Sekolahan (1)

990 135 20
                                    

Vano memasuki gedung sekolahan dengan senyumannya. Semua siswa siswi yang melihatnya sampai kebingungan.

Vano tak pernah seperti ini sebelumnya.

"Vano!" Yessy segera menyamakan langkahnya pada lelaki itu setelah melihat Vano berjalan didepannya.

"Hmm?"

"Lo lagi seneng banget ya?"

Vano mengangguk kecil. Sedari tadi Yessy memperhatikannya dan kebingungan kenapa lelaki kulkas 12 pintu itu bisa tersenyum pagi ini.

"Cewek biasanya suka makan apa Yes?" Tanya Vano pada Yessy yang membuat gadis itu terdiam tak percaya.

"Hah?"

"Cewek biasanya suka makanan apa?"

Ini bukan untuknya kan? Kenapa Yessy merasa aneh? Apa ada gadis yang sedang Vano suka?"

"Buat siapa?"

"Adalah"

Benar, bukan untuknya. Yessy menghembuskan nafasnya panjang. Ia sedikit kesal mendengarnya.

"Manis sama pedes sih biasanya"

"Oke. Thanks" Vano segera berjalan cepat menghampiri para sahabatnya yang sedang berdiri didepan kelas.

Ia meninggalkan Yessy begitu saja.

Bukan hal baru bagi siswa siswi Neo melihat bagaimana Yessy berusaha mendekati Vano. Mereka sudah tahu bahwa Vano memang susah didekati.

Jadi, mereka semua tak heran bahwa Vano tampak tak perduli dengan primadona sekolahan itu.

"Woi Van!" - Sakha

"Cewek Harvey ternyata tetangga lo?" - Galen.

"Iya, dia baru pindah dirumah sebelah gue"

"Gue titip ya Van, dia gak punya temen. Siapa tau lo bisa nemenin dia juga kan" ucap Harvey sembari menepuk punggung Vano.

"Iya, santai aja. Lagian dia sama keluarga gue juga dah deket kok"

"Kok bisa?" - Evan

"Dia gadis yang dirawat nyokap bokap gue dulu pas habis kecelakaan itu. Orangtua gue gak tau awalnya kalo Lona buta. Yang mereka tau, Lona cuma koma. Jadi bundanya Lona gak bisa ngasih kornea mata ayahnya buat Lona" jelas singkat Vano yang tahu cerita itu.

"Lo malah lebih tau dari gue" ucap Harvey dengan senyuman canggungnya.

"Mami papi tadi malem cerita"

Vano hanya bersandar ditembok sembari menyilangkan tangannya. Ternyata Harvey tak tahu apapun tentang Illona. Ia sedikit senang mengetahui fakta itu.

"Kasian banget bidadari gue" - Evan

"Pacar gue btw" - Harvey

"Bagilah Vey, cakep gitu" - Sakha

"Sembarangan" - Harvey

Yessy, Leera dan Ryn yang tak sengaja mendengarnya hanya bisa saling menatap satu sama lain.

"Illona?" - Yessy

"Ceweknya Harvey itu kan?" - Leera

"Tapi kenapa Vano kayak seneng banget bahas dia ya?" - Ryn

Ketiga gadis itu sedikit curiga. Vano yang jarang bicara akhirnya menceritakan orang lain. Ini baru pertama kali mereka dengar.

TBC

Gak tau aja dia lagi mepet Illona 🤫

promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang