yang terpaksa menjadi pembantu di rumah ini. Padahal, sebelum Shena resmi menjadi istrinya. Calvin memang sudah rajin bersih-bersih.

"Sehari aja kamu bisa bebas kayak gini!" geram Calvin. Tangannya meraih sebuah komik lalu ia lemparkan tepat mengenai wajah Shena. "Dasar! Ini namanya KDTT … eh, KRD … apa,sih,namanya?" Tangan Shena terulur meraih ponselnya. Lalu membuka laman google dan mencari singkatan yang ia pikirkan barusan. 

"Anak paud mending belajar baca aja dulu daripada kebanyakan bacot," sahut Calvin. Beruntung ia punya alat-alat khusus untuk mempermudah pekerjaan rumahnya. Dapur sudah terlihat bersih,mengkilap, dan kinclong seperti wajahnya yang berkeringat saat ini. 

"Mending babu itu diam aja deh. Bersih-bersih dulu, masak, atau apa kek daripada kebanyakan b-a-c-o-t." Shena tak ingin kalah menimpali ucapan Calvin. Berakhir lah saling perang cerocosan  sampai mulut mereka capek dengan sendirinya. 

"Aaaa … adududuh! Sakit banget! Lepasin tangan kamu, Vin!" 

"Nggak bisa. Tangan aku udah reflek kayak gini kalau lihat kecebong sialan model kamu!" Kepala Shena terdongak ke atas. Lengan kekar milik Calvin baru saja melingkar di leher perempuan itu hingga tak memberikan celah untuk bergerak sama sekali. 

Shena yang tadinya asik selonjoran di sofa terpaksa harus terjungkal ke belakang karena ulah Calvin yang kelewat bar-bar. 

"Aku ingetin sekali lagi kalau kamu cuma numpang di rumah ini!"

From Enemy to be PasutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang