🌚EMPAT☀️ (sudah revisi)

9.8K 445 2
                                    

Khania terdiam seraya masih menutup mulutnya. Menatap lelaki tampan yang duduk tepat di samping Milan.

"Ya ampun. Mimpi apaan gue semalem? Bisa ketemu pangeran tampan gini?" Ujar Khania takjub melihat ke arah Farrel.

"Biasanya nih ya, kalo malem malem begini yang keluar si kunti, pocong, atau semacam nya. Lah ini, gue ketemu titisan fir'aun" Celutuk Khania sambil menyengir.

"Lambe mu fir'aun." Sarkas Milan sambil menatap tajam Khania.

"Ya kan emang fir'aun" Balas Khania tak mau kalah.

"Emang lo tau fir'aun?" Tanya Milan sedikit mengeraskan suaranya.

Khania mengangguk antusias. "Iya. Yang tinggal nya di surga kan? Yang gantengnya melebihi Jefri Nichol" Jawab Khania dengan bangga nya.

"Pangeran surga itu namanya. Lo ga jelas banget siih!" Geram Milan pada adik nya yang sangat cantik ini. Tapi salah nya, sifatnya tak secantik wajahnya.

"Eh, iya ya. Kok malah fir'aun " Ucap Khania merasa malu. Kini dia menunduk tanda malu karena sudah salah. Sudah salah, malah ngotot benar. Dasar emang Khania.

Sedangkan Riswandi sudah menahan malu sedari tadi. Salah apa dia sehingga harus mempunya anak seperti Khania yang sifatnya naudzubillah.

"Maaf ya Haidar, Aisha. Khania emang gitu sifat nya. Makanya aku mau kalian yang didik dia disini. Kalo aku udah angkat tangan deh sama kelakuannya." Ujar Riswandi sambil menahan malu.

Haidar terkekeh pelan. "Ngga apa apa. InsyaAllah disini Khania bakal kami didik sebisa mungkin" Jawab Haidar sambil tersenyum.

"Iya. Kamu tenang aja Wan, Khania bakal kami didik disini dengan baik InsyaAllah. Mungkin ada sebab nya dia bersifat seperti ini. Aku yakin, Khania anak baik baik" Ujar Aisha pula sambil tersenyum menatap Khania. Aisha akui gadis itu benar benar cantik.

"Terimakasih ya Haidar, Aisha" Ujar Riswandi berterimakasih.

"Iya sama sama" Balas Haidar, sedangkan Aisha hanya mengangguk.

"Eh, ini anak kamu yang pulang dari Yaman kan?" Perhatian Riswandi jatuh pada pemuda tampan yang sedari tadi memperhatikan interaksi di depannya.

Ya, dia Farrel. Lantas Farrel pun tersenyum.

"Iya. Dia Farrel. Farrel udah pulang setelah menyelesaikan study nya di Tarim" Jawab Haidar sambil tersenyum bangga ke arah Farrel.

Farrel pun mendatangi Riswandi dan menyalimi tangan pria itu. Riswandi tersenyum hangat. Andai saja dia mempunyai anak seperti Farrel. Maka dia tidak akan perlu marah marah setiap hari. Tapi, takdir mengatakan bahwa Khania Arsyifa adalah putrinya.

"Kamu ganteng banget. Ga kalah ganteng dari abi kamu waktu masih muda" Puji Riswandi pada Farrel.

"Syukron, om." Farrel tertunduk malu.

"Tuh, Khania. Mau nya kamu contoh Farrel. Jadi anak yang sopan" Riswandi berbicara pada anak nya. Jika dia memiliki anak seperti Farrel, sungguh dia akan bahagia sekali. Tapi, Riswandi bersyukur juga karena sudah di anugrahi anak seperti Khania yang spesies nya tidak banyak di temukan. Langka, sangat langka. Berarti Riswandi dan Rica yang di percayakan Allah untuk memiliki Khania.

"Isshh... ayah apa apan sih. Dia ya dia. Aku ya aku. Ga mau di suruh suruh" Jawab gadis itu tanpa rasa malu.

"Lo bisa ga siih ga usah melawan?" Jika Khania adalah laki laki, maka Milan akan mengahajar nya sekarang juga. Untung saja Milan sayang padanya.

"Apa lo?, ga usah ikut campur" Khania menunjuk Milan dengan tatapan tajam.

"Udah ga usah berantem" Lerai Riswandi dan kedua nya diam.

Gus FARREL [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang