🌚DUAPULUHSATU☀️ (sudah revisi)

7.4K 326 4
                                    

Hari yang di tunggu tunggu kini sudah tiba. Ya, 4 November 2022. Hari dimana Milan dan Reza akan mengucapkan ijab qabul dan seluruh tanggung jawab dari kedua gadis itu berpindah kepada mereka masing masing. Dan hari ini juga, Khania serta Farrel mengadakan acara resepsi pernikahan mereka.

Berlokasikan di Loonaria Hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berlokasikan di Loonaria Hotel. Acara mereka di gelar disana. Dengan dekorasi nya di desain sebagus mungkin. Disini memang terlihat sangat mewah, itu semua karena permintaan Joan. Joan ingin melakukan pernikahan putra semata wayang nya dengan sangat baik. Karena Reza adalah satu satu nya anak laki laki Joan dan Celina. Lagi pula dia orang terpandang, kalangan konglomerat. Perusahaaan ada dimana mana. Bercabang bahkan sampai keluar negeri.

Begitupun Milan. Dia juga anak lelaki satu satu nya. Pernikahan lagi pula di laksanakan sekali seumur hidup, jadi apa salah nya jika ingin melalukan yang terbaik. Lagi pula disini ada 3 pasangan yang akan melakukan acara ini.

Persiapan tinggal sedikit lagi. Malam tadi, keluarga dari pihak perempuan sudah tidur di hotel. Begitupun Khania dan Farrel. Dekorasi nya sangat bagus. Membuat ketiga gadis ini memandang takjub. Pernikahan mereka di gelar sangat mewah. Bahkan mereka mencetak 5 ribu undangan. Belum lagi keluarga dan undangan secara online. Benar benar mewah.

"Ga nyangka hari ini bakal jadi hari bahagia kita." Ujar Khania sembari menatap langit yang masih terlihat gelap di atas sana. Karena waktu masih menujukkan pukul 4 subuh. Mereka bertiga berdiri di balkon kamar. Malam tadi ketiga nya tidur bersama.

Suci menoleh. "Bener. Satu persatu keinginan kita terwujud " Balas Suci.

"Satu yang belum. Kita belum ngeliat anak anak kita main bareng." Sambung Keizya dengan senyuman yang mengembang. Membayangkan saja sudah membuat mereka bahagia apalagi kalau sampai terjadi. Mereka akan benar benar bahagia.

"Apa aku bisa melihat itu terjadi?" Suci bertanya dengan senyuman miris di hati nya.

"Bener. Janji ya kita bakal liat itu bareng bareng?" Khania memberikan jari telingking nya di hadapan Keizya dan Suci.

Dengan segera Keizya menautkan jari kelingking nya dengan Khania. Suci?, gadis itu hanya diam memperhatikan jari kelingking Khania dan Keizya bersatu. Ya, Suci takut ia tak bisa menepati janji.

"Suci ayo." Keizya membuyarkan lamunan Suci.

"Ha?, iya" Balas gadis itu. Tetap diam. Ia bingung harus seperti apa.

Khania yang merasa ada kejanggalan pun melepaskan tautan jari kelingking nya dengan Keizya.

"Kenapa?" Tanya Khania lembut. Dia memengang lembut pundak Suci, sahabat nya yang paling peka itu.

Suci menunduk diam. "Aku takut." Cicit gadis itu. Sekarang Khania paham maksud Suci.

"Takut dalam artian apa?. Ga ada takut takut ya Suci. Kamu itu harus nya positif thinking dong. Ada bang Milan yang bakal jadi suami kamu. Ada aku, ada Keizya. Kita semua ada. Apa yang kamu takutin?. Takut sama penyakit yang buat kamu menderita itu?, iya Suci Khayira Rumaisa?" Ujar Khania. Dia tidak suka Suci lemah. Tidak suka Suci yang penakut.

Gus FARREL [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang