BAGIAN TUJUH

601 75 2
                                    

Apakah aku masih harus mempercayaimu? Kau saja selalu membohongiku.


Kayura menghela nafas lega saat bel berbunyi, menandakan bahwa jam pelajaran telah usai dan ia bisa segera pulang ke rumahnya. Berhubung tidak ada jadwal pemotretan dan les, maka Kayura bisa bersantai di rumah tanpa ada yang menganggunya.

Namun, keinginannya itu sepertinya tidak akan terwujud saat dirinya mendapati Jevano, lelaki yang ia hindari sudah sejak satu minggu yang lalu, kini berdiri dengan tangan dilipat didada dan menyenderkan badannya didepan pintu kelas.

Kayura memelankan dirinya membereskan peralatannya. Ia melirik Alinea yang juga tengah membereskan peralatannya. Mungkinkah Jevano datang untuk menemui Alinea dan bukan dirinya?

"Kay, aku duluan." Ucap Sera dan Caramel sembari menepuk pundak Kayura, menghentikan gadis ini dari lamunannya.

Dengan cepat Kayura menganggukkan kepalanya, "Hati-hati."

"Aku duluan." Pamit Alinea, Reina dan Jessy pada teman-temannya yang lain.

Jessy dan Reina melambaikan tangannya pada Kayura sedangkan Alinea berjalan melewati Kayura begitu saja. Memang sejak saat kejadian di rooftop, mereka sudah tidak pernah bertegur sapa. Keduanya sama-sama menghindar satu sama lain. Meski dulunya pun tidak akrab, setidaknya dulu mereka baik-baik saja karena teman-teman mereka adalah orang yang sama.

Manik mata Kayura mengikuti langkah Alinea, yang berjalan santai melewati Jevano yang juga tidak saling menyapa satu sama lain. Namun, hal itu justru membuat perasaan Kayura sakit entah karena apa, ia hanya merasa dari tingkah keduanya banyak menyembunyikan sesuatu dari dirinya.

"Kay? Ayo." Ajak yang lainnya.

"Kalian duluan saja, nanti aku menyusul." Balasnya.

Gradissa, Nikita, dan Zoya mendahului Kayura.

Kini hanya ada Kayura dan beberapa anak lainnya. Dan Jevano masih setia berdiri didepan pintu. Sudah pasti Jevano menunggu Kayura.

Tak lama kemudian Jevano masuk kedalam kelas saat melihat Kayura diam saja tak ada niat beranjak dari tempat duduknya.

"Kayura, aku perlu bicara."

Kayura mengabaikan Jevano dan segera berdiri dari duduknya, berjalan melewati Jevano.

Melihat itu, Jevano menghela nafasnya panjang. Ia salah, dan ia akui itu.

"Kau marah padaku?" Tanya Jevano sembari mengikuti Kayura dari arah belakang.

Tak ada jawaban.

"Kayura? Aku minta maaf. Minggu kemarin aku tidak menghubungimu seharian karena kau tau sendiri kan bagaimana kalau aku bertemu dengan Jemmy dan yang lainnya?"

Kayura menghentikan langkahnya saat mendengar pernyataan Jevano. Pernyataan yang Kayura rasa adalah sebuah pembelaan.

Ingin sekali rasanya Kayura berteriak bohong pada Jevano. Kayura tahu Jevano menemui Alinea. Kenapa harus berbohong padanya? Kayura mungkin akan memaklumi kalau Jevano jujur, tapi sayangnya sejak awal Jevano sudah berbohong, membuat Kayura kecewa.

Jevano tersenyum senang saat melihat Kayura menghentikan langkahnya. Perlahan ia mendekat kearah Kayura, hendak melihat wajah tunangannya itu.

TRONARVINGE || KARINA - JENO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang