Pacar Illona

902 120 11
                                    

"Vano pulang"

Lelaki itu melepaskan jaketnya dan menaruhnya disofa sembari menaruh ransel. Ia pulang dan satu orang yang langsung ia cari yaitu Illona.

"Dibelakang sayang" jawab Teresa.

Vano segera berjalan kearah belakang. Benar saja, disana ia menemukan Illona dan maminya yang duduk lesehan beralaskan tikar dengan kedua peliharaan Illona. Maminya juga sibuk menguncir rambut Illona dengan dua kepang sehingga membuat gadis itu tampak sangat cantik.

"Vano kamu dah pulang?"

Illona terlihat mencari Vano yang sudah duduk disampingnya dengan senyuman gemasnya sampai mata lelaki itu berbentuk bulan sabit.

"Sudahhhhhh" jawabnya semangat.

Teresa sendiri senang melihat bagaimana putranya jadi sebahagia ini ketika bersama dengan Illona.

"Mami masak dulu, Vano temenin Illona dulu ya"

"Siap laksanakan komandan"

Teresa mengusap lembut kepala Illona dan Vano sebelum beranjak.

"Gimana tadi sekolahnya?" Tanya Illona pada Vano yang bermain dengan anjing kecilnya.

"Gak asik, lo gimana homeschoolingnya?"

"Sepi hehe"

Sebenarnya dibanding Illona, Vano jauh lebih beruntung karena bertemu banyak orang. Sementara Illona harus sekolah sendirian dengan buku dan cara yang berbeda karena ia tak bisa melihat.

Dengan refleknya Vano mengusap punggung Illona.

"Gue ajak lo kesekolahan besok"

"Gak usah aneh-aneh deh"

"Tenang, sekolah eyang gue"

"Ya tapi gak gitu"

"Bawa aja Van, mami nanti yang bilang eyang" sahut Teresa yang mendengar percakapan dua anak itu.

"Tuh kan.. lagian besok gak ada jadwal sekolah biasa, cuma persiapan buat class meeting aja"

Illona mengangguk dengan sangat senang. Ia bahagia bisa bertemu dengan orang-orang seumurannya nanti.

"Harvey. Ngapain?" Joy yang baru saja mau masuk kehalaman rumahnya terkejut melihat Harvey dengan motor besarnya berhenti didepan gerbang rumah Illona.

"Gue cari Illona kak"

"Illona?" Ah jadi benar yang dikatakan Vano bahwa Illona pacar Harvey. Joy baru mempercayainya sekarang.

"Lona disini. Sini lo.. biar gue panggilin"

Akhirnya Harvey membawa motornya masuk kehalaman rumah Allerick.

"Bentar ya" Joy segera masuk mencari adik kecilnya itu.

"Illona sayanggggg, dicari tuh"

"Siapa kak?"

"Harvey"

Illona mengangguk kecil. Ia mengambil tongkatnya dan beranjak dari sofa. Vano sendiri hanya mengamati Illona dari jauh.

Joy menyenggol siku Vano. Ia tahu adiknya pasti merasa aneh melihat Harvey datang kerumahnya untuk bertemu Illona gadis yang Vano mulai cintai.

"Lo suka Illona ya dek? Astaga.. bener-bener ye lo. Tapi gas aja sih, gue dukung lo sama Ilona!"

Vano hanya tersenyum pahit. Andai saja semudah itu.

"Siang sayang" Harvey mengusap lembut wajah Illona yang berdiri dihadapannya. Lelaki itu sengaja tak mau masuk karena ia hanya mampir.

"Kamu gak latihan?"

"Aku dateng susah payah buat nemuin kamu, kenapa kamu tanya kaya gitu?"

"Maaf. Mau kerumah aja?"

"Enggak, aku cuma mau kasih kamu ini. Sushi kesukaan kamu. Dimakan ya, aku beli banyak. Aku ada jadwal seleksi nasional jadi doain aku ya" Harvey menyerahkan kantong kresek besar itu kepada Illona.

"Selalu"

"Yaudah, kamu masuk lagi ya.. makan yang banyak"

"Emm.."

Harvey mengecup kening Illona sekilas sebelum beranjak dari sana. Ia sempat menatap sendu pacarnya. Ia rindu tapi situasinya sekarang sudah berubah.

"Hati-hati Harvey. Sukses selalu"

Harvey berbalik saat Illona mengatakannya. Ia kembali mendekat dan memeluk erat gadis itu. Harvey menghirup aroma tubuh Illona terlebih dahulu sebelum akhirnya melepaskan pelukannya.

"Kamu tau, aku selalu sayang dan cinta sama kamu apapun yang terjadi nanti"

Illona mengangguk kecil. Ia tahu kok bahwa Harvey sangat-sangat menyayanginya hanya saja perasaannya sudah berbeda.

Joy disana justru menatap sendu Vano yang sedari tadi melihat bagaimana Harvey dan Illona bersama. Bolehkah ia egois dengan merebut gadis itu dari sahabatnya.

"Illona udah gak ada rasa sama Harvey dek. Lo bisa liat dia gak bales pelukannya sama sekali.."

Apa benar? Apa Illona sudah kehilangan rasa dengan Harvey? Vano berharap ini semua benar.

TBC

Illona Dilemaaaa 🥹

promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang