promise

Kehadiran Vano

Illona masih memakai perban dimatanya. Ia masih belum bisa membukanya, sampai dokter nanti memberikan izin. Ia tak khawatir lagi, karena Vano dengan setia menemaninya. Bahkan Vano rela tinggal dirumah sakit hanya untuk menemani Illona.

"Selamat pagi sayang.." ucap Vano yang sadar pergerakan Illona. Ia mengecup kening Illona. Hari pertama setelah operasi, Illona merasa sangat bahagia.

Paginya disambut oleh kekasih hatinya.

"Selamat pagi juga sayang" jawab Illona.

"Ada perlu bantuan apa tuan putri?"

"Ck, apa sih Vano.. tapi aku mau minum hehe.."

"Siap laksanakan.."

Vano yang paham dengan sigap mengambilkan air minum untuk gadis itu.

"Makasih.."

"Sama-sama..."

"Vano.. aku mau ketoilet"

"Aku bantu sini.."

Vano membantu gadis itu bangun, ia juga mengambil sisir milik Illona dikopernya. "Aku sisir dulu sayang..."

"Ada kuncir juga gak?"

"Ada dong.."

Tanpa meminta tolong, Vano sudah siap menyisir rambut coklat panjang milik Illona. Dengan lembut ia mencoba merapikan rambut pacarnya itu.

"Aku bisa sisiran sendiri loh.."

"Tapi selama ada aku, aku bakal lakuin apapun itu buat kamu.." jawab Vano dengan sangat lembut.

"Tapi kan aku bisa Vano.."

"Tapi kan ada aku sayang..."

Sudahlah, Illona kalah. Vano memang mempunyai semua love languages yang dicari oleh para gadis. Illona hanya perlu bersyukur dan menjaga Vano saja.

"Aku kuncir satu kayak biasanya ya?"

"Emm" Illona mengangguk senang. Ia suka dengan kunciran Vano padahal ia tak pernah melihatnya tapi ia percaya Vano sudah melakukan yang terbaik untuknya.

Selesai menguncir rambut Illona. Vano mengendong Illona ala bridal style dan berhasil membuat Illona terkejut karena tindakannya.

"Vanoooo" pekik Illona.

"Udah, diem aja. Mau cuci muka sama gosok gigi kan? Aku dah hafal semua rutinitasmu.. jadi jangan khawatir ya"

"Tapi aku bisa jalan sendiri"

"Gak mau, pokoknya kamu gak boleh ngapa-ngapain kalo ada aku"

Illona tak tahu lagi, mungkin dulu di kehidupan sebelumnya ia menyelamatkan negara sampai ia bisa mendapatkan lelaki yang memperlakukannya semanis ini.

Tapi, punya kekasih yang sangat peka ini berhasil membawa kebahagiaan baru dihidupnya.

"Pegangannnn..."

"Iya" Illona megalungkan lengannya di leher Vano ketika lelaki itu mengangkatnya ala bridal style.

"Kamu wangi banget, udah mandi ya?" Tanya Illona pada Vano.

"Hehe, tadi pagi emang mandi dulu, kemarin kan gak sempet mandi karna nemenin kamu.."

"Makasih ya Vano.."

"Sama-sama cantiknya Vano"

Illona salah tingkah sendiri rasanya. Vano benar-benar manis dan selalu memperlakukannya dengan romantis. Ia menyembunyikan wajahnya dibahu Vano. Malu kalau sampai Vano tau wajahnya merona.

TBC

Manisnya pasangan ini hmm (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)