Kehidupan Baru

1K 123 29
                                    

Dikenal sebagai lelaki kutup utara, Vano tak pernah mendapat kabar sedang dekat dengan seorang gadis kecuali Yessy, Leera dan Ryn. Bahkan semua siswa disana tahu, sedekat-dekatnya Vano dengan tiga gadis itu. Tak ada yang bisa meluluhkan hati Vano atau membuat Vano memperhatikan mereka.

Kini semua image itu berubah.

Pagi itu, Vano datang bersama gadis yang tak mereka kenal bahkan lelaki tampan itu memboncengkannya dengan sangat mesra. Sampai beberapa siswa rela berhenti untuk melihat siapa gadis yang dibawa Vano ini.

"Pelan-pelan aja sayang" ucap Vano sembari mengulurkan tangannya untuk Illona turun dari motor besarnya.

Selesai membantu Illona, ia melepaskan helmnya dan menyisir rambutnya kebelakang.

"Woah, memang tampan" ucap beberapa gadis yang melihatnya.

Illona sendiri masih sibuk melepaskan jaket Vano yang melingkar dipinggangnya. Tadi Vano memakaikannya karena rok sekolahan itu memang sangat pendek, jadi lelaki itu sengaja memakaikan jaketnya dipinggang Illona.

"Sini aku lepasin"

"Makasih hehe"

Illona mendekat dan membiarkan Vano melepaskan helm full-facenya. Semua itu juga pacarnya yang menyiapkan. Lelakinya sengaja beli helm baru dan dengan keamanan yang terjamin. Entah kenapa, Vano sangat-sangat ingin menjaga gadisnya itu.

Rambut Illona terurai indah ketika Vano melepaskan helm itu.

"Gak heran lagi, type bidadari. Pantes kulkas 23 pintu mencair" desis desis para siswa yang melihat wajah Illona secara penuh.

Harvey, Galen, Sakha dan Evan menyusul Vano dan Illona yang parkir diujung dekat dengan parkiran guru.

Tadi Harvey juga sempat mendengar beberapa pembicaraan siswa yang kagum dengan Illona.

'Aku kan Na, harusnya?' Batin Harvey yang sedikit menyesali keputusannya.

"Woi bro! Halo Illona" sapa Evan pada keduanya.

"Jadi masuk sini ternyata Na?" Tanya Sakha pada Illona.

"Hai... hehe iya"

Vano segera berdiri disamping Illona saat menyadari disana ada Harvey.

"Hai, Na"

"Hai"

Vano meraih jemari Illona dan mengandengnya mesra.

"Ayo masuk, bentar lagi bel" ucap Vano dengan ekspresi datar.

Galen hanya bisa menahan tawanya sementara Sakha menyeringai kecil. Ah, Vano sudah mulai posesif. Ini mungkin akan jadi hal yang buruk tapi sepertinya Illona menyukai keposesifan Vano.

Mereka rasa hubungan ini akan baik-baik saja bahkan untuk waktu yang sangat lama.

"Cemburu lagi sama Harvey?"

"Enggak kok"

Illona mengusap lembut lengan Vano. Ia juga memberikan senyuman teduhnya dan membuat Vano kembali nyaman lagi.

Kini keduanya masuk beriringan, lalu dibelakangnya ada keempat lelaki yang dikenal sebagai sahabat dekat Vano.

Siapa yang tak terpesona melihat Illona yang sekarang? Tampilannya jauh lebih segar. Rambut panjang bergelombang dan berwarna coklat. Wajahnya juga sangat cantik.

"Wah, Vano nemuin dia dimana ya?" Ucap siswa yang kagum melihat Illona.

Vano menatap sinis para siswa itu.

Bahkan eratnya tangan Vano mengandeng pacarnya itu sudah membuktikan bahwa lelaki itu tahu gadisnya akan menjadi incaran banyak orang.

Tak apa, mereka juga akan kalah.

Vano akan lebih dulu menghajar mereka sebelum mendekati pacar cantiknya itu.

Vano akan lebih dulu menghajar mereka sebelum mendekati pacar cantiknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Ya gimana ya? Emang cakeup sih jadi pawangnya galak banget tuh 😭

promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang