Apa aku harus melepaskan mu?***
"Sampai kapan?"
Wanita itu, Alinea menegak wine di gelasnya tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan lelaki disebelahnya.
"Dia sudah jelas-jelas mengabaikan mu."
Tak ada jawaban.
"Alinea-"
"Jason stop."
Alinea menatap tajam lelaki itu, Jason Hansel.
"Kau tidak tahu apapun. Kau pun tidak mengerti perasaanku."
"Oh ya?"
Jason tertawa miris.
"Selama ini aku yang selalu mengerti dirimu, mendengarkan keluh kesahmu mengenai Jevano yang berubah setelah kalian kembali bersama. Jevano bukan yang dulu lagi bukan?"
"Kau terlalu naif. Jevano kembali padamu bukan karena benar-benar ingin."
Alinea mengabaikan perkataan Jason, ia terus saja meneguk wine di gelasnya.
"Alinea, tidak bisakah melihat aku disini?"
"Jason, kau pantas mendapatkan yang lebih dariku. Kita hanya teman. Aku mencintai Jevano."
"Dan kalau Jevano kembali meninggalkanmu untuk Kayura? Kau masih akan menunggunya? Lalu kembali menjadi tempat pelampiasan? Ku rasa kau punya harga diri."
"Kau memang wanita yang dicintai Jevano. Tapi itu dulu, sebelum Kayura ada. Setelah ada Kayura, Jevano bahkan selalu menatap Kayura bahkan setelah Kayura meninggalkan Jevano. Berbeda saat kalian putus dulu, dengan cepat Jevano melupakanmu."
Tatapan Alinea tampak kosong kedepan, tampak mencerna perkataan Jason.
"Alinea aku tidak ingin menyakitimu dengan semua ini. Tapi kau harus sadar secepatnya. Jevano tidak mencintaimu. Dia kembali denganmu karena saat itu Jevano kecewa pada Kayura, tapi cinta Jevano masih untuk Kayura. Hingga saat ini."
"Kalau kau tidak percaya padaku. Kau bisa bertanya pada Jessy. Jessy melihat Jevano dan Kayura bertemu di studio Hans. Jessy melihat dan mendengar semuanya."
Jason mengenakan jaketnya dan bersiap pergi.
"Kau pulang dengan Pak Rudi, dia sudah di depan. Aku pulang dulu."
Alinea tak mengeluarkan sepatah katapun pada Jason. Ia hanya terdiam. Mencerna semua perkataan Jason. Sudah hampir satu minggu ini Jevano menghindar, bahkan Liliana pun tidak tahu kenapa. Dan setelah mendengar perkataan terakhir Jason, membuat Alinea paham apa yang membuat Jevano menghindarinya.
***
"Mama mau kemana?"
Kayura bertanya pada Keynara saat mendapati mamanya itu berpenampilan serba hitam.
"Melayat?" Tanya Kayura lagi.
Keynara mengangguk.
"Siapa yang meninggal?"
"Sofie."
Kayura tampak membulatkan matanya kaget.
"Dia meninggal karena kecelakaan, setengah jam lagi jasadnya akan di kremasi. Mama ingin hadir."
"Untuk?"
"Kayura, dia sudah tidak ada. Tidak ada gunanya lagi mama menyimpan benci atau dendam."
Kayura tampak menghela nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRONARVINGE || KARINA - JENO [END]
FanfictionKetika tahta, cinta dan gelora muda menyatu. Aku harap, saat aku mulai membuka hatiku untukmu, saat aku mulai mengharapkanmu, kau masih berada di sampingku, Jevano. - Kayura - Mungkin aku terlalu lama menunggumu, sampai saat kau sadar akan perasaanm...