BAGIAN SEPULUH

562 66 13
                                    

Kita sudah selesai. Sudah benar-benar selesai. Mari saling terbiasa tanpa kehadiran masing-masing.

"Morning."

Sapa gadis cantik yang baru saja turun dari kamarnya. Ia mencium pipi kedua orangtuanya bergantian.

"Pagi Kayura."

Troy memajukkan pipinya di hadapan adiknya itu. Ingin dicium.

"Bau keringat."

"Namanya juga habis jogging."

"Sudah. Mandi dulu sana Troy." Suruh Keynara.

Troy menurut. Namun, sebelum ia naik ke atas, terlintas ide jahil untuk membuat Kayura kesal, apalagi kalau bukan mencium gadis itu.

"TROY!!!!!!"

"HAHAHAHAHA."

"Lihat papa, dia begitu menyebalkan." Katanya mengadu.

Deva hanya balas tertawa.

"Bagaimana acara Zoya semalam? Menyenangkan?" Tanya Keynara kepada putri kesayangannya itu, mengalihkan pembahasan.

Kayura mengangguk tanpa minat, "Menyenangkan."

"Kenapa terlihat tidak senang begitu?"

"Aku hanya lapar."

"Jevano? Kalian sudah semakin dekat?" Giliran Deva bertanya.

"Ya begitulah." Kayura menjawab canggung.

Kejadian semalam begitu membekas di benak Kayura, ia masih kecewa pada apa yang Jevano lalukan padanya.

"Kalau begitu ajak dia kemari. Kevin juga akan kembali dari Amerika minggu depan bersama kekasihnya dan juga Alicia. Kita makan malam bersama." Pinta Keynara.

Kayura tampak kaget.

"Lain kali saja." Tolaknya.

"Why?"

"Aku hanya tidak ingin Jevano merasa canggung nantinya." Elaknya

"Kenapa harus canggung? Jevano kan sudah mengenal Kevin dan Troy, jadi tidak ada masalah bukan?" Deva balik bertanya.

Kayura mengangguk pelan.

"Akan ku tanyakan. Tapi aku tidak bisa memastikan apa Jevano ingin datang atau tidak." Balasnya.

Keynara mengangguk.

"Sepertinya kita juga perlu mengajak Liliana dan Leon untuk dinner or lunch." Usul Keynara pada Deva.

Deva balas mengangguk setuju. "Akan ku atur waktunya."

"Tanpa aku dan Jevano bukan?"

"Kalau kalian ingin bergabung, tidak masalah."

"No. Thanks." Tolaknya cepat.

Deva terkekeh, "Ada yang ingin ku kerjakan sebentar." Pamitnya pada anak dan istrinya.

Keynara mengiyakannya.

"Tampaknya, Liliana sangat menyukaimu." Ucap Keynara yang sudah selesai dengan sarapannya.

Kayura yang tengah mengunyah sandwich itu tampak menghentikan aktivitasnya.

"Benarkah?" Balasnya tampak tak tertarik.

"Waktu itu dia ingin mengajakmu bermain golf. Sayangnya, Jevano bilang kau ada acara dengan teman-temanmu."

Kayura menganggukkan kepalanya.

"Liliana tidak memiliki anak perempuan. Jadi, dia ingin sekali menjadi dekat denganmu. Kau tidak masalah dengan itu bukan?"

"Aku belum begitu mengenal Nyonya Liliana, Mam."

TRONARVINGE || KARINA - JENO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang