🌚DUABELAS☀️ (sudah revisi)

9.8K 449 0
                                    

"Gus"

"FARREL." Panggil Khania dengan suara yang lumayan besar. Sehingga suara nya mengundang banyak perhatian. Bagaimana tidak?, saat ini dia sedang berada di tengah tengah lapangan pesantren.

Farrel, lelaki itu berhenti dan kemudian berbalik badan . Manatap sekilas wajah cantik dari Khania.

Khania, gadis itu berjalan dengan senyuman nya yang mengembang. Entah, apa yang akan dia lakukan.

"Caper banget"

"Santriwati baru itu ya?"

"Iya"

"Anak baru kok banyak tingkah"

"Tapi, dia berani"

Berbagai cibiran dapat Khania dengar, namun ia abaikan. Tujuan nya sekarang adalah Farrel. Lelaki yang menghantui pikiran sejak ucapan terakhir laki laki itu di taman belakang rumah. Setelah nya, Farrel hilang tanpa kabar dan baru terlihat pagi ini.

"Lo dari mana aja?, ga keliatan seminggu?" Tanya Khania sambil menatap Farrel.

"Saya ada urusan" Balas Farrel seadanya.

"Gue mau nanya, lo kemaren ada ngomong pake bahasa arab ke gue, gue ga ngerti apa yang lo bilang, dan sekarang, gue mau nanya artinya" Ucap Khania lagi.

Farrel berpikir sejenak. Mengingat ucapan terakhir nya pada Khania seminggu lalu. Ya, dia ingat. Dia berbicara bahasa arab bukan?. Di dalam hati Farrel tersenyum.

"Kamu penasaran?" Pertanyaan itu, hanya mampu Farrel yang mendengar nya.

"Jawab pergedel beku!" Titah Khania dengan senyuman manis nya.

Semua orang menatap Khania aneh. Caper?, kurang kerjaan?, gabut?, apa bagaimana?. Begitu pikir mereka.

"Saya lupa, saya bicara apa waktu itu" Hanya itu balasan Farrel. Bukan, lupa, tapi...tidak mungkin dia mengatakan arti yang sebenar nya.

Khania mengerucutkan bibir nya. Gadis itu kesal. "Masa lupa siih?" Kesal Khania. Sudah seminggu dia menanti jawaban dari ucapan Farrel minggu lalu. Sampai sampai terbawa mimpi oleh nya. Dan sekarang Farrel bahwa ia lupa. Oh ayolah, Khania sangat penasaran.

"Tidak ada keperluan. Saya pergi" Kata Farrel tanpa menunggu jawaban dari Khania. Lalu, dia pergi begitu saja dari hadapan Khania.

"GUE SUKA SAMA LO!" Teriak Khania saat Farrel sudah berjalan 5 langkah di depan.

Lantas, Farrel terdiam di tempat. Dia mengamati sekitar. Dimana, orang orang sudah menatap diri nya dengan tatapan yang berbeda beda.

"Bener kan caper"

"Dasar cewek prik itu"

"Berani banget dia"

"Dia mau jadi Khadijah kah?"

Lagi, berbagai cibiran itu berasal dari mereka yang mendengar nya. Ada yang sedang duduk di pinggiran lapangan, ada yang murajaah, ada yang sedang bersantai saja. Mereka semua memusatkan pandangan mereka kepada Khania.

Farrel tersenyum tipis, namun tak mengubah ekspresi datar nya. Dia berbalik badan dan mengahadap kembali ke Khania.

"Apa yang membuat kamu suka sama saya?" Tanya Farrel setiba nya di depan Khania.

"Lo ganteng"

Farrel geleng geleng kepala lalu berbalik lagi dan pergi dari sana. Membiarkan berbagai komentar santri dan santriwati menyerbu di lapangan itu.

Khania?, gadis itu diam tak berkutik di tempat. Menatap Farrel yang mulai menjauh dari pandangan nya. Kenapa dia tiba tiba pergi?. Pikir Khania begitu.

"HEH CEWEK MURAHAN!" Teriak seseorang dari arah belakang Khania. Lantas Khania menoleh. Khania mendapati 3 orang perempuan dan Khania kenal salah satu dari ketiganya.

Gus FARREL [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang