promise

Rooftop Fight

Srek!

Harvey mendorong Vano hingga tersungkur kebelakang. Dengan cepat ia menonjok dan menduduki perut Vano.

"Bangsat! Mau lo apa njing?!"

Harvey semakin membabi buta.

"Anjing lo! Gue kira lo sahabat gue Van!"

Buaghhh!

Buaghh!

Vano membalik Harvey. Ia juga ikut memukuli rahang Harvey.

"Lo pikir gue bakal diem aja! Gue tau lo busuk anjing! Lo diem-diem jalan sama Felicia kan?! Yang lo bilang sahabat kecil lo hah!"

Habis sudah kesabaran Vano menahan amarahnya. Ia tak bisa lagi, selama ini ia berusaha menahannya. Mencoba menutupi fakta bahwa Harvey lebih memilih pergi bersamaa perempuan lain dibanding Illona.

"Lo gak pernah mikir gimana sepinya Illona sendirian! Bego banget sih lo anjing!"

Harvey kembali membalik tubuh Vano. Ia kembali memukuli rahang lelaki itu.

"Lo juga gak tau njing! Gimana rasanya cium pacar tapi pacar lo dah gak ada perasaan karena lebih milih sahabat lo! Sakit Vannnn!!"

Vano terkejut mendengarnya. Ia tak pernah tahu bahwa Illona sudah tak memiliki rasa untuk Harvey. Itu berarti? Apakah Illona sudah berpaling untuknya?

Vano mendorong tubuh Harvey hingga kini mereka berbaring dirooftop dengan wajah babak belur dan luka.

"Gue tau gue bangsat, jalan sama cewek lain saat cewek gue sendiri butuh gue disisinya...tapi gue juga capek Van.. gue gak bisa selalu jadiin Illona prioritas gue, gue gak sanggup"

Lelaki bermata sipit itu hanya bisa mendengus kesal. Ternyata hanya segini besarnya perasaan Harvey untuk Illona?

Ya. Memang benar Harvey tidak sepenuhnya sibuk dengan basketnya, ia masih memiliki waktu luang. Sayangnya Illona bukan lagi prioritasnya saat tahu bahwa Vano selalu ada disisi gadis itu. Apalagi saat Harvey mencium bibir Illona, ia merasa gadisnya sudah jauh darinya. Tak perlu berpikir panjang, pada akhirnya Harvey lebih menikmati waktunya bersama Felicia, sahabat kecilnya yang juga suka menemani Harvey latihan basket.

Bagaimana cara Vano tahu tentang itu? Mudah untuk Vano mendapat informasi itu. Bahkan Galan, Evan dan Sakha saja tak tahu tentang Harvey dan Felicia.

Harvey memang tipe yang menyembunyikan gadis yang sedang dekat bersamanya.

"Cuma sebegitu doang perasaan lo buat Illona? Kasian ya Illona, gak pernah lo kasih perasaan sepenuhnya. Pantes dia lebih nyaman sama gue, cinta gue buat dia jauh lebih besar" ucap Vano bangga dan menertawakan Harvey.

Pacar Illona itu mengepalkan tangannya.

"Kalo lo gak punya perasaan besar buat dia, lepasin dia buat gue! Dia pantes dapet cinta yang besar, dan gue bukti in lo bakal nyesel gak kasih dia perasaan lo sepenuhnya"

Harvey terdiam. Ia menatap Vano sinis saat lelaki itu beranjak dari sana sembari mengusap ujung bibirnya dengan kasar.

"Oh ya, gue bakal ambil Illona dari lo. Thanks ya. Mulai hari ini, Illona milik gue sepenuhnya"

Vano tersenyum miring dan pergi meninggalkan Harvey yang masih dirooftop.

"Arghhh, bangsattt" ucap Harvey sembari memukul lantai kasar itu.

TBC

Kangen ff ini ga sih? Sorry ya baru update (⁠〒⁠﹏⁠〒⁠)