Bagian Dua

822 96 2
                                    

Aku bisa saja meninggalkannya untukmu, tapi apakah kau akan benar-benar menerimaku setelahnya dengan terbuka?


Rumah mewah keluarga Palofaith tampak ramai malam ini. Ya. Mereka tengah mengadakan makan malam bersama keluarga Jasper. Itu artinya Jevano dan Kayura akan bertemu setelah tiga hari kemarin Kayura mengabaikan Jevano. Setelah kejadian di rooftop dirinya dengan Alinea.

"Kayura? Kau sudah siap?" Seorang wanita paruh baya yang masih tampak cantik dengan gaya elegan itu masuk kedalam kamar Kayura. Keynara Palofaith.

Kayura yang tengah memoles bibirnya dengan lipbalm itu membalikkan badan sebentar kemudian menghadap kaca dihadapannya.

"Cantik sekali putriku." Ujar Keynara.

Kayura diam saja.

"Hey, what's wrong with you? Ini acara makan malam dengan keluarga Jevano, kau harusnya merasa senang, honey."

"Aku tidak papa. Aku hanya merasa kurang enak badan saja Ma."

Keynara menghela nafasnya, "Kau dan Jevano kan sudah bertunangan, apa kau akan terus menghindari pertemuan dengan Jevano dan keluarganya?"

"Aku tidak menghindarinya." tukas Kayura cepat.

"Lalu?"

Kayura memalingkan wajahnya, menghindari tatapan Keynara.

"Kenapa Kayura?"

"Mama tidak tahu rasanya diposisiku saat ini. Semua mengira bahwa aku merebut Jevano dari Alinea. Itu membuatku merasa kesulitan mam."

Keynara terdiam mendengar jawaban putri kesayangannya itu. Ia sama sekali tidak pernah berfikir bahwa Kayura memikirkan hal semacam itu selama ini.

"Kau tidak merebut Jevano dari siapapun." Tegas Keynara.

Kayura menatap wajah mamanya.

"Jevano menerima perjodohan ini tanpa paksaan. Begitu pula kau. Mama tidak pernah memaksakan perjodohan ini. Bahkan kedua orangtua Jevano. Kalian mengiyakannya tanpa kami memaksanya."

Kayura terdiam. Memang benar Kayura tidak menerima perjodohan ini dengan terpaksa. Kayura memang memiliki alasan mengapa ia menerima perjodohan ini.

Tok.. tok..

Pintu kamar Kayura diketuk oleh salah seorang asisten rumah tangga mereka.

"Permisi Nyonya, Nona, keluarga Tuan Jasper sudah sampai." Infonya.

"Oke. Aku akan turun." Balas Keynara.

Keynara menghadap kembali pada Kayura. Mengelus pundak Kayura menenangkan.

"Sudah. Tidak perlu dipikirkan dan disesali. Semuanya sudah lewat. Sekarang kau hanya perlu menjalani semuanya." Lanjut Keynara.

Kayura mengangguk.

"Kita turun?"

"Mama duluan saja. Aku menyusul sebentar lagi."

"Oke. Jangan biarkan Jevano menunggu terlalu lama." Timpal Keynara sembari mengedipkan sebelah matanya.

Kayura kembali menatap dirinya di cermin, setelah Keynara menutup pintu kamarnya. Kayura mencoba menyakinkan dirinya untuk percaya bahwa semua ini benar.

Bohong kalau Kayura tidak memikirkan perkataan Alinea. Meski Kayura tidak mengemis cinta Jevano atau pun meminta Jevano untuk sekedar menyukainya namun ada celah dari hatinya yang membuatnya merasa tidak nyaman.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TRONARVINGE || KARINA - JENO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang