🌚TIGAPULUHSEMBILAN☀️

5.2K 223 9
                                    

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

sebelum baca jangan lupa vote yaa!!
⚠️HATI HATI TYPO BERTEBARAN⚠️

                  happy reading🍁

Sayup sayup suara adzan terdengar. Mata yang sedari terpejam kini mulai terbuka. Laki laki tampan ini menetralisirkan cahaya yang masuk.

Lalu ia bangkit dari tidur nya. Ternyata Farrel tertidur beralaskan paha istri nya. Gadis itu sendiri juga tertidur dalam keadaan duduk. Bahkan jilbab nya belum juga terbuka.

Untuk beberapa saat Farrel memandangi wajah cantik Khania. Terlihat sangat anggun dan cantik. Berbeda jika sang empu bangun. Farrel bersyukur, ketika bangun ia dapat melihat pemandangan yang luar biasa MasyaAllah. Wajah yang halal ia pandang, bahkan ia sentuh sekalipun tak apa.

Perlahan tapi pasti, tangan kekar itu mengusap lembut wajah Khania. Sang empu pun belum terbangun. Sudah tau kan, Khania itu tidur seperti orang mati suri.

Tidak puas juga, Farrel dengan iseng meniup kedua mata Khania. Kali ini berhasil, gadis cantik ini bangun. Ia kaget mendapati Farrel dengan jarak 5 centi.

"Allah" Batin Khania berteriak kaget. Pupil mata nya bahkan membesar.

"Assalamualaikum zaujati. Terimakasih atas tempat tidur ternyaman nya. Pegel ya paha nya?" Ujar Farrel sembari tersenyum senang.

Seakan terhipnotis Khania refleks menggeleng. "Iya pegel." Apa yang terlintas di otak bukan berarti itu yang kita ucapkan. Itulah Khania, kepala nya menggeleng namun mulut nya mengatakan iya.

Farrel terkekeh geli. Mencubit hidung mancung milik Khania membuat sang gadis tersadar.

"Apasiih deket deket" Khania menatap sengit Farrel. Ia beranjak menjauh.

Farrel tersenyum tipis. "Sholat dulu yuk. Udah adzan tuh" Beritahu Farrel.

Khania tampak mendengarkan. Benar saja, suara adzan dari masjid komplek perumahan terdengar.

"Hm" Setelah deheman itu Khania bangkit dan menuju kamar mandi. Tidak peduli dengan Farrel yang menatap nya.

"Saya akan berusaha, Arsyifa. Ini baru ujian pertama di dalam rumah tangga kita. Saya akan luruskan semua nya." Farrel menatap nanar punggung Khania yang hampir masuk ke dalam kamar mandi.

*******

"Assalamualaikum warahmatullah"

"Assalamualaikum warahmatullah"

Farrel dan Khania baru saja menyelesaikan sholat zuhur berjamaah.

Tangan kedua nya mengadah ke atas. Mengadu serta memohon pada sang pencipta. Apalagi sekarang mereka sedang di landa cobaan dalan rumah tangga. Tentu akan lebih khusyu' lagi doa nya. Butir butir doa kedua nya memang tidak terdengar tapi kekuatan nya mampu melintasi atap dunia.

"Aamiin" Gumam kedua nya bersamaan.

Farrel berbalik badan, menyerahkan tangan kekar nya ke arah Khania. Karena tidak ingin bertambah dosa, Khania menyambut nya lalu membawa punggung tangan Farrel ke bibir.

Farrel tersenyum, membalas dengan kecupan singkat di dahi Khania. Laki laki itu menatap bola mata coklat milik Khania. Dapat dilihat ada kekecewaan disana.

"Arsyifa?"

Khania menoleh sekilas lalu bergerak ingin melipat sajadah. Namun ia urungkan kala tangan Farrel mencegah nya.

"Duduk disini dulu. Saya mau bicara" Kata Farrel dengan tutur kata lembut khas seorang Muhammad Farrel Abdillah.

"Mau masak kak" Balas Khania.

Gus FARREL [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang