🌚EMPATPULUHSATU☀️

4.8K 241 6
                                    

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

sebelum baca jangan lupa VOTEE YAA!!
⚠️HATI HATI TYPO BERTEBARAN⚠️

happy reading🍁

Keizya dan Suci datang menghampiri Khania setelah pulang sekolah. Bahkan mereka berdua masih menggunakan seragam putih abu abu.

Keizya mengetuk pintu kamar Khania dan Farrel. Tidak lama kemudian, pintu terbuka memperlihatkan Khania yang berdiri di ambang pintu.

Suci dan Keizya terdiam sebentar. Mereka mengamati Khania dari atas sampai bawah. Khania yang dulu sudah kembali. Gadis itu memakai celana jins berwarna hitam dan hoodie berwarna hitam juga. Di tangan nya terlampir kunci motor. Keizya dan Suci sangat hapal itu kunci motor siapa.

"Kamu mau kemana?" Tanya Keizya was was.

"Balapan" Balas Khania santai. Ia berjalan melalui Keizya dan Suci begitu saja.

Suci menahan pergelangan tangan Khania. "Kamu gak bisa pergi" Kata Suci sambil menatap tajam Khania.

"Kamu jangan larang aku. Aku mau bebas" Sentak Khania menghempaskan tangan Suci.

"Khania. Aku tau kamu lagi di kasih ujian sama Allah. Tapi, bukan ini cara mengatasi nya, Khania. Inget...Allah ada bersama kamu. Allah ingin kamu lebih dekat dengan-Nya. Bukan kah di setiap proses hijrah harus ada ujian nya?" Ucap Keizya memberi nasihat. Dan ya, Khania berhenti.

Ia menoleh kebelakang. Menatap Keizya dan Suci tanpa ekspresi apapun. "Gak ada yang aku dapet dari hijrah ini. Yang ada aku tambah susah kaya gini." Balas Khania.

"Khania!" Tegur Suci. Khania merespon dengan memutar bola mata malas. Suci pun menghela napas pasrah

Suci datang mendekat. Mengusap lembut bahu sahabat nya. "Kamu itu perempuan. Madrasah pertama untuk anak anak kamu kelak. Kamu gak malu apa, ceritain masa lalu kamu ke mereka besok. Kamu gak malu cerita ke mereka kalau kamu ini seorang pembalap liar, hm?. Gak malu?. Baik nya kamu ceritakan yang baik baik ke mereka besok. Mereka pasti bangga mempunyai ibu kaya kamu. Ibu mereka hebat, ibu mereka berhasil melewati ujian saat proses hijrah. Mereka a-" Ucapan Suci terpotong.

"Itu nggak bakal terjadi" Sela Khania cepat.

Kening Suci bahkan Keizya mengernyit heran. "Kenapa?" Tanya Keizya.

"Kamu gak mau punya anak?" Tanya Suci pula. Jangan sampai Khania mengangguk.

"Kenapa Khania?" Tanya Keizya lagi.

"KARENA AKU GAK BISA PUNYA ANAK. AKU MANDUL ASAL KALIAN TAU" Teriak Khania lantang.

Keizya dan Suci tentu nya shock mendengar ucapan Khania barusan. Tidak bisa hamil dan mandul?. Keizya dan Suci sempat tidak percaya tiga kata itu.

"IYA. AKU MANDUL ASAL KALIAN TAU. MAKANYA FARREL BRENGSEK ITU HAMILIN ANAK ORANG BIAR DIA DAPET KETURUNAN. KALIAN NGGAK PERNAH TAU KAN?. KALIAN CUMA BISA CERAMAHIN AKU AJA" Ujar Khania marah.

Keizya menggeleng. Ia mendekati Khania ingin memeluk gadis itu. Tapi Khania malah mundur menolak keinginan Keizya.

"SEKARANG CERAMAHIN AJA LAGI. MARAHIN AJA AKU LAGI. SALAHIN AKU TERUS. LARANG AKU. LARANG!. KALIAN GAK PERNAH TAU RASA NYA JADI AKU"

"SUAMI KALIAN PADA BAIK BAIK. GAK BANYAK TINGKAH KAYA FARREL BRENGSEK ITU. DIA TERNYATA SAMA AJA KAYA IVALL YA?. BEDA NYA DIA SUAMI AKU DAN IVALL MANTAN PACAR AKU" Khania terkekeh miris di akhir kalimat. Sedangkan Suci menggeram marah. Keterlaluan, Khania benar benar keterlaluan.

Plak

Bukan. Bukan Suci yang menampar Khania. Melainkan tangan seseorang yang baru saja datang lalu di suguhi lontaran Khania yang benar benar keterlaluan. Ya, Milandri Achazia Zayyan. Laki laki itu menampar adik nya sendiri.

Gus FARREL [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang