BAGIAN DELAPAN

597 69 11
                                    

Jangan membuatku berada diposisi sulit ini terus-menerus. Kalau kau tidak ingin lagi memperjuangkan ku, maka aku yang akan menyerah.


Caramel tengah bertandang ke rumah Kayura. Keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, Caramel sibuk dengan majalahnya dan Kayura yang sibuk dengan ponselnya.

"Jevano masih belum menghubungimu?" Tanya Caramel tanpa menoleh pada Kayura.

Kayura berdecak.

"Kau sendiri yang mengatakan untuk berhenti. Lalu apa lagi yang kau harapkan dari Jevano?" Tanya Caramel sarkas.

"Dengan apa yang kukatakan kemarin, lalu dia bisa menghilang begitu saja memangnya?"

Caramel memutar bola matanya malas, lalu menatap Kayura, "Lalu kau berharap dia akan menghubungimu? Begitu?"

"Jemmy melakukan itu padamu saat kau marah."

"Jevano bukan Jemmy."

"Atau Jemmy mengatakan sesuatu tentang Jevano padamu?"

Caramel menggeleng.

"Jevano pasti menceritakan sesuatu pada Jemmy ." Kekeuh Kayura.

"Jemmy tidak pernah menceritakan apapun padaku. Urusan Jemmy dengan Jevano, bukan urusanku. Aku tidak mau tahu tentang hal itu."

"Bahkan demi sahabatmu ini?"

Caramel menutup majalahnya kasar. Menatap tajam Kayura.

"Dia menyelingkuhimu dengan Alinea. Lalu kau ingin tetap bersamanya? C'mon Kayura, Jevano saja belum bisa menyelesaikan masa lalunya dengan Alinea. Tentu saja dia tidak akan bisa memulai hubungan baru dengan mu jika dia saja masih selalu terbayang masa lalunya."

Kayura menghela nafasnya pelan, "Bagaimana lagi?Kurasa aku sudah jatuh cinta pada Jevano." Ucapnya

"Secepat ini?"

Kayura mengangguk.

"Damn." Umpat Caramel.

"Aku tidak salah kan?"

"Tidak. Kau tidak salah sama sekali. Tapi apa kau siap dengan konsekuensi mencintai Jevano? Kau harus siap untuk sakit hati. Kau akan selalu melihat Jevano yang kau cintai itu mencintai Alinea. Dia mungkin lagi-lagi akan menemui Alinea di belakangmu."

Tak ada jawaban. Melihat kejadian kemarin saja sudah membuat dada Kayura sesak. Apalagi untuk yang lebih? Apa Kayura siap?

"Lalu aku harus bagaimana?" Tanya Kayura tanpa semangat.

"Biarkan seperti ini."

"Maksudmu?"

"Jangan menghubungi Jevano. Sekali pun. Biarkan dia yang menghubungimu. Jika dia serius dengan mu dia akan meninggalkan Alinea. Demi dirimu." Balasnya.

"Jadi aku harus bersikap biasa saja?"

Caramel mengangguk.

"Bersikap seperti dulu. Sebelum Jevano mengajakmu berkencan."

Kayura memainkan kelingkingnya, "Apa menurutmu, malam itu Jevano mengajakku berkencan?"

Caramel kembali mengangguk.

"Kalau bukan berkencan apalagi memang?"

Kayura mengedikkan bahunya.

"Sudahlah. Lupakan Jevano dan fokus pada persiapan kuliahmu.."

Drt...drtt...

Ponsel Caramel bergetar. Ia tersenyum saat mengetahui siapa yang meneleponnya.

Jemmy's is calling...

TRONARVINGE || KARINA - JENO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang