Sesuai dengan janjinya bersama Deni waktu didalam kelas, Raka bangun pagi-pagi sekali dihari minggu untuk bersiap-siap pergi jalan-jalan bersama Ale. Ia membongkar semua isi lemari pakaiannya dan berulang kali mengganti pakaian yang menurutnya tidak bagus ditubuhnya.
"Ck! Kenapa jadi gini semua sih?! Mana warnanya gelap semua!" Gerutu Raka.
Raka berjalan menuju cermin, ia menggeram kesal karena bajunya kebanyakan berwarna hitam. Entah kenapa, warna kesukaannya ini membuatnya kesal dan merasa tidak mempunyai warna yang cerah seperti Ale.
"Gue harus beli baju baru. Kalo perlu harus sama dengan, Lele." Ucap Raka.
Setelah mengatakan itu, Raka tersenyum. Ia akan membeli baju pasangan untuk dirinya dan juga Ale. "Lele pasti cantik kalo pake baju warna pink."
Sibuk dengan dunianya sendiri, Raka sampai tidak menyadari jika Ratu sudah masuk kedalam kamar dan melihatnya dengan horor. Bagaimana tidak? Raka tersenyum-senyum sendiri didepan cermin seperti orang stres yang entah sejak kapan menyerang dirinya.
"Gue kalo punya pacar nanti, gak mau jadi orang stres kayak gitu." Gumam Ratu bergidik.
Merasa Raka tidak juga menyadari kehadirannya, Ratu berdehem dan menarik nafas. Lalu, ia berteriak dengan kencang hingga membuat Raka kelabakan.
"KAK ALE ADA DIDEPAN!!!"
Mendengar nama Ale, Raka langsung terkesiap. Ia dengan cepat berlari keluar dari dalam kamar tanpa sempat memakai baju dan hanya menggunakan celana pendeknya.
"Lele!" Teriak Raka girang.
Ratu tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Raka saat mendengar nama Ale. Ia sampai berjongkok dan menepuk-nepuk lantai karena saking lucunya melihat tingkah kakak laki-lakinya itu.
"Ara? Mana, Lele?" Tanya Raka saat masuk kedalam kamar.
"Lele gak ada! Yang ada ikan gembung!" Ejek Ratu sambil tertawa.
"Ck! Gak lucu, Ara."
"Dasar bucin!"
Raka menyuruh Ratu mendekatinya. Ia menatap adiknya itu dengan sayang dan mencubit kedua pipinya ketika Ratu sudah berdiri didepannya.
"Sakit, Kak Aka!" Rengek Ratu.
"Nakal." Jawab Raka.
"Ih! Abis, Kak Aka nyuekin Ara terus belakangan ini!"
Raka tertegun mendengar perkataan Ratu. Ia jadi merasa bersalah karena sudah mengabaikan adik kecilnya ini karena terlalu sibuk menghabiskan waktu bersama Ale yang sebentar lagi akan pindah.
Dengan lembut, Raka mengusap puncak kepala Ratu dan memeluknya. "Maafin kakak ya. Besok pulang sekolah, kita pergi jalan-jalan."
"Kok besok? Kenapa gak hari ini?" Tanya Ratu cemberut.
"Kakak udah ada janji sama Kak Ale dan Kak Deni."
"Yahhh!!!"
"Atau, nanti malam kita pergi makan sate kambing yang ada didepan kompleks. Besoknya, baru kita pergi jalan-jalan."
"Malam masih lama, Kak Aka!"
Raka tersenyum mendengar perkataan Ratu yang terkesan merajuk. Ia mencubit hidung Ratu dan menariknya kedepan lemari.
"Ara mau kakak bawain apa nanti?" Tanya Raka.
"Gak mau!" Ketus Ratu.
"Permen kapas mau?"
"Enggak!"
"Donat?"
"No way!"
"Sushi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ale! (Side Story Of Raka)
Teen FictionAle! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suatu hari nanti akan bisa meluluhkan hatinya. Akankah Ale bisa menggapai sang pujaan hati dan meluluhka...