Lima orang murid berseragam sekolah, tampak duduk melingkar di sebuah meja di salah satu restoran mewah di mall. Mereka adalah, Kayura, Nikita, Gradissa, Zoya dan Jevano.Ya Jevano menjadi satu-satunya lelaki disana. Bagaimana tidak, ia mengikuti kemanapun Kayura pergi. Dimana ada Kayura, Jevano harus ada disampingnya, itu katanya.
"Kau tidak ada pekerjaan lain selain mengikuti Kayura?" Tukas Gradissa pada Jevano.
Jevano menyengir lebar, "Pekerjaan ku hanya mengikuti Kayura."
Gradissa menggeleng-gelengkan kepalanya, takjub dengan tingkah Jevano yang semakin menjadi ini.
"Tidak heran, dulu pada Alinea pun sama saja." Ujar Zoya tanpa sadar membuat mimik wajah Kayura berubah seketika.
Nikita langsung menyenggol lengan Zoya, memberi kode.
"Maksudku. Jevano memang selalu begitu, tidak pernah berubah. Menyebalkan kau Jevano." Ungkapnya.
Kayura diam saja sembari memainkan ponselnya.
"Tuan Ricardo menghubungi kalian?" Tanya Gradissa mengalihkan pembicaraan.
"Untuk?"
"Menawarkan kontrak baru untuk merek baju terbarunya. Ku dengar Jason mengambil kontrak itu."
"Benarkah? Kudengar Sean juga mengambilnya." Timpal Nikita.
"Dia menelepon ku beberapa hari lalu, tapi aku belum mengambil keputusan." Kata Kayura.
"Kau sendiri Dis? Ingin mengambilnya?"
Gradissa mengedikkan bahunya, "Awalnya aku malas, tapi kalau ada Sean dan Jason kenapa tidak? Iya kan? Zoya juga sudah menandatanganinya. Aku tahu."
"Benarkah Zoya?"
Zoya menyengir lebar.
"Menyebalkan sekali, kau tidak mengatakannya padaku." Cecar Nikita.
"Mami mu juga pasti akan menyuruh mu menandatanginya." Timpal Zoya.
"Dia sudah mengatakannya berkali-kali padaku. Dan ya sepertinya aku akan mengambilnya."
"Terlalu banyak brand yang menjadikanmu BA, apa tidak lelah?" Tanya Kayura khawatir, pasalnya ia tahu kalau Nikita memiliki banyak jadwal pemotretan, bahkan di hari libur pun ia masih tidak bisa bersantai seperti yang lainnya. Dan kalau menambah kontrak baru, mungkin Nikita tidak akan memiliki waktu diluar jam sekolah untuk berkumpul dengan teman-temannya.
Jevano menaruh gelasnya dimeja, "Jangan terlalu memforsir diri, kesahatanmu lebih penting Nikita." Ujarnya.
Nikita tersenyum tipis, "I have two famous siblings, at least aku bisa satu level as them or aku tidak berada jauh dibawah mereka."
Ya begitulah Nikita. Dibalik sifat ceria dan usilnya, ia memiliki beban yang berat. Memiliki kedua orang kakak yang famous dan maminya yang seorang desainer ternama, membuat nya merasa harus sejajar dengan mereka. Nikita mengambil banyak pemotretan sana-sini agar namanya naik. Nikita tahu kalau ia tidak memiliki bakat acting, maka ia mengikuti kelas vokal karena suaranya yang bagus. Bahkan taun depan kedua orangtuanya berniat mendebutkan Nikita sebagai penyanyi.
Dan Nikita pun sudah menyiapkan semuanya, mulai dari rekaman, syuting music video dan lainnya. Nikita memang menyukainya. Ia mengatakan kalau ia sama sekali tidak terpaksa melakukan semua ini, Nikita menikmatinya.
Namun, kadang teman-temannya yang merasa khawatir. Nikita terlihat begitu kelelahan saat di sekolah. Bahkan setelah ini pun Nikita memiliki jadwal pemotretan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRONARVINGE || KARINA - JENO [END]
FanficKetika tahta, cinta dan gelora muda menyatu. Aku harap, saat aku mulai membuka hatiku untukmu, saat aku mulai mengharapkanmu, kau masih berada di sampingku, Jevano. - Kayura - Mungkin aku terlalu lama menunggumu, sampai saat kau sadar akan perasaanm...