My Fault_34

120 13 0
                                        

Happy Reading

🐻🐻🐻🐻

“baiklah semua tolong berbaris sejajar” min-jun seorang guru olahraga sedang berdiri dilapangan memberi instruksi kepada muridnya yang berlalu-lalang seperti anak ayam yang lepas dari kadang.

Sudah dua puluh menit min Jung mengatur posisi murid-muridnya agar berdiri lurus dengan rapi dibantu dengan beberapa guru olahraga lainnya.

“Sudah? Bisa dimulai?”

“Bisa”

“Baiklah hari ini kita akan memulai latihan berkuda di hotel K’hai center hotel. Latihan berkuda ini sebagai memenuhi syarat kelulusan di sekolah. Jadi saya harap kalian belajar yang serius jangan sampai bolos di kegiatan pelajaran tambahan ini, mengerti?”

“mengerti Mr”

“silahkan masuk ke bus”

Semuanya mulai bubar, berjalan ke arah bus yang sudah disediakan sekolah.

Hari Sabtu ditetapkan sebagai hari untuk kegiatan belajar tambahan berkuda. Dari pagi mereka pergi dan malam nanti mereka akan pulang.

Jennie berjalan mengikuti antrian yang masuk ke bus. Saat ini mereka semua menggunakan seragam yang sama sesuai yang dipilih oleh sekolah.

Baju kaos ketat panjang berwarna putih di lapisi blazers hitam menampilkan kesan casual dengan celana panjang yang memiliki kualitas terbaik mengurangi resiko saat cedera berkuda. Pakaian yang mereka gunakan merupakan pakaian berkualitas tertinggi dan terbaik membuat tetap hangat di cuaca dingin dan dilengkapi dengan pelindung sinar UV SPF50.

Tak lupa sepatu boots hitam di bawah lutut menghiasi kesan mahal dan beberapa perlengkapan lainnya.

Tentunya bagi Jennie ini sangat-sangat pemborosan, buat apa sebenarnya berlatih kuda jika dia tidak akan menjadi atlit.

Sebenarnya ini semua hanya kegiatan orang kaya yang gak ada kerjaan.

Baginya uangnya yang dikeluarkan untuk seragam dan lain-lain bisa menghidupi dirinya untuk setahun kedepan atau lebih dari itu.

Tapi buat apa dirinya mengeluh karna bukan Jennie yang mengeluarkan uang untuk kegiatan yang tidak berguna ini.

Ini semua Khai yang menanggung dan membayar kegiatan pelajaran tambahan. Tentu saja Khai melakukan itu untuk mencari perhatian dan pujian agar dirinya terlihat seperti malaikat penolong padahal aslinya ia malaikat pencabut nyawa.

“Dasar tukang pamer” gumamnya geram mengingat wajah Khai yang bersimpati padanya saat di ruang guru beberapa hari yang lalu.

“Eh.. siapa?”

Jennie tersadar saat jaehyun sudah berada di sampingnya.

“Oh.. jaehyun”

“kau mengatai siapa?”

Jennie tertawa garing “tidak ada”

“ayo masuk”

Jaehyun menyentuh bahunya dan menuntun pelan Jennie saat menaiki beberapa anak tangga di pintu masuk bus.

“duduk disini” kata jaehyun menunjuk salah satu kursi yang kosong.

Jennie masuk di antara kursi itu dan memilih duduk di tepian jendela.

Saat ingin duduk Jennie ingin melepaskan tas yang dibawanya dan meletakkan di bawah kakinya tapi gerakannya sangat lambat karna jaehyun lebih dulu mengambil tasnya.

“duduklah dulu, aku akan menyusun tasnya”

Jaehyun mengambil alih tas dan Kruk Jennie setelah memastikan Jennie duduk barulah jaehyun ikut duduk di sampingnya dan menyusun tas di bawah kaki mereka.

My Fault {JENKAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang