***
Mengikuti permintaan Kapten Jung, Lisa datang ke kantor polisi tempat suaminya di interogasi. Meski belum menemukan sindikat di belakangnya, Kapten Jung tetap akan dipenjara, sebagai kurir juga pecandu. Polisi masih mencoba mengorek informasi dari Jung Hoseok untuk mendapatkan sindikat dibaliknya, juga kejahatan-kejahatan lain yang mungkin lebih besar.
Mereka bertemu di ruang yang lebih tertutup. Pengacaranya yang mengusahakan itu. Kapten Jung sangat ingin bertemu dengan istrinya, jika diizinkan ia akan mengakui kejahatannya— begitu perjanjian mereka. Begitu datang, Lisa dipersilahkan masuk ke ruang interogasi, menemui suaminya yang sedang duduk dan menunggunya, masih mengenakan seragam pilotnya tanpa diborgol.
"Aku sudah mengirim fotonya, tapi untuk apa anda membutuhkannya foto mereka, Tuan Song?" tanya Kang Daesung, pada pria yang ia ajak bicara lewat telepon. Ia baru saja mengirim foto Kapten Kang dengan istrinya. Foto yang diam-diam ia ambil dari ruang kontrol saat memastikan privasi kliennya. Pengacara Kang berada di dalam ruang kontrol untuk memastikan tidak ada seorang pun detektif bisa menguping pembicaraan kliennya.
"Hanya penasaran, siapa istrinya," kata Asisten Song, yang selanjutnya memerintahkan Kang Daesung untuk mengendalikan situasi di sana. Agar tidak seorang pun menyebut-nyebut nama Jiyong juga kelompok mereka.
"Baik, akan aku pastikan semuanya aman," Pengacara Kang berusaha menenangkan orang yang membayar jasanya.
Sementara di dalam ruang interogasi, Kapten Jung langsung memeluk istrinya. Sedang yang dipeluk hanya diam membeku di tempatnya berdiri. "Aku dijebak," kata Kapten Jung, jelas membohongi istrinya. "Aku tidak tahu kalau barang yang ada di dalam tas itu adalah narkoba. Aku sama sekali tidak mengetahuinya," katanya, memohon agar Lisa mempercayainya.
Kapten Jung tidak keberatan meski ia akan dihukum. Ia tidak bisa mengelak atas kejahatannya, pihak pengacara, kepolisian sampai Jiyong pun mengetahuinya. Setelah bicara dengan pengacaranya, Kapten Jung berjanji ia kan pergi ke penjara, ia tidak akan menyinggung Song Mino. Tidak juga menyebut-nyebut kelompok mereka. Ia akan menanggung kejahatan itu sendirian. Pria itu hanya memberi dua syarat— ia harus menerima hukuman paling ringan dan Lisa tidak boleh tahu yang sebenarnya.
Kapten Jung tidak ingin dipandang sebagai seorang penjahat oleh istrinya. Ia ingin Lisa berfikir kalau dirinya dijebak. Ia ingin membodohi istrinya, membohongi Lisa agar wanita itu tidak meninggalkannya. "Istriku sangat polos. Dia tidak akan bisa memahami semuanya, dia tidak tahu apapun dan tidak pernah terlibat. Orangtuaku pasti akan menjaganya, karena itu, jangan mengatakan apapun padanya. Akan ku katakan padanya kalau aku terpaksa mengaku karena polisi. Karena itu jangan melibatkannya," bujuk Kapten Jung sebelum akhirnya ia bisa menemui istrinya.
"Kau mempercayaiku, iya kan?" tanya Hoseok, setelah ia mengarang cerita kalau dirinya dijebak di depan Lisa. "Kau harus mempercayaiku, aku tidak mungkin melakukan kejahatan sebesar itu. Aku-" pria itu seketika membisu karena pertanyaan Lisa.
"Apa kau juga memakai obat itu?" tanya gadis itu. "Sekeras apapun aku memikirkannya, aku tidak bisa memahaminya. Wanita itu bilang dia tahu rahasiamu, rahasia yang akan membuatmu tidak bisa melepaskannya. Apa ini rahasia yang dia bicarakan? Lalu dimana wanita itu sekarang? Kenapa hanya kau yang ada di sini? Wanita itu juga harusnya ditangkap, bukan begitu? Kenapa kau sendirian di sini? Itu tidak adil. Aku akan memberitahu polisi kalau wanita itu juga terlibat, hm?" katanya, membuat Hoseok kehabisan kata-kata.
"Kenapa kau diam saja? Kau sedang melindunginya sekarang?" tanya Lisa sekali lagi. "Di situasi seperti ini kau masih bisa melindunginya? Kau sangat mencintainya? Dia penyelundup sebenarnya, iya kan? Kau hanya melindunginya karena tidak ingin dia pergi ke penjara, iya kan? Kenap kau melakukannya? Lalu kalau kau pergi ke penjara, bagaimana denganku?" desak gadis itu hampir menangis. Lisa tidak ingin dirinya dicurigai, karenanya ia membawa Nayeon dalam pembicaraan mereka. Menambah satu pion lagi akan membuat polisi semakin kebingungan. Dan bisa jadi lebih baik kalau mereka menangkap Nayeon juga. Lisa bisa jadi satu-satunya orang baik yang tertipu di sana.
"Tidak, Nayeon-"
"Aku akan memberitahu polisi tentang Nayeon," tegas Lisa. "Akan aku katakan pada mereka kalau kau hanya sedang melindunginya," tambahnya, membuat Hoseok semakin gelisah.
Jung Hoseok yang sebelumnya mengkhawatirkan Lisa, kini berubah marah. Ia tidak ingin Lisa menyinggung soal Nayeon di depan polisi— sebab kalau polisi menangkap Nayeon dan menemukan barang baru itu, ia tidak punya apapun lagi untuk membuat perjanjian dengan Song Mino. Dalam posisi yang terdesak itu, Jung Hoseok tidak sengaja memukul istrinya. Menyuruh Lisa diam dan tidak menyebut-nyebut soal Nayeon lagi.
Jung Hoseok bersikeras kalau Nayeon tidak terlibat, namun Lisa tidak mempercayainya. Tanpa Lisa sadari, ia justru memperburuk situasi suaminya. Lisa dipukul dan didorong sampai Kang Daesung tidak tahan melihatnya dan mengakhiri pertemuan tertutup itu. Ia berlari masuk ke ruang interogasi, mengejutkan Detektif Choi yang menunggu di lorong.
Lisa dibantu untuk melangkah keluar oleh beberapa detektif, sedang Kapten Jung ditenangkan di dalam ruangan itu. Pengacara Kang yang menemani Kapten Jung. Ia bertanya dimana Nayeon sekarang— seperti yang diinginkan Song Mino— namun Kapten Jung tetap melindunginya. Tidak ada seorang pun yang boleh menemukan Nayeon.
Di ruang meeting, Lisa dipersilahkan duduk. Gadis itu diberi secangkir teh hangat dan Detektif Choi masuk membawa sebuah kotak obat. Luka di sudut bibir dan dahi Lisa harus diobati. Kepalanya terluka karena membentur kursi saat ditampar tadi. Lagi, selama berada di sana Lisa hanya diam. Detektif Choi bertanya tentang keadaannya, namun Lisa terus membisu. Sesekali ia hanya mengangguk, kemudian menggeleng. Lisa kelihatan sangat tertekan di mata Detektif Choi.
"Akan aku minta seseorang untuk mengantarmu-"
"Tidak," geleng Lisa. "Aku akan pulang sendiri," susulnya, yang kemudian bangkit dari duduknya. Ia akan pulang setelah Detektif Choi mengobati luka di dahinya.
"Kau bisa melaporkannya," kata Detektif Choi. Ia sedari awal curiga kalau Kapten Jung menganiaya istrinya, wanita itu kelihatan sakit di rumahnya tadi, mereka juga menemukan sekantong handuk berdarah di sana. Kapten Jung pantas dicurigai.
Lepas Lisa pergi meninggalkan kantor polisi dengan mobilnya sendiri. Seorang detektif lain menghampiri Seunghyun. "Detektif Choi, sepertinya darah di handuk itu memang milik Nyonya Jung," lapor pria itu, yang kemudian menunjukan beberapa rekaman CCTV di depan rumah pasangan suami istri itu. Juga rekaman di black box mobil keduanya, di mana dalam rekaman itu beberapa kali terlihat Kapten Jung menganiaya istrinya.
Namun dari rekaman black box di mobil Lisa— satu detail yang terlewat dalam rencana Kapten Jung— Choi Seunghyun menemukan petunjuk baru. Meski sudah berusaha menutup-nutupinya, dalam rekaman black box di mobil Lisa, Detektif Choi tahu kalau Jung Hoseok berselingkuh. "Berhentilah membicarakannya! Apa kau tidak lelah terus membahasnya?! Aku sudah bilang kalau aku tidak akan menemuinya lagi! Kami sudah putus!" seru Jung Hoseok, kepada istrinya. Meski tidak ada gambar apapun selain gambar jalanan di depan mereka, Detektif Choi bisa mengenali suara itu sebagai suara Kapten Jung. Ia juga bisa mendengar suara benturan yang cukup keras, membuatnya menduga kalau Lisa sedang dianiaya saat itu.
"Memakai dan mengedarkan narkoba, lalu sekarang menganiaya istrinya dan berselingkuh juga? Dia benar-benar menjijikkan," komentar anak buah Detektif Choi. Yang tentu saja Seunghyun setujui. Mereka baru saja menangkap seorang penjahat menjijikkan hari ini.
"Kapan rekaman ini diambil?" tanya Seunghyun kemudian.
"Dua hari sebelum Jung Hoseok terbang ke Meksiko," jawab anak buahnya yang tadi membawa laporan itu.
"Dia tidak mungkin merencanakan pengirimannya hanya dalam dua hari," gumam Seunghyun. "Cari kekasihnya itu, siapa tahu dia tahu sesuatu," suruhnya— jelas akan memperumit keadaan Jung Hoseok.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing In The Hell
Fanfiction"...jangan melakukannya, kau akan masuk neraka!" katanya, begitu kata mereka. Kenapa aku harus takut akan masuk ke neraka? Aku sudah hidup di sana, seumur hidupku.