Kali ini aku tak akan membiarkan mu mengejar ku, sebaliknya, aku yang akan mengejar mu.
Rumah mewah keluarga Palofaith tepatnya di ruang makan keluarga mereka, tampak penuh malam ini. Kali ini hampir lengkap. Tuan Palofaith bersama Nyonya Palofaith dan ketiga anak mereka, Kevin, Troy dan Kayura beserta kekasih mereka, Joanna, Alicia dan Jevano. Terkecuali Lionel, anak itu memang bersekolah di Australia dan sekarang belum waktunya berlibur.
Tawa dan canda tampak menghiasi makan malam kali ini. Kehadiran kekasih anak-anak mereka membuat malam ini semakin ramai.
Setelah selesai makan malam mereka pergi ke halaman samping rumah, untuk bersantai.
"Bagaimana sekolah modeling mu disana Joanna? Baik-baik saja bukan?" tanya Keynara kepada kekasih Kevin, Joanna.
Joanna mengangguk, "Baik tante. Kelas yang ku ikuti sekarang semakin menyenangkan." Balasnya.
Keynara tersenyum, "Bagus. Kau harus bersemangat. Tante yakin suatu saat nanti kau akan menjadi model yang hebat."
"I hope so." Balasnya dengan senyum manis.
Kevin tersenyum bangga pada Joanna.
"Kekasihku hebat kan Ma?"
"Tentu saja."
Kevin menatap Joanna bangga.
"Kalau kau Alice? Apakah acara mentoring mu masih berlanjut?" Giliran Deva yang bertanya kepada Alicia.
"Wah Papa sepertinya tidak pernah menonton tv. Tentu saja masih." Troy menimpali.
"Acaranya kan di televisi China. Mana sempat papa menontonnya." Kali ini Keynara menimpali.
"Lagipula yang ditanya itu aku, bukan kau." Cetus Alicia.
Troy tersenyum.
"Kau masih sanggup menghadapi makhluk satu ini Alice?" Tanya Kevin tiba-tiba.
Alicia tertawa, "Sebetulnya hampir menyerah, Kevin."
"Kalau kau menyerah, aku akan menghilang."
"Menghilang kemana?" Tanya Joanna.
"Namanya juga menghilang Joanna, rahasia ku lah."
"Alice justru senang kalau kau menghilang, bukan begitu Alice?"
Alicia mengiyakan ucapan Joanna.
"Lihat saja nanti, kau akan menangis. Aku yakin."
"Percaya diri sekali kau ini."
"Tentu saja. Aku tampan."
"Kau tampan tapi semakin kau menunjukkannya, kau semakin terlihat menyebalkan." Timpal Alicia.
Mereka kembali tertawa.
Hanya dua orang yang sedari tadi diam saja, hanya tersenyum tipis tanpa menimpali. Jevano dan Kayura.
"Jevano dan Kayura kenapa diam saja?" Tanya Keynara setelah memperhatikan keduanya.
"Iya. Tidak biasanya kau diam seperti ini saat berkumpul Kayura " timpal Kevin.
"Aku tidak enak badan." Balas Kayura seadanya.
"Oh ya?"
Deva mendekati putrinya, menempelkan tangannya di dahi Kayura. Kayura menghindar.
"Papa stop."
"Kenapa? Papa hanya ingin mengeceknya saja."
"Tidak enak badan tidak selalu harus naik kan suhu badannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRONARVINGE || KARINA - JENO [END]
FanfictionKetika tahta, cinta dan gelora muda menyatu. Aku harap, saat aku mulai membuka hatiku untukmu, saat aku mulai mengharapkanmu, kau masih berada di sampingku, Jevano. - Kayura - Mungkin aku terlalu lama menunggumu, sampai saat kau sadar akan perasaanm...