Irena sebagai seorang ibu yang sangat modern, memberikan waktu untuk Illona menikmati waktunya dengan Vano. Mungkin besok ia akan datang lebih pagi. Yang penting hari ini biarkan saja putrinya berdua dengan Vano. Apalagi tatapan Illona yang sangat bahagia melihat pacarnya itu. Kata Illona, Vano tampannya diluar dugaan Illona.
Bahkan Harvey yang ada disana saja dilupakan begitu saja. Harvey tampan kok, sangat tampan tapi bagi Illona, Vano tetap juaranya.
Sedari tadi ia menatap semua hal yang melewatinya dengan tatapan lembut. Sesekali ia juga memandang ketangannya yang digenggam erat oleh pacarnya itu.
"Lihat disana.." Vano membawa Illona ke rooftop rumah sakit.
Senja itu sangat indah, perlahan Illona melangkahkan kakinya menuju pembatas. Vano hanya mengikuti gadisnya itu yang terpesona oleh pemandangan dari atas rumah sakit.
"Wah.."
Illona berpegangan pada pembatas, ia memejamkan matanya dan menikmati hembusan angin menerpa wajah cantiknya itu.
Perlahan lengan kekar itu melingkar dipinggangnya, dari belakang Vano menyandarkan dagunya di bahu Illona.
"Cantik.."
"Memang cantik.."
"Kamu yang cantik" ucap Vano sembari menatap gadisnya.
Kini wajah mereka sejajar. Illona berdebar merasakannya. Apalagi saat lengan Vano memeluknya erat dari belakang.
"Duh, mau gombal ya?"
"Enggak, fakta itu"
"Bohong"
Cup!
Vano mengecup pipi gembul Illona dan membuat gadis itu mematung karena tindakan Vano yang sangat tiba-tiba tadi. Pipinya langsung memerah seperti tomat. Sangat lucu, hingga Vano terkikik geli melihatnya.
"Hahahaha, salting ya sayang"
"Ish.. Vano"
Illona berbalik dan membuat mereka kini saling berhadapan berhadapan. Vano masih setia memegang pinggang Illona.
"Aku sama Harvey ganteng siapa?"
"Sakha sih"
"Ck! Bentar lagi Sakha bakal jadi pasien disini juga"
"Dasar posesif" Illona menangkup lembut wajah Vano. Ternyata si bungsu Allerick ini gampang sekali marah. Ia tersenyum melihatnya.
Mata mereka saling menatap lembut satu sama lain. Bahkan senyuman mereka semakin manis sembari mengagumi masing-masing.
"Promise. Janji yang pernah kamu ucapkan tak pernah kamu ingkari. Janji yang awalnya gak pernah ku percaya, kini jadi janji yang selalu ku tunggu. Vano, makasih udah buktiin kalo cinta tulus itu indah dan nyata"
Illona perlahan mengalungkan tangannya dileher Vano. Sementara lelaki itu hanya terdiam, dalam hatinya ia ingin mengatakan cinta yang amat besar itu pada Illona. Tapi tak sanggup, biarkan ia buktikan saja nanti pada pujaannya.
"Promise. Janjiku akan selalu. Sebagai lelaki, bukankah janji itu tak boleh di ingkari. Kenapa? Karena janji seorang lelaki yang akan selalu mengikatmu untuk menungguku. Itu semua akan selalu teringat bahkan melekat dihati. Jadi akan ku tepati selalu, Illona"
Setelah mengucapkannya Vano mendekat pada Illona. Wajah mereka semakin dekat dan kecupan lembut Vano curi dari bibir Illona. Awalnya hanya menempel namun lama-lama mereka mulai mengecap lembut bibir masing-masing. Hanya ciuman lembut, pengungkap kebahagiaan yang ada dihati.
Vano mengeratkan lengannya pada pinggang gadisnya sembari melumat manis bibir Illona. Bahkan disela ciuman itu mereka saling tersenyum dan menikmati debaran didada masing-masing seolah mereka adalah takdir dari semesta.
Senja itu, menjadi bukti janji setia memang ada untuk orang-orang yang tepat.
TBC
Promise bakalan selesai cepet nanti, soalnya ini short story (~ ̄³ ̄)~
Kalo ini selesai, yang nomin unbreakable love ku publish lagi
![](https://img.wattpad.com/cover/320105576-288-k412793.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
promise
Short StoryNomin Gs ‼️Feat Hyunjin Illona, si gadis buta yang dihadapkan dua pilihan sulit antara Harvey atau Vano. Siapakah yang akan Illona pilih? Na Jaemin as Illona Lee Jeno as Vano Hwang Hyunjin as Harvey Started : August 23 2022