🌚TIGABELAS☀️ (sudah revisi)

10.1K 457 15
                                    

Deg

"Kamu benci saya?" Lirih Farrel. Apakah benar?, gadis itu sudah tidak menyukai nya di saat Farrel mulai mencintai nya?.

Khania berdiri dari duduk nya. Menatap lekat netra hitam pekat itu.

"IYA, KENAPA?. LO KAN GA SUKA GUE DAN SEKARANG GUE BENCI LO!." Khania menekan setiap kata yang ia ucapakan.

Hati Farrel teriris mendengarnya. Akan kah rumah tangga nya baik baik saja?. Gadis itu sudah tidak menyukai nya lagi.

"Maaf" Cicit Farrel membuat Khania bingung.

"Mendingan lo jauhin gue. Gue dan lo ga bisa jadi kita. Maaf gue udah ngejar ngejar lo. Maaf gue udah buat lo risih dan maaf juga sama kelakuan gue yang bikin lo pusing. Gue akui gue salah. Gue salah lagi untuk kesekian kali nya. Dan sekarang gue berusaha buat ga jatuh cinta lagi. Dan makasih karna lo udah buat gue ga kepikiran sama peristiwa yang nimpa gue beberapa minggu lalu. Gue lagi berusaha buat lupain lo dan tolong lo ga usah nemuin gue lagi." Ujar Khania panjang lebar.

Deg

Lagi, hati Farrel sakit mendengar nya. Tidak mau jatuh cinta katanya?. Bagaimana rumah tangga nya selanjutnya. Tanpa adanya cinta?. Tidak ini tidak boleh terjadi!.

"Kamu tidak bisa bicara seperti itu" Tegas Farrel. Sangat tegas. Bahkan seolah perkataan nya tidak boleh di bantah.

"Tapi, emang kaya gitu gus Farrel terganteng. Gue ga mau deketin dan cinta sama lo lagi. Cukup sampai disini dan sekali lagu gue minta maaf."

"Maafin gue ya?, gue banyak salah sama lo. Gue mau pindah aja dari sini. Minta ayah buat masukin gue ke pesantren yang lain, supaya gue bisa lupain lo." Kata Khania bersamaaan dengan jatuh nya air mata. Ya, dia sudah memikirkan nya. Bukan kah ide bagus pindah dari pesantren ini?. Banyak hal buruk yang Khania lakukan disini. Khania rasa semua nya sudah cukup.

Grep

Serangan itu tiba tiba. Khania tidak menyangka. Mata nya membola tanda tak percaya. Farrel?, laki laki itu memeluk nya sangat erat.

"Lo meluk gue?" Tanya Khania tak percaya. Mimpi kah dia hari ini.

Farrel menggeleng. "Kamu istri saya" Kata nya dengan nada bergetar. "Jangan pergi" Lirih Farrel lalu kembali membawa Khania kedalam dekapannya.

Deg

Kali ini,Khania yang terkejut. Istri?. Sejak kapan?. Farrel mengigau?. Dia bermimpi?. Atau dia yang bermimpi?. Beribu ribu pertanyaan dalam benah Khania.

"Lo kenapa?, sakit?" Tanya Khania masih belum percaya.

"Iya saya sakit ketika kamu berbicara seperti itu." Jawab Farrel dengan mata berkaca kaca.

"Maksud lo apa?" Tanya Khania lagi. Sungguh dia tidak mengerti arah bicara Farrel. Apa maksud laki laki itu.

"Kamu, kamu istri saya." Balas Farrel lagi.

"Lo ngomong apa?, kalo ngomong yang jelas." Ucap Khania dengan nada yang cukup tinggi.

"Silahkan tanya umi." Kata Farrel sembari menarik Khania.

******

"Assalamualaikum" Salam Farrel ketika memasuki rumah.

"Waalaikumussalam" Jawab orang yang berada di dalam rumah. Ternyata disana ada Riswandi, Rica serta Zemira pula.

Mata Aisha mendapati Farrel yang sedang menggendeng tangan Khania.

"Bang?" Aisha menatap anak nya penuh tanda tanya. Farrel mengangguk dan duduk membawa Khania di sofa sebelah Farhana. Posisi nya, Khania berada di tengah tengah Farrel dan Farhana.

Gus FARREL [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang