Hujan

1.5K 139 22
                                    

Layaknya seperti pasangan kekasih lainnya, Vano dan Illona selalu menikmati momen bersama mereka dengan penuh cinta. Keduanya saling memberikan kasih sayang yang sangat tulus untuk satu sama lain. Tak heran bahwa pasangan ini sering membuat orang-orang iri melihatnya. Illona yang penuh kasih sayang dan Vano yang memperlakukan Illona seperti ratunya. Bahkan kedua orang tua Vano dan Illona sudah berencana untuk mengikat mereka dalam hubungan yang lebih serius.

Vano tak henti-hentinya memberikan yang terbaik dari dirinya untuk pacar kesayangannya itu.

"Aku pulang dulu, nanti aku kesini lagi, yaa?"

Illona mengangguk lucu. Walaupun hampir setiap hari ia bertemu Vano, tapi tak ada sama sekali rasa bosan dalam diri mereka hingga-..

DUAR!

"Arrgghh!"

Suara petir menyambar dan hujan tiba-tiba turun dengan deras. Illona berlari menuju teras. Ia berjongkok dan menutup telinga dan matanya sembari menyembunyikan wajahnya dilutut.

"ILLONA!" pekik Vano segera menghampiri gadisnya yang ketakutan.

"Ayah... ayah..."

Vano menghampiri gadisnya. Ia memeluk erat Illona yang tengah dilanda trauma mengerikan.

"Ayah.. sakit"

Trauma itu tak akan hilang dengan mudah. Memori penuh kepedihan itu akan terus terulang dalam ingatan Illona. Vano melepaskan pelukan dan mencoba menatap Illona.

"Illona lihat aku.. disini ada aku, Vano. Itu hanya hujan, bukan kejadian yang sama.."

"Enggak Vano! Ayah.. dia.. akan tertabrak keras nanti.."

"Sssttt sayang, ayah sudah baik-baik saja sekarang. Dia ada disana melihat Illona.." Vano memegang dagu Illona. Ia menariknya agar menatap kearahnya. "Disini ada Vano, lihat.. tidak ada hal yang terjadi kan? Coba lihat.. itu hanya hujan.."

Illona mulai melihat kearah luar.

"Sekarang gak akan ada lagi yang pergi. Semua itu sudah berlalu. Aku bakalan selalu disamping Illona. Jadi gak perlu takut lagi.." Illona menatap Vano, tatapan teduh lelaki itu menenangkan hati Illona.

"Maafin aku.."

Vano mengeleng. Ia membawa Illona untuk berdiri. "Kemarilah.. aku akan melindungimu"

Gadis itu segera berbaur kedalam pelukan lelakinya. Ia menghirup aroma segar tubuh Vano. Ini lebih nyaman dan sangat menenangkannya.

"Percaya sama aku, aku yang akan melindungimu nanti. Jadi.. jangan takut lagi"

Beruntungnya Illona menemukan lelaki yang mengerti traumanya dan membantunya melawan. Harusnya dari dulu ia bersama dengan Vano.

Vano melepaskan lagi pelukannya dan menatap lembut Illona. Ia berikan kecupan lama dikening gadisnya dan bersumpah dalam hatinya akan selalu menjaga Illona.

Tangannya masih erat memegang pinggang Illona hingga Vano teralih pada bibir gadisnya.

Ia memberikan kecupan dengan sedikit lumatan di bibir manis itu. Hingga membuat pipi Illona merona malu karena debaran jantungnya semakin mengeras.

Vano mengusap pipi Illona lembut lalu kembali menatapnya.

"Aku tunjukin kalo hujan itu indah, ayo.."

Vano melepaskan ranselnya dan Illona. Ia menaruhnya dikursi lalu mengandeng gadisnya untuk ke halaman rumah. "Vanoo~"

"Coba lihat aku disini...." Vano mengenggam erat kedua tangan Illona. Ia mengusap lembut punggung tangannya dan memberikan tatapan penuh cinta pada gadisnya. Perlahan pula seragam mereka mulai basah karena hujan. "See.. hujan seindah ini"

Vano menarik Illona dan kembali memeluknya. Ia mengayunkan badannya kekanan dan kekiri. "Aku akan berdansa denganmu dibawah hujan ini, ayo kita nikmati hujan dengan baik.. jangan membencinya lagi"

Illona tersenyum kecil. Ia mendongak menatap Vano yang masih mengerakan badan mereka kekanan dan kekiri sembari menikmati hujan itu.

"Makasih sayang.."

Vano tersenyum manis melihat Illona yang mulai terbiasa. Hingga akhirnya kini mereka bermain dibawah hujan. Saling mengejar dan memeluk. Bahkan mereka juga menari dan berdansa bersama.

Gelak canda tawa penuh cinta itu terdengar. Kedua hati kini telah menyatu. Takdir mempertemukan sepasang ini jauh lebih cepat. Hingga cinta sejati itu tumbuh jauh lebih kuat dari lainnya. Cinta besar milik keduanya akan abadi.

Apalagi janji-janji mereka tak akan mereka ingkari. Vano sungguh, sudah jatuh terlalu dalam pada Illona.

"Illona, aku cinta kamu. Selamanya...."

"Vano.. aku juga cinta kamu.. Selamanyaa..."

Tak ada lagi yang bisa sehebat cinta mereka. Keduanya sangat-sangat indah untuk bersama.

END

Maaf guys, udah ga bisa lanjut karna ini short story huhu, sebagai gantinya nanti unbreakable love bakal aku up, soalnya itu nomin yg long ff 😌

Terima kasih yang udah setia nungguin, harusnya ini cuma sampek Illona bisa lihat aja sama part ini sbg akhirnya, tapi aku coba panjang-panjangin tetep aja gabisa. Malah makin aneh kalo lanjut, soalnya idenya cuma nanti Harvey bakalan ngejar Illona terus karena obsesi jadi mending stop deh. 😫

Makasih ya dukungannya.
Love ya,

Shena 🤍

promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang