🌚ENAM☀️(sudah revisi)

8.9K 424 2
                                    

Ivall berjalan menyusuri kooridor sekolah. Tepat sekali sekarang sedang waktu istirahat.

Mata Ivall menelisik sekitar nya, di ujung kooridor dia melihat gadis yang sedang ia cari. Langkah nya pun ia percepat.

"Keizya" Panggil Ivall pada gadis itu.

Lantas Keizya yang berada di ujung kooridor itu mengarahkan pengelihatan nya ke sosok pemuda yang sedang berjalan ke arah nya. Keizya saat ini sedang bersama dengan Suci.

"Kei, gue mau nanya sama lo, lo tau Khania dimana?" Ivall langsung saja menanyakan tujuan nya datang kemari.

Keizya dan Suci saling bertukar pandang sesaat. "Pas banget. Kita ngobrol di taman belakang" Ucap Keizya dengan nada dingin.

Mereka bertiga duduk di bangku taman. Keizya yang lebih dulu memulai pembicaraan.

"Kakak sengaja bawa Khania kesana?" Tanya Keizya dengan raut wajah datar.

Ivall segera menggeleng. Walapun benar, itu tujuan diri nya membawa Khania ke tempat haram itu.

"Bohong!" Tegas Keizya meninggikan suara. Sungguh jijik diri nya melihat lelaki yang berada di hadapan nya saat ini.

"Lo bohong" Tegas Suci sambil menunjuk Ivall dengan tatapan tajam.

"Trus kenapa lo ga nolongin dia waktu dia mau di lecehin hah?, ternyata lo sama aja kaya laki laki yang memetingkan hawa nafsu di luar sana. Lo sama aja kaya laki laki yang haus akan hawa nafsu." Tegas Suci memancar raut wajah marah.

"Bener kan kak?. Mulai sekarang kakak jangan berhubungan dengan Khania lagi. Untung aja malem itu kita tepat waktu datang nya, kalau ngga, kita ga tau gimana nasib Khania sekarang" Terakhir Keizya meneteskan air mata nya mengingat kejadian malam tadi.

"Please, dengerin gue. Ngga kaya gitu maksud gue" Ivall berusaha memberi penjelasan. Penjelasan apa lagi?.

"Cukup. Jangan deketin Khania lagi. Sekarang dia udah bahagia dengan kehidupan baru nya. Tidak ada lagi Ivall dalam hidup Khania. Paham?" Ujar Keizya.

"Awas aja sampai lo deketin lagi tu anak. Gue ngga segan segan buat pecat orang tua lo dari perusahaan om gue" Tegas Suci sekali lagi. Dan benar, papa Ivall bekerja di perusahaan milik om Suci dan menjabat sebagai Direktur di perusahaan itu.

Ivall diam tak berkutik. "Ok. Gue bakal lakuin" Setelah mengatakan itu Ivall pergi saja dari sana.

Keizya mengusap wajah nya lelah. Suci berusaha menenangkan gadis itu.

"Udah ya, sekarang masalah nya udah kelar." Suci mengusap pelan pundak Keizya.

******

Saat ini Farrel sedang berjalan jalan di taman pesantren.

"Ustadz tampan" Panggil seseorang dari arah belakang pemuda ini. Lantas dia membalikan badan nya.

Terlihat gadis cantik sedang berlari ke arah nya. Farrel menatap nya dengan tatapan datar. Ralat bukan nya menatap, Farrel memang mengarahkan pandangan ke depan, tapi percayalah, ia tidak menatap Khania. Pemuda itu melihat ke arah pohon di sekitar.

"Hallo ustadz" Sapa gadis itu. Siapa lagi kalau bukan Khania Arsyifa.

Tidak ada respon dari Farrel. Khania mencebikkan bibir nya lantaran kesal.

"Ustadz, jadiin gue istri lo dong" Pinta Khania tiba tiba. Entah ada apa dengan gadis ini?.

"Ada keperluan apa?" Tanya Farrel tanpa menatap gadis di hadapan nya.

Khania mengikuti arah pandangan Farrel yang sedang menunduk. Ia memang sudah menjatuhkan pandangan nya ke tanah lagi, lantaran Khania sudah berada di hadapan nya saat ini

Gus FARREL [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang