Dilepas saja

874 125 24
                                    

"Aku tau apa yang terjadi antara kamu sama Vano dulu, Na. Kalo emang cinta dia kamu, silahkan bersamanya. Aku gapapa kok. Aku udah kehilangan kamu sejak lama" kini Harvey melepaskan Illona.

Harvey menatap Illona sebentar sebelum menautkan kembali tangannya pada jemari lentik milik gadis yang ia cintai itu. Harvey berjalan bersama Illona menuju anak-anak lain disana.

Vano hanya menatap datar. Ia masih marah pada Harvey yang seenaknya pada Illona.

"Gue serahin Illona buat elo, dia sayang banget sama lo, Van. Gue dah gagal, gagal jagain dia. Gagal jadi yang terbaik buat dia. Sekarang, dia pilih lo sebagai seseorang yang dia percayai. Jadi, tolong jagain dia. Gue tau lo pasti bakalan memperlakukan Illona jauh lebih baik dari gue. Tapi kalo sampek lo sakitin dia lagi, gue siap rebut lagi dia dari elo..."

Harvey mengenggamkan tangan Illona pada Vano yang ada dihadapannya. Benar sakit rasanya, melepaskan orang yang ia cintai karena kesalahannya sendiri.

Vano tersenyum, akhirnya ia menang. Gadis ini akan jadi miliknya.

"Thanks, gue bakal jagain Illona selalu, gak akan gue sakiti dia.."

"Gue percaya"

Harvey menepuk pundak Vano. Setidaknya ia masih bisa melihat Illona nanti walaupun sudah bukan miliknya.

"Illona, aku juga sayang sama kamu, aku juga cinta sama kamu jadi aku bakal buktiin itu, sekarang kamu pacarku ya. Ah, gak cuma pacar tapi masa depanku juga"

"Ini kamu nembak tapi gak kasih aku pilihan Vano.."

"Gak usah, aku juga tau kamu mau sama aku"

Illona hanya bisa terkikik geli. Baru kali ini ia dekat dengan lelaki yang sangat percaya diri.

Dan seandainya saja Illona melihat bagaimana Vano yang tersenyum sangat manis padanya. Matanya bahkan terlihat seperti garis dan tampak seperti bulan sabit. Yessy saja sampai ikut senyum melihatnya, hanya Illona yang bisa membuat lelaki dingin itu mencair.

"Lo harus ikhlas, liat mereka.. mereka itu saling memiliki"

Harvey hanya tersenyum kecil menanggapi Yessy. Ia tahu kok Illona benar-benar beda jika bersama Vano.

"Lo sendiri iklas?"

"Gue bakalan iklas kalo emang Vano sama Illona. Lo liat sendiri kan gimana Vano selalu nolak perhatian dari gue demi jagain Illona. Menurut lo Vano gak nyimpen rasa buat Illona? Vano cinta sama Illona, Vey.. cinta banget malah"

Ya, kali ini ia setuju. Vano memang tampak memiliki cinta yang besar pada Illona. Bahkan dihadapan mereka, kini Vano mendekap erat tubuh Illona.

"Vano.. Illonaa.." itu panggilan dari maminya Vano yang berjalan dibelakang mereka.

"Ya miii..."

"Illona sayang, ada kabar baik buat kamu.."

Tak hanya Vano, tapi semuanya terkejut dengan Teresa. Maminya Vano itu rela berjalan cepat dan langsung memeluk erat Illona.

"Ada apa mi?" Tanya Illona lembut.

"Bunda sayang. Bunda berhasil dapetin donor mata buat Illona. Malam ini, Illona diantar Vano ke Singapura ya sayang? Atau sama kak Joy?"

Semuanya terkejut, mereka bahagia mendengarnya. Begitupula Vano yang sangat senang mendengar kabar itu.

"Sama aku aja mi.."

"Okey, bunda udah disana nungguin Illona dateng. Vano kamu jagain Illona nanti..."

Illona masih terdiam tak menyangka bahkan ia hanya diam saat Teresa menangkup wajahnya dan mengecup lembut keningnya.

"Illona bakalan bisa liat, mi?"

"Iya sayang, Illona bakalan bisa liat nanti.."

Mata keduanya kini berkaca-kaca. Ini diluar dugaan Illona. Keajaiban mulai hadir ketika ia mengenal Vano dan keluarga Allerick. Hidupnya yang dulu kelam mulai bersinar.

Illona berbalik mencoba mencari Vano. Lelaki yang sadar dengan gerak gerik Illona itu langsung memeluk Illona dan menarik maminya juga agar masuk kedalam pelukan hangat Vano.

"Akhirnya aku bisa liat kamu Vanoo"

"Iya, tapi nanti jangan naksir ya kalo dah liat"

"Ih apaan sih kamu.."

"Ck.. anak muda"

Illona dan Vano tertawa dengan gerutuan Teresa. Tapi ia juga senang mendengar bahwa Vano dan Illona kini bersama. Akhirnya perjuangan putra bungsunya itu mendapatkan hasil baik.

TBC

Tuh dah pacaran wkwk tapi nanti masih ada part emesnya kok tenang (⁠◠⁠‿⁠・⁠)


promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang