Paginya Vano

1K 139 8
                                    

Pukul 06.35

Vano baru saja selesai memanaskan mesin motornya dihalaman rumah. Ia masuk kembali untuk mengambil tas dan jaket kesayangannya.

"Vano berangkat pap, mam.. kak"

"Hati-hati sayang!"

Setelah menjabat tangan mereka dan mencium pipi Teresa dan Joy. Vano pergi sembari memakai helm full-facenya.

Ia mengendarai motor kesayangannya yang berwarna hitam itu keluar halaman.

Namun matanya teralih saat ia baru saja keluar dari rumahnya dan sengaja melihat kearah halaman rumah gadis yang baru saja pindah disana.
"Illona" ucapnya pelan.

Ilona saat itu sedang duduk di teras dan mengusap sayang kucing dipangkuannya.

Vano berhenti tepat didepan gerbang dan melepaskan helmnya. "Illonaaa!"

"Vano?"

Illona menaruh kucingnya dan mengambil tongkatnya lalu berdiri.

"Vano"

"Disitu aja Na, gue yang masuk"

Vano meninggalkan motornya didepan gerbang lalu masuk menghampiri gadis itu.

"Mau berangkat?"

"Iya, lo gak sekolah Na?"

"Aku home schooling. Pasti disekolah banyak temen ya Van?"

"Hehe iya, nanti gue bawa elo kesekolahan ya Na kalo pas class meeting gitu. Gimana?"

"Emang boleh?"

"Boleh, kan kakek gue yang punya sekolahan"

"Ck! Mentang-mentang cucu pemilik sekolahan"

"Hahaha. Pokoknya nanti lo dateng, sama gue" Vano menekankan kata akhirnya. Ia berharap bahwa Illona akan datang dengannya, bukan dengan Harvey.

"Emm.. nanti aku sama kamu aja"

Rasanya Vano ingin berteriak bahagia. Ia akan membawa Illona nantinya. "Okay, pokonya sama gue ya"

"Okey"

"Ya udah gue berangkat ya"

"Emm, hati-hati Vano"

"Siap! Lo baik-baik dirumah" ucap Vano pada Illona sembari memberikan usapan lembut dikepala gadis itu.

Illona sempat membulatkan matanya lucu. Ia merasa jantungnya sedikit berdebar karena perlakuan Vano barusan.

"Bye-bye Illona!"

Gadis itu tersadar dan segera melambai pada Vano yang sudah pergi mengendarai motornya.

"Duh, kayaknya jantung ku lagi sakit kalik ya" ucapnya sembari menepuk dadanya.

"Illona, sayang!!" Itu Irena yang kebingungan mencari putrinya.

"Diluar bunda.."

"Masuk sayang, sarapan dulu"

"Iyaa.."

Dengan mengunakan tongkatnya Illona masuk kedalam pelan-pelan.

TBC

Lu salting Na 🤏😫

promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang