🌚EMPATPULUHEMPAT☀️

5.1K 244 19
                                    

assalamualaikum warahamtullahi wabarakatu

jangan lupa VOTEE YAA!!!
⚠️HATI HATI TYPO BERTEBARAN⚠️

happy reading🍁






Pagi hari, setelah melaksanakan sholat subuh di musholla rumah sakit, Khania berniat mengunjungi Afifah yang berada di ruang rawat inap. Ya, setelah melakukan tranfusi darah, tubuh Afifah menjadi lemas efek dari berkurang nya darah yang ia miliki. Jadi nya, perempuan itu harus di rawat dulu semalaman. Dan hari ini juga sudah bisa pulang.

Ceklek

Khania membuka kamar Afifah dan mendapati perempuan itu bersama dengan Aisyah.

"Assalamualaikum" Salam Khania pelan. Ia menatap datar Afifah yang juga menatap nya.

"Waalaikumussalam" Jawab Aisyah dan Afifah.

Afifah turun dari kasur rumah sakit dan berjalan menuju Khania.

"Khania, aku minta maaf atas semua perlakuan aku ke kamu. Maaf karena udah fitnah Farrel dan membuat rumah tangga kalian nyaris di ujung tanduk. Dan maaf karena aku juga yang udah nukar hasil tes kamu."

Tunggu dulu. Khania tau ucapan pertama Afifah. Dan yang di akhir?. Soal tes kesehatan itu?. Jadi, Afifah juga yang menukar nya?.

Khania menatap Afifah sedatar mungkin. Ingin rasa nya Khania menjambak jilbab yang Afifah kenakan. Tapi, ia urungkan mengingat kondisi nya yang sedang hamil. Khania tidak ingin calon anak nya kenapa napa.

"Jadi lo yang udah nuker hasil tes gue?" Tanya Khania memastikan. Afifah membalas dengan anggukan pelan.

"Kenapa lo jahat banget sama gue?. Gue punya salah apa sama lo?" Tanya Khania berusaha tetap sabar.

"Maaf Khania" Hanya itu yang mampu keluar dari mulut Afifah. Sedangkan Aisyah hanya menatap mereka tanpa ingin ikut campur sedikitpun.

"Gara gara lo gue sama Farrel hampir putus asa karna ga bisa punya anak. Gue overthiking setiap malem. Gue mikirin gimana nasib gue kedepan nya. Sampai sampai lo tau?. Gue udah minta Farrel nikah lagi. Dan gue ajuin lo ke dia sesuai dengan permintaan lo waktu itu" Afifah bungkam seribu bahasa. Mata Afifah berkaca kaca. Afifah sudah melakukan kesalahan besar. Khania tidak bersalah maupun Farrel. Tapi Afifah sudah merusak kehidupan kedua nya.

"Maafin aku Khania. Aku nyesel karna udah gangguin rumah tangga kalian. Tapi setelah ini, kamu jangan takut. Aku bakal ikut Aisyah ke Kairo. Kamu dan Farrel akan hidup tenang tanpa ada yang gangguin lagi" Khania merespon dengan memutar bola mata malas. Ia menatap Aisyah yang sedang memperhatikan kedua nya.

"Ya. Bagus, pergi aja lo sana. Kalau bisa jangan balik balik lagi" Ketus Khania. Afifah tersenyum tipis sedangkan Aisyah terkekeh pelan.

"Tapi Afifah. Aksi lo terlalu murahan. Dan bodoh nya, gue percaya sama lo" Khania terkekeh miris. Mengingat betapa bodoh nya dia saat mempercayai chat dari Afifah yang mengatakan bahwa perempuan itu hamil anak Farrel.

"Iya aku akui itu. Tapi, aku beneran udah tobat. Aku nggak akan ganggu keluarga kalian lagi" Ucap Afifah.

"Hm"

"Kamu mau maafin aku?" Tanya Afifah was was sekaligus penuh harap.

Khania menatap melas Afifah yang berada di hadapan nya. "Hm. Gue maafin. Kak Farrel gak pernah ngajarin gue buat dendam ke orang lain. Sekalipun orang itu jahat banget ke kita. Contoh nya lo" Jawab Khania pedas. Walaupun ia terlihat santai mengucapkan nya, tapi tersirat ucapan  yang pedas disana.

Gus FARREL [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang