Happy Reading
🐻🐻🐻🐻
"tidak perlu ma, aku bisa melakukan sendiri lagian di sini ada Jennie yang membantuku” terdengar Khai menghela nafas panjang lelah melayani ucapan mamanya.
“Tapi Jennie perempuan tidak mungkin ia memandikan mu, lebih baik mama panggilan perawat untuk mengurus mu”
Khai menghelakan nafasnya sambil memijit pelipisnya pelan “tenang saja ma, aku sudah mandi tadi sopir yang membantuku”
Jennie yang ada di sebelahnya yang sedang menata sarapan melirik Khai dengan tatapan penuh curiga.
Merasa di perhatikan Khai juga menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa ditebak.
“iya tidak apa-apa ma, di sini ada Jennie yang akan menolongku mengurus semua keperluan ku” ujarnya dengan tersenyum kecil “jennie membuatku bubur dan sekarang aku ingin memakannya”
“baiklah kalau begitu, kalau ada apa-apa telpon mama dan papa”
“iya ma tenang saja, sampaikan salamku ke Hailey dan Hazeel bilang uncle merindukan mereka”
Setelah berbasa-basi Khai langsung mengakhiri panggilan dan melemparkan ponselnya sembarangan di atas kasur. Dengan gusar ia menghelakan nafasnya sembari menoleh ke Jennie yang mendorong meja ke arah tempat tidurnya.
Disana sudah tersusun rapi bubur yang masih hangat bahkan asapnya masih mengepul keudara berserta minuman berwarna warni, ada air putih, susu, jus, teh dan kopi.
Khai memiringkan kepalanya sambil menyerngit “apa kau pikir aku bisa menghabiskan semua ini?”
“anda tidak perlu menghabiskan sekaligus, aku membuatnya banyak agar saat anda merasa lapar kembali anda bisa menarik meja ini dan memakannya lagi sampai aku selesai memasak untuk makan siang”
“ouh.. jadi aku makan makanan dingin” komentar Khai dengan alis terangkat sebelah.
Terlihat Jennie sedikit kesal mendengarkan jawabannya. Ingin sekali ia menjitak kepala pria ini. Sudahlah sakit masih banyak komplain tidak bisakah ia merasa bersyukur karna ada orang yang peduli padanya?
Jennie peduli?
Tidak.. tidak.. sebenarnya ia tidak peduli sama sekali. Ini semua karna terpaksa ia harus melakukannya karna mengingat posisinya di dalam rumah ini. Jadi mau tidak mau ia harus sadar diri.
Tapi masalahnya orang yang sakit tidak seberapa ini tidak sadar diri. Orang yang menolongnya juga jalannya pincang kesana-kemari berjalan menggunakan tongkat tapi tidak pernah ngeluh sama sekali. Ingin sekali ia mencekek lehernya hidup-hidup mengingat dirinya yang sedang tidak berdaya.
“anda bisa memanggilku jika ingin makanan atau minuman dipanaskan” jawab Jennie dengan penuh kesabaran setinggi gunung Everest.
“kau tahu makanan yang dipanaskan itu tidak baik untuk kesehatan seperti teh. Teh kalau di biarkan terlalu lama bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri. Kedua, memanaskan kembali teh yang sudah dingin dapat mengurangi kualitas rasa dan aromanya. Ketiga, meminum teh dingin atau memanaskannya kembali juga bisa menyebabkan masalah pencernaan bagi sebagian orang. Dan bubur ...”
“okey.. okeyy.. kalau begitu setelah anda memakannya aku akan membuangnya” potong Jennie dengan kesal.
“Kau mau kemana?” tanya Khai melihat Jennie berbalik.
“aku ingin kerja, kenapa? Apa anda butuh sesuatu?”
Khai tertawa dalam hati melihat wajah kesal Jennie dan wanita itu menganggilnya dengan formal tapi walaupun begitu Jennie tetap peduli padanya dengan hati mendongkol.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fault {JENKAI}
عاطفيةMalam yang naas membuat Jennie harus melakukan one night stand dengan Kim Khai. Kim khai seorang pria kaya yang berpengaruh dikorea. Demi menjaga reputasinya agar tidak hancur Khai terpaksa memberikan setengah sahamnya kepada Kim byung. Si pria tua...
