Kau yang takut kehilanganku dan aku yang harus mengerti dirimu?
Seorang gadis cantik dengan rambut bercat pirang itu turun dari mobil kekasihnya dengan senyuman lebar miliknya. Ia menghirup udara segar dengan tenang. Akhirnya hari yang ditunggunya datang juga, kembali bersekolah setelah libur semester dan harus menjalani perawatan karena sakit di Jerman dalam waktu yang cukup lama.
"Senang?"
Gadis itu, Caramel, menganggukkan kepalanya.
"Aku sudah hampir lupa dengan segala hal mengenai GIHS karena terlalu lama dirumah sakit yang ruangannya penuh dengan warna putih." Ungkapnya.
Jeremie tersenyum mendengar jawaban kekasihnya itu. Caramel adalah alasannya untuk bahagia. Terlalu lama ditinggal oleh Caramel membuat Jeremie malas pergi ke sekolah. Ya karena salah satu alasannya bersemangat pergi ke sekolah karena Caramel.
"So? Are you ready for today and the next day, babe?"
Caramel mengangguk pasti.
"Of course."
Keduanya berjalan bergandengan memasuki lobby sekolah. Caramel terus tersenyum, hal yang mungkin jarang ia lakukan. Namun, sapaan teman-temannya membuatnya merasa senang kali ini. Ia merasa bahagia mengetahui banyak yang merindukannya.
"CARAMELLLLLL!!!!"
Seruan itu menghentikan langkah keduanya, Caramel membalikkan badannya dan melihat Nikita yang datang bersama Zoya dan Juan tengah berlari kecil ke arahnya dan Jeremie.
"Haii!!" Seru Caramel.
Nikita memeluk Caramel diikuti Zoya dan Juan.
"Aku sangat merindukanmu. Tapi Jemmy melarang kita untuk datang kerumahmu." Ucap Nikita.
"It's okai, lagipula sekarang kita bertemu bukan?"
"Rupanya angin Jerman membuatmu tambah cantik." Goda Zoya.
Caramel terkekeh.
"Bagaimana denganmu dan Sean? Sudah ada progress kah?"
"Kau tak perlu tahu." Tukas Jeremie cepat.
Caramel tertawa kecil. Ia tahu bahwa Jeremie tidak pernah suka jika ia menyebut nama Sean di depannya. Kekasihnya itu masih saja merasa cemburu pada Sean, padahal Caramel sudah berkali-kali mengatakan bahwa dirinya dan Sean tidak ada hubungan apapun sebelumnya.
"Are you feel better, Caramel?" Tanya Juan mengalihkan pembicaraan.
"Ya tentu saja, Juan."
"Cara!!!"
Seruan kembali menggema, kali ini Kayura yang datang bersama Jevano.
Kayura langsung memeluk erat Caramel, keduanya memang sangat dekat lebih dari yang lainnya. Mungkin karena Caramel dan Kayura sudah bersama sejak mereka masih balita. Keduanya pun selalu pergi kemanapun berdua.
"Aku sangat merindukan. Bagaimana? Kau sudah sehat bukan?" Tanya Kayura.
Caramel mengangguk pasti. "Let's go party."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRONARVINGE || KARINA - JENO [END]
FanficKetika tahta, cinta dan gelora muda menyatu. Aku harap, saat aku mulai membuka hatiku untukmu, saat aku mulai mengharapkanmu, kau masih berada di sampingku, Jevano. - Kayura - Mungkin aku terlalu lama menunggumu, sampai saat kau sadar akan perasaanm...