My Fault_03

591 11 8
                                    

"Bagaimana? Apa kau berhasil Bertemu dengannya?"

"Iya aku berhasil bertemu dengannya" Kim byung menghelakan nafasnya dengan lesu.

"apa ia mau berkerja sama dengan perusahaan kita?"

Kim byung menggeleng kepalanya "tidak, Ia menolak bahkan aku diusirnya" Ia tiba-tiba memukul meja yang ada didepannya dengan kesal.
Min-hee terkejut melihat kelesalan suaminya.

"kita akan melakukan cara seperti yang kau katakan"

"bagaimana kalau cara kedua gagal? Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Min-hee dengan serius.

"Aku yakin kali ini kita pasti berhasil tenang saja" ucap Kim byung menenangkan istrinya.

🐻🐻🐻🐻

Jennie memasuki gerbang sekolah yang terbuka lebar, matanya sesekali melirik para siswa yang turun dari mobil hitam dengan berbagai merek.

Didalam hati kecilnya ada rasa iri melihat kehidupan teman-temannya yang terlihat sempurna, setiap pagi mereka diantar oleh supir atau orang tua dan pulang sekolah mereka bakalan dijemput menggunakan mobil lagi.

Berbeda dengan dirinya yang terlihat menyedihkan, pergi dan pulang sekolah ia tetap berjalan kaki sendirian.

Rata-rata para murid yang bersekolah disini dari kalangan orang atas dan bersyukur Jennie bisa masuk ke sekolah ini berkat bantuan beasiswa yang diberikan oleh donatur dari sekolah ini.

Berkat beasiswa itu ia tidak perlu pusing memikirkan biaya sekolah tapi ia tetap harus mencari uang untuk memenuhinya kebutuhan Hidupnya yang lainnya.

Jennie berhenti melihat kerumunan para siswa yang sedang berada tepat didepan Mading. Hari ini hari pertama masuk sekolah setelah liburan panjang. Tahun ini jennie duduk dikelas dua belas.

Jennie sedang menunggu kerumunan itu bubar karna ia ingin melihat dimana kelasnya berada. Setiap kenaikan kelas pasti setiap murid diacak kembali.

Jennie menghela nafas gugup ketika suasana semakin ramai. Beberapa dari mereka ada yang memandanginya dengan tatapan sinis, ada juga yang sengaja menabrak bahunya membuat jennie kehilangan keseimbangan, untunglah ia tidak terjatuh disini, kalau tidak bisa-bisa ia jadi bahan tontonan dan ejekan nantinya.

Jennie mundur beberapa langkah dengan lesu. Lebih baik ia mengalah dari pada ia cari gara-gara dengan mereka. Mengingat mereka semua anak-anak dari orang kaya.

"kau kim jennie?" seorang laki-laki keluar dari kerumunan manusia. Ia datang menghampiri Jennie yang sedang berdiri termenung.

Jennie yang merasa terpanggilpun menoleh menatap laki-laki yang ada dihadapannya. Laki-laki dengan eyeliner yang terlukis dimatanya, kulit putih seperti susu, dengan seragam yang sedikit lecek dan tas selempang yang jennie rasa itu tidak ada isinya.

Jennie tersenyum canggung menatapnya "iya, aku Kim jennie"

"aku Baekhyun" laki-laki bernama Baekhyun mengulurkan tangannya.

Jennie menerima uluran tangan itu dan ia bersamalam dengan canggung.

"kita sekelas dikelas XIIA" sambungnya.

Jennie termenung sesaat "dimana kelas XIIA nya?"

"kau belum melihat dimading?"

Jennie menggeleng "belum"

"kelas XIIA disana, ayo ikut aku" ajak Baekhyun.

Mereka pun berjalan beriringan. Baekhyun yang mengerti dengan keadaan Jennie, ia berjalan pelan agar jennie tidak tergesa-gesa mengikutinya.

My Fault {JENKAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang