🌚TIGAPULUHENAM☀️

5.2K 230 7
                                    

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

sebelum baca jangan lupa votee yaaa!!!. terimakasihh🙏😊

⚠️HATI HATI TYPO BERTEBARAN⚠️

              

happy reading🍁

"Aku mau kakak nikah lagi." Ucap Khania tanpa ekspresi apapun.

Bagai di sambar petir di siang hari. Farrel menegang mendengar ucapan dari mulut istri nya itu. Permintaan konyol macam apa ini?.

"Maksud ucapan kamu apa, Arsyifa?" Tanya Farrel sambil menatap Khania tak percaya. Mengapa mudah sekali gadis itu berucap sedemikian?.

Khania menunduk takut. Khania sudah memikirkan ini sedari tadi. Apakah ia benar benar di takdir kan untuk di poligami?, namun rasa nya Khania juga tidak sanggup melakukan hal itu.

"Aku ga bisa punya anak kak dan kamu harus punya keturunan. Kakak mau ya?, aku ga apa apa kok. Masa kakak gak mau dapet keturunan." Ujar Khania berusaha tenang. Ia memberikan senyuman palsu nya.

Farrel menggeleng. "Saya yakin, saya bisa dapetin anak dari kamu. Dan saya ngga bakal ngelakui hal semacam itu. Sudah pernah saya bilang kan, Arsyifa. Apapun keadaannya, meski terdesak sekalipun, saya gak akan melakukan poligami." Balas Farrel. Farrel bilang hanya Khania istri nya. Farrel tidak ingin memiliki hati lain selain hati Khania. Farrel ingin Khania menjadi wanita pertama dan terakhir yang ia cintai.

Khania mendekat ke arah Farrel. Sambil tersenyum, Khania mengusap lembut pundak kokoh milik Farrel.

"Kak. Aku mau masuk syurga dengan cara ini. Aku pikir, saran Afifah bener kak?, kakak mau yaa?. Kakak harus punya keturunan. Maafin aku ya ngga bisa mewujudkan keinginan kakak yang mau punya anak dari aku. Mungkin takdir kita memang seperti ini." Ucap Khania lagi. Mudah sekali memang berucap, namun tidak dengan hati. Hati nya berteriak menolak semua takdir, namun apa daya, ini sudah jadi skenario yang di atas sana. Kita semua hanya pemain yang hanya bertugas mengikuti alur cerita yang di buat.

Farrel beralih menggenggam tangan perempuan nya. Kalau ingin menuruti ego, Farrel ingin marah dan membantah dengan keras ucapan dari Khania. Tapi ia tahan, agar Khania tidak melihat nya marah.

"Arsyifa, dengan kan saya baik baik." Tegas Farrel dan ada jeda disana.

"Kamu. Kamu perempuan saya. Perempuan yang membuat saya pertama kali jatuh cinta setelah umi, dan saya ingin kamu juga yang menjadi perempuan terakhir yang saya cintai-" Disana ada jeda lagi.

"Saya tau, saya bukan laki laki pertama yang kamu cintai, tapi saya mohon, jadikan saya laki laki yang kamu cintai untuk terakhir kali nya. Saya juga bukan makhluk sempurna, Arsyifa. Kamu tau saya banyak kekurangan. Kita lewati ini bersama ya?, saya yakin ada saat nya kebahagian menghampiri kita." Ucap Farrel penuh ketulusan. Tutur kata laki laki itu tetap lembut padahal dia sedang menahan amarah. Mata indah itu selalu memancarkan cinta dan banyak ketulusan terlihat disana.

Entah bagaimana Khania harus menyikapi keadaan seperti ini. Kalau boleh jujur, Khania bahagia Farrel mengucapkan hal seperti itu. Namun di sisi lain, Khania juga sedih karena artinya Farrel tidak akan mendapati keturunan. Khania mencintai laki laki itu dan Khania ingin Farrel nya bahagia.

"Kamu cinta pertama aku kak." Khania sedikit meralat ucapan suami nya. Farrel memang cinta pertama Khania. Sebelum mengenal Ivall, Khania lebih dulu mengenal Farrel dan laki laki itu adalah laki laki yang ia kagumi hingga rasa itu berubah menjadi cinta.

Farrel tersenyum simpul mendengar nya. "Kalau begitu, jadikan saya yang pertama dan terakhir ya?" Ucapan Farrel di angguki mantap oleh Khania.

Farrel menarik Khania masuk ke dalam dekapan nya. Untuk sesaat biarkan kedua insan ini saling menghangatkan satu sama lain. Angin malam memang berhembus kencang, namun berkat ketulusan cinta dar9i kedua nya yang mereka rasakan hanyalah kehangatan satu sama lain.

Gus FARREL [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang