BAGIAN DUA PULUH TIGA

403 60 10
                                    


You want me to stop? Okay, I'll do it.

Bandara.

Kayura kini tengah duduk di salah satu bangku menunggu jam penerbangannya, beberapa menit lagi. Kayura hanya seorang diri. Ia tidak ingin mamanya mengantarkannya, karena Kayura tidak ingin mamanya sedih. Lagipula yang tahu akan kepergiannya hanya mamanya dan juga Caramel. Bahkan Kelvin dan Troy yang tengah berada di Amerika pun tidak ia beritahu.

Tangan Kayura meremas tas di pangkuannya. Ia harap keputusannya ini adalah yang terbaik. Kayura ingin melupakan semuanya, melepaskan segalanya disini. Apa yang sudah terjadi diantara papa dan mamanya benar-benar membuatnya sakit, kecewa dan juga hancur.

Bahkan Kayura harus mengorbankan perasaanya pada Jevano. Kayura tahu kalau tidak semua laki-laki akan melakukan hal yang sama seperti apa yang papanya lakukan pada mamanya. Hanya saja, perasaan kecewa karena merasa dikhianti oleh papanya jauh lebih besar daripada apapun. Hal itu yang membuat Kayura bersikap defensif seperti ini.

Good night. Boarding for ABC Airlines flight number 56K76 to Korea will commence immediately. Would all passengers please to proceed to gate C2 and have your boarding pass and ID ready. Thank you.

Suara itu menghentikan Kayura dari lamunannya. Ia menatap sekeliling dan orang-orang mulai berdiri dari duduknya untuk melakukan pemeriksaan. Kayura mengikutinya.

Drt... Drt...

Ponsel Kayura bergetar. Kayura mengambilnya dan mendapati panggilan dari Jevano. Ternyata lelaki itu sudah mengirimkan begitu banyak pesan dan juga telah melakukan panggilan berulang kali, Kayura memang sengaja men-silent ponselnya.

Kayura memilih panel merah, menolak panggilan Jevano. Kayura mengambil nafas panjang. Cukup. Semuanya cukup sampai disini. Tidak ada yang perlu dibicarakan atau apapun. Semuanya sudah selesai.

Di detik ini Kayura telah melepaskan perasaannya pada Jevano. Biarlah seperti ini. Bagi Kayura, Jevano berhak mendapatkan kebahagiaannya sendiri.

***

"Shit!!!!"

Jevano memukul-mukul setir mobilnya. Baru kali ini Jevano merasakan perasaan seperti ini, kecewa, hancur, sakit dan juga sedih.

Setelah diam cukup lama, Jevano kembali menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Menuju rumah Caramel. Jevano tahu hanya Caramel yang mengetahui ini semua. Keynara sudah memberi tahu Jevano, hanya saja Jevano tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

Tak butuh waktu lama, kini mobil Jevano sudah berada di depan rumah mewah Caramel dengan cepat Jevano menekan bel di depan pintu.

Salah seorang pelayan di rumah Caramel membukakan pintunya.

"Dimana Caramel?"

Pelayan itu mengernyitkan dahinya bingung saat mendapati Jevano seperti orang kesetanan.

"Nona Cara ada diatas. Biar saya-"

Jevano menyelonong masuk dan langsung menaiki tangga menuju kamar Caramel. Jevano sudah hafal rumah Caramel.

Tok.. tok.. tok

Jevano terus mengetuk pintu kamar Caramel. Sedangkan pelayan Caramel sedari tadi ketakutan dibelakang nya karena Jevano menyelonong masuk.

"Caramel?!" Seru Jevano.

Klik.

Pintu kamar terbuka dan tampak Caramel yang memasang raut sebal.

"Maaf Nona." Ujar pelayannya.

"Tidak apa-apa."

Pelayan itu undur diri kembali turun ke bawah.

TRONARVINGE || KARINA - JENO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang