Haruskah kita mulai semuanya lagi dari awal?
"Kenapa lagi?""Mereka bertemu di belakangku."
"Lalu?"
"Aku melihat semuanya, aku juga mendengar apa yang mereka bicarakan."
"Lalu?"
"Dan aku tidak suka itu."
Jeremie tampak mengangguk-anggukan kepalanya mendengar perkataan Jevano. Kini keduanya tengah berada di rumah Jeremie. Jevano datang begitu pagi dan tentunya membuat Jeremie sebal karena Jevano menganggu waktu tidurnya.
"Kau terlalu sensitif."
Jevano membelalakkan matanya tidak terima mendengar ucapan Jeremie.
"Terlalu sensitif katamu?"
"Arjuna sepupumu. Wajar mereka bertemu untuk bertegur sapa."
"Kau pura-pura tidak tahu atau apa?"
"Itu masa lalu."
Jevano semakin tidak terima mendengarnya.
"Dengan terang-terangan mereka menunjukkan kalau mereka ingin kembali bersama."
"And your Grandad tidak mungkin membiarkannya."
Jevano terdiam.
"Sudahlah. Ada atau tidaknya cinta diantara kalian, tetap saja kau akan bersama Kayura dan Arjuna akan bersama gadis pilihan grandparents kalian."
"Dan kau pikir aku bisa hidup dengan seseorang yang tidak mencintaiku?"
"Setidaknya kau mencintai dia. Bukan hal yang sulit untuk membuat Kayura jatuh hati padamu."
"Jer-"
"Dia pernah membuka hatinya untukmu, dan kau ingat? Hanya karena kecerobohanmu kau membuatnya kembali menutup hatinya untukmu. Itu salahmu. Kau yang harus membuatnya kembali jatuh hati padamu."
Mendengar hal itu membuat Jevano terdiam seketika.
"Kau yang menyia-nyiakan Kayura terlebih dahulu."
"Lalu aku harus bagaimana sekarang?"
"JEMMY??!"
Seruan nyaring itu membuat Jeremie tidak jadi menjawab pertanyaan Jevano.
Sosok Caramel memasuki kamar Jeremie, membuat keduanya menoleh seketika. Jeremie dengan senyuman lebarnya dan Jevano menatap sebal pada Caramel.
"Kau mengganggu waktu ku dengan Jemmy." Tukas Jevano.
Caramel memutar bola matanya malas.
"Salah siapa menganggu waktu kekasihku di pagi hari seperti ini?"
Jevano berdecak sebal.
"Aku selalu penasaran, kenapa kau bisa bersikap seperti ini hanya untuk seorang Jeremie?"
"Apa itu penting?" Timpal Jeremie sembari berjalan pelan menyambut Caramel. "Kau membawakan aku apa?"
"Chocolate Bread, your favorite."
"My favorit only you."
"Huek!" Jevano bertingkah seperti hendak memuntahkan sesuatu dari mulutnya melihat adegan picisan dihadapannya.
Caramel mendelik.
"Bisakah tidak bertingkah seperti ini di depanku?"
"Kau yang seharusnya tidak berada disini Jev."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRONARVINGE || KARINA - JENO [END]
FanfictionKetika tahta, cinta dan gelora muda menyatu. Aku harap, saat aku mulai membuka hatiku untukmu, saat aku mulai mengharapkanmu, kau masih berada di sampingku, Jevano. - Kayura - Mungkin aku terlalu lama menunggumu, sampai saat kau sadar akan perasaanm...