Illona lebih penting

925 126 13
                                    

"Duduk.." Vano mendudukan Illona dibangku taman yang lumayan sepi. Disana ia berlutut didepan Illona, melihat luka-luka dilutut dan telapak tangan gadis yang ia sayangi ini.

"Van.." Yessy membawakan kotak obat yang ia ambil tadi dari panitia acara.

"Biar gue aja yang ngobatin Yes.."

"Tapi lo juga...." Vano memberi kode pada Yessy agar diam. Ia tahu wajahnya babak belur tapi ia tak mau Illona tahu tentang ini. Yang penting Illona, ia masih bisa menahan sakit lukanya.

Perlahan Vano membersihkan telapak tangan dan lutut Illona dengan kapas dan cairan pembersih luka.

"Kalo sakit bilang ya?"

Illona hanya meringis. Itu perih tapi ia berusaha menahannya.

"Vano, tentang tadi.."

"Nanti kita bahas, sekarang aku obatin kamu dulu"

Kamu, aku, baru kali ini Vano mengunakannya saat bersama Illona. Para sahabatnya yang berada dibelakang hanya bisa diam kebingungan. Apakah perasaan Vano pada Illona sebesar ini? Bahkan kelembutan Vano hanya untuk Illona.

"Maksud perkataan Vano tadi apa ya?" Tanya Evan pada Sakha dan Galan.

"Pasti ada yang gak beres, muka Vano juga babak belur" - Sakha

"Gue harus cari Harvey" - Galan

"Gue ikut" - Evan

Sementara Sakha memilih menemani Vano, Illona, Yessy, Ryn dan Leera disaana. Ia tak minat menemui Harvey karena ia tahu bahwa selama ini bukan hanya Illona yang menghianati tapi Harvey juga.

Ia tahu tapi ia diam. Ia hanya ingin mengamati tanpa ikut campur. Biarkan mereka menyelesaikannya sendiri.

Kini Yessy hanya bisa merelakan. Apa yang Vano lakukan untuk Illona itu diluar dugaannya. Ia sadar mungkin hanya Illona yang bisa mengetuk hati Vano walaupun gadis itu hanya diam dengan kesederhanaannya.

"Yes.." - Ryn

"Illona cantik manis ya, Vano pasti cinta banget sama dia"

Leera menganguki itu. Benar. Illona bukan tandingan mereka. Karna dari awal pilihan Vano jatuh pada gadis itu, jadi seberapa besar usaha Yessy itu tak akan berguna jika hati Vano sudah memilih Illona.

"Lo dah bantuin Illona. Lo hebat Yess.." kedua sahabat Yessy itu melihat bagaimana Yessy memilih menolong Illona daripada meninggalkannya sendiri. Padahal Yessy bisa memilih tidak menolongnya dan pura-pura tak melihatnya.

"Gue hampir aja jadi jahat tadi. Tapi gue sadar Illona gak pantes dapet perlakuan buruk disaat dia gak pernah ngelakuin kesalahan apapun" jelas Yessy.

Tadinya memang Yessy tak ingin menolong, ia hanya ingin memperhatikan bagaimana gadis itu kesulitan tanpa Vano. Tapi hatinya tak tega. Ada getaran yang membawa dirinya untuk ikut melindungi Illona.

Dan berakhirlah ia membalas orang-orang yang menyakiti gadis itu.

Yessy tersenyum melihat bagaimana manisnya Vano memperlakukan Illona. Ia rela berlutut didepan Illona untuk mengobati gadis itu.

Ia juga meniup pelan luka luka itu dan memberikan usapan lembut dilutut dan telapak Illona.

Sungguh, Vano sudah jatuh terlalu dalam pada Illona. Ia tak pernah melihat lelaki memberikan cinta setulus ini pada seorang gadis.

Pada akhirnya mereka hanya bisa menerima itu. Vano ditakdirkan untuk Illona.

TBC

promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang