My Fault_21

68 8 0
                                    

"Warning 21+"

Happy Reading!

🐻🐻🐻🐻

Jarum jam menunjukkan pukul tiga pagi. Dimana semua orang tertidur lelap berada di alam mimpi tapi tidak untuk dua manusia yang berbeda jenis kelamin ini.

Di dalam ruangan kamar yang remang-remang sepasang kekasih sedang saling menghangatkan tubuh bersama.

jangan tanya keadaan tempat tidurnya!

Tentu saja keadaannya kacau balau dengan bantal yang berserakan, selimut yang berada di lantai dan sprei yang sudah mencuat kesana kemari.

Selain suara jangkrik dan gonggongan anjing yang bersahut-sahutan mengisi keheningan malam, suara percintaan dan desahan mereka menjadi pengisi suara didalam ruangan itu dan tentu saja hanya mereka yang dapat mendengarkan dan menikmatinya.

“Ouh.. ahh” kristal terus mendesah di atas tubuh Khai. Tubuhnya terus bergerak dengan ritme tidak beraturan.

Tubuh Khai yang bersandar di kepala ranjang hanya tersenyum melihat kekasihnya yang sedang berkerja keras di atas tubuhnya.

“Faster baby!” perintahnya sambil menampar pantat kristal dengan keras.

Kristal sedikit tersentak tapi ia tetap menjalankan perintah dari Khai membuat pria yang dihadapannya tersenyum puas.

Kristal tampak bersemangat menggerakkan tubuhnya dengan tangan bertumpu pada dada kokoh milik khai.

Begitupula dengan Khai, tangannya tak tinggal diam, ia meraba keseluruhan tubuh kristal dan sesekali menggoda dua gunung kembar kristal.

Kristal begitu bersemangat ketika nafsunya terpenuhi lagi, rasanya energinya terisi kembali seakan hp yang sedang dicas.

Ia sangat suka ketika tangan Khai memainkan miliknya yang berada di bawah sana, seketika tubuhnya berhenti bergerak dan menggelinjang saat sesuatu yang nikmat akan keluar dari sana.

“Arhh.. babyy! Aku tidak tahan” erangnya ditelinga Khai. Tangannya melingkari leher Khai, tubuhnya bergetar hebat membuat penyatuan mereka terlepas.

Tak lama itu kristal mendesah panjang diikuti dengan sesuatu yang keluar begitu deras di bawah sana.

Khai menampar pantatnya dan meremasnya dengan kuat membuat kristal tersentak “kau curang, kau melepaskannya” selang beberapa detik Khai mengubah posisi mereka.

“Sekarang giliran ku” desisnya berada didepan kristal. Tanpa aba-aba Khai langsung memasukinya dan memompa dengan keras.

Khai membawa kaki kristal berada di atas pundaknya. Kristal hanya bisa menggeliat dan mendesah panjang, tangannya meremas bantal dengan kuat hingga kuku-kukunya berubah bewarna putih.

Ia sama sekali tidak komplain dengan perlakuan Khai yang bermain kasar, ia sungguh menikmatinya karna baginya permainya dengan Khai belum seberapa dibandingkan dengan Sean.

Oh disela-sela desahnya ia mengingat Sean!

Sungguh ia merindukan sentuhan dari Sean. Sudah dua minggu ia tidak bertemu Sean dan mendapatkan sentuhan dari pria itu.

“Arghh” desahan panjang keluar dari mulut Khai membuat kristal tersadar, lelaki ini sudah mencapai klimaks dan tumbang di atas tubuhnya, menyurukkan kepalanya disela-sela leher kristal.

Kristal mengusap rambutnya lembut dan mengecup pipi khai “sudah puas sayang?” tanyanya lembut di samping telinganya.

Khai mendongak keatas menatap kristal dengan tersenyum “thank you baby! Kau sangat nikmat” Khai mengecup sekilas bibir kristal sebelum ia bangun dan pergi ke kamar mandi.

My Fault {JENKAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang