My Fault_24

37 5 1
                                    

Jennie terbangun dengan muka sembab dan mata yang membengkak kembali.

Ia ingin menangis kembali mengingat perkataan pedas yang dilontarkan oleh Khai tapi rasanya ia tidak sanggup untuk menangis lagi, matanya terasa kering dan panas mengingat ia semalam menangis dan berakhir tertidur.

Seperti janji Khai. Pria itu tidak akan menyentuhnya malam tadi tapi tidak bisa dipungkiri ia tidak akan bisa mengelak dihari hari berikutnya karna Khai pasti akan menyentuh setiap hari ntah kapapun itu mau pagi, siang, sore atau malam ia harus selalu ready untuk lelaki itu.

Hidupnya benar-benar hancur berkeping-keping seperti kaca yang pecah dan tidak bisa disatukan kembali.

Jennie menoleh ke samping mendapati selembar amplop coklat di samping bantalnya. Tanpa melihat isi kertas tersebut Jennie sudah bisa menebak apa yang tertulis didalamnya.

Tangannya bergetar saat melihat berapa banyak angka yang berjejer disana dan seperti kata Khai ia harus mengganti uang itu.

Tapi bagaimana?

Berkerja setiap hari pun rasanya ia tidak akan sanggup mengumpulkan uang sebanyak itu.

Jual diripun ia mungkin harus menjadi simpanan orang-orang berduit dulu dan menjadi Ani Ani kelas elite.

Tidak mungkin ia melakukan pekerjaan Menjijikan itu, tapi.. sekarang bukankah ia sudah melakukan pekerjaan Menjijikan itu?

Ia menjadi simpanan Khai lelaki yang diidam-idamkan oleh semua kaum perempuan banyak perempuan yang ingin menjadi simpanannya termasuk teman teman diasrama.

Apa ia termasuk perempuan yang beruntung?!

Jennie mengusap wajahnya kasar dan menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari-jarinya. Ia sedikit menarik rambutnya, kepalanya saat ini benar-benar ingin pecah. Ia ingin gila tapi masih dibilang waras.

Karna bagaimana pun juga ia harus bisa kabur dari sini tidak ada gunanya ia meratapi nasibnya sekarang. Ia harus memikirkan kedepannya bagaimana nasibnya setiap hari bertemu Khai.

Jennie termenung menatap lurus dengan bahu terkulai lemas didalam otaknya terus berpikir, cara satu-satunya adalah mendekati pria itu dan mengikuti semua keinginannya tanpa ada rasa kesal, marah, mengamuk. Ia benar-benar harus menjadi anjing penurut dan Ia harus membuat Khai lengah darinya.

Itu cara satu-satunya jika Jennie benar-benar ingin selamat keluar dari kadang harimau ini.

Jennie mulai bangkit, ia harus bersiap-siap pergi sekolah sebelum harimau tidur itu terbangun.

Sebelum melesat ke kamar mandi Jennie lebih dulu memilih mengambil uang uang yang berserakan di lantai. Cukup banyak lembaran uang itu selembar uang itu 50000 won.

Nilai yang sangat fantastis bukan! Jika di beri dalam keadaan Jennie tidak mengenali Khai dan Khai tidak mengenali Jennie mungkin Jennie akan seperti perempuan yang lainnya. Bersorak gembira mendapatkan uang yang begitu fantastis mungkin sekarang ia sudah memikirkan barang apa yang ingin ia belikan tapi kenyataannya begitu pahit saat uang ini ada dihadpannya.

Harga dirinya lebih berharga dari pada uang uang ini. Memang ia membutuhkan uang tapi tidak seperti ini caranya.

Jennie merapikan uang-uang itu dengan hati yang gusar dan memasukkan uang tersebut kedalam laci.

Blam!

Ia menutup laci itu dengan keras.

Sampai kapanpun ia tidak akan Sudi menggunakan uang itu. Biarkan uang itu didalam laci. Jennie berencana akan mengumpulkan uang itu dan jika sudah terkumpul banyak ia akan menggunakan uang itu untuk membayar utangnya kepada Khai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Fault {JENKAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang