Happy Reading
🐻🐻🐻🐻
Dalam kesunyian. Khai dan Jennie terbaring lemah dengan pikiran masing-masing.
Wajah mereka tampak kelelahan. Seks telah menguras tenaga mereka. Walaupun sudah setengah jam berlalu mereka bercinta tapi sisa-sisa percintaan masih terasa ditubuh mereka yang sedikit bergetar.
Milik Jennie yang masih terasa lembab dibawah sana, ranjangnya basah, setelah ini ia harus berkerja membersihkan ranjangnya dan mengganti sprei dan sarung bantal mengingat betapa derasnya air yang keluar saat bercinta tadi.
Sampai sampai tembok dinding juga terkena cipratan dari air percintaan mereka. Setelah sadar begini Jennie jadi merasa malu mengingat betapa liarnya dirinya saat disentuh.
Ia tidak mengerti kenapa ia bisa seliar itu, apa ia sudah merasa nyaman dan menyukainya?
Gila.. ini gila.. Sungguh gila! Baru seminggu sejak kepulangan Khai ia sudah bisa seliar ini. Ternyata setelah sadar rasa malu itu sungguh menerpa wajahnya.
Kepala Jennie bergerak kesamping melirik. Matanya menangkap Khai yang sedang terkekeh dengan manis.
Sial! Di waktu seperti ini pria ini terlihat tampan.
"Kau kenapa? Kau sudah sadar sekarang? tadi kau terlihat seperti orang kerasukan" goda Khai tertawa lepas.
Jennie memutar bola matanya, menyiku perut Khai dengan kesal. Ia semakin menyampingkan tubuhnya membelakangi Khai.
Saat bergerak Jennie menyerngit, memejamkan matanya saat tubuh bawahnya masih terasa bergetar, lagi-lagi dibawahnya mengeluarkan cairan secara perlahan.
Sebisa mungkin ia menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan suara dan membuat ketahuan oleh Khai bisa-bisa pria itu akan mentertawakannya.
Tubuhnya benar-benar lengket karna bermandikan keringat dan cairan percintaan mereka yang menjadi satu. Saat ini tilam empuknya lebih menggoda dari pada ia harus membersihkan tubuhnya. Apalagi posisinya saat ini sangat-sangat nyaman.
Tidur berdampingan dengan Khai, bagian tubuh belakang Jennie menyandar ditubuh Khai. Tangan Khai melingkar di lehernya menjadikan lengannya sebagai bantal dan tangannya itu menyentuh jari Jennie bermain jari-jarinya.
"Siapa dia?"
Lengan Khai mengangkat sedikit membuat wajah Jennie menoleh dan Khai bisa melihat wajah lembab dan berminyak itu.
Sebelah tangannya melingkar diperut Jennie, mengusap dengan intens dan berhenti bermain dipusat Jennie.
Bibir Jennie melipat kedalam dengan mata terpejam sekilas. Bergerak gelisah saat Khai menyentuh perutnya.
"dia temanku"
"Cuma teman?"
Jennie mengangguk pelan "iya"
"bagus.. karna kau tidak pantas dengannya. Kau harus sadar diri lelaki tampan seperti temanmu itu tidak mungkin menyukai wanita cacat sepertimu. Apalagi Disekolah itu banyak anak-anak dari kelas atas bukan seperti dirimu anak tidak jelas"
Khai patut mendapatkan bokeman dari Jennie. Kata-katanya cukup menyayat hatinya. Tanpa sadar dengan sendirinya air matanya jatuh.
"ku harap kau mengerti posisimu sekarang, selagi kau bersama ku kau tidak boleh berdekatan dengan orang lain" Khai kembali memakai boxernya "aku tidak suka berbagi dan memakai barang bekas"
🐻🐻🐻🐻
"jennie alpha lagi?"
"tidak Mrs dia izin tidak masuk hari ini karna sskit"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fault {JENKAI}
RomanceMalam yang naas membuat Jennie harus melakukan one night stand dengan Kim Khai. Kim khai seorang pria kaya yang berpengaruh dikorea. Demi menjaga reputasinya agar tidak hancur Khai terpaksa memberikan setengah sahamnya kepada Kim byung. Si pria tua...
