BAB 8

76 64 4
                                    

Pagi hari pun sudah datang kembali, Melisa yang sedang tidur dengan nyenyak pun harus diganggu mamanya dengan suara gedoran-gedoran pintu.

“MELISA... BANGUN!!” teriak Arum, yang membuat Melisa kaget.

“iya ma...” balas Melisa sembari membuka pintu kamarnya.

“kenapa sih, ma teriak-teriak?” tanya Melisa.

“kamu ini mau sekolah apa gak si, lihat jamnya udah jam setengah 7” ucap Arum dengan meninggikan nadanya.

Melisa pun melihat jam itu, ya ternyata benar jam sudah menunjukkan pukul 06.23.

“mama kok gak bangunin Melisa si” kesal Melisa.

“mama tu udah bangunin kamu, kamu nya aja yang kalau tidur kaya kebo” balas Arum.

“agh udah agh, Melisa mau mandi dulu” ucap Melisa yang langsung pergi ke kamar mandi tanpa pikir panjang.

*****

Setelah selesai Mandi, Melisa langsung mengganti baju, dan turun untuk menemui mamanya.

“Melisa sarapan dulu sini” suruh Arum kepadanya.

“gak usah ma, ini aku udah telat” balas Melisa sembari mencium tangan mamanya.

“masih ada waktu Melisa” ucap Ardan.

“gak usah pa, ini aku udah telat banget, aku kan ketua osis masak telat” balas Melisa lagi.

“yaudah Melisa pergi dulu” seru Melisa.

Melisa pun langsung saja masuk kedalam taxi yang sudah ia pesan sebelum turun kebawah menemui mamanya.

“yok pak langsung berangkat aja” ucap Melisa.

“iya neng” balas supir taxi itu.

*****

5 menit sebelum bel masuk dibunyikan, Melisa baru saja sampai ke sekolah karena ia terlambat bangun dan itu bisa merusak citranya sebagai ketua OSIS

"SIALAN telat lagi gue,ada upacara lagi" ucapnya sambil berlari sekencang mungkin untuk sampai dikelas

Sesampainya Melisa di kelasnya,semua orang yang disana menatap aneh kepada Melisa karena baru pertama kali mereka melihat Melisa seperti ini

Dengan perasaan yang aneh Melisa langsung meletakkan tasnya dan kembali berlari ke ruangan TU untuk konsultasi mengenai upacara hari ini

"Permisi Bu" salam Melisa yang berada diambang pintu sambil berusaha menetralkan nafasnya yang tersengal-sengal

"Nah ini dia" ucap salah satu guru pengurus TU dan langsung menarik tangan Melisa untuk masuk ke dalam

"Habis kemana aja kamu kok baru datang Mel?!" Lanjutnya

"Maaf Bu saya telat bangun"

"Oh yaudah nih" menyerahkan selembar kertas "hafalin ya,maaf mendadak dari kepala sekolah soalnya" lanjutnya

Tanpa basa-basi lagi Melisa langsung membacanya

"Classmeeting??" Bingung Melisa membaca teks pidato tersebut

"Iya udah buruan 10 menit lagi kita mulai"

*****

5 menit sebelum upacara dimulai,semua murid sudah berkumpul dan membentuk barisan sesuai dengan kelas mereka masing-masing.

Melisa pun kini tengah berdiri di deretan para guru.

Upacara telah dimulai semua murid hening tanpa ada suara yang keluar dari mulut mereka masing-masing karena peraturan sekolah yang ketat, dimana jika ada murid yang berisi saat upacara maka akan di pisah dari barisan dan ditempatkan di barisan tersendiri,dan itulah yang saat ini terjadi dengan Jordan dan geng-nya.

Bukan karena mereka berisik tetapi karena seragam mereka yang tidak sedap dipandang.

Sambutan demi sambutan mengiringi jalanan upacara,dan ini telah sampai di mana Melisa harus melakukan pidato yang baru saja dihafalkan-nya.

Melisa melakukannya dengan percaya diri dan tegas, namun saat dipertengahan pidatonya ia tiba-tiba berhenti sesaat yang membuat semua orang bingung, apalagi dengan pandangan Melisa yang menatap ke bawah dan tangannya memegangi kepala yang saat ini terasa pusing bagian.

Pandangannya mulai kabur,kedua kakinya tidak kuat lagi menopang tubuhnya dan akhirnya Melisa jatuh tergeletak di tengah-tengah lapangan yang saat ini bisa dibilang sangat panas.

Sontak kejadian itu membuat semuanya kaget. Disaat yang lain bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Melisa, dengan sigapnya Jordan langsung berlari menghampiri Melisa yang sedang tergeletak tak berdaya dan langsung menggendongnya menuju UKS dan disusul oleh beberapa anak PMR.

*****

15 menit telah berlalu tetapi Melisa tidak kunjung sadarkan diri,disana Jordan tampak panik karena kondisi Melisa. Sudah beberapa kali anak-anak PMR membujuk Jordan untuk kembali ke lapangan dan mengikuti kegiatan upacara tetapi Jordan tidak menghiraukannya sangking khawatir dengan Melisa.

"Eugh" lugu Melisa.

Mendengar itu Jordan langsung tersentak dan refleks melihat ke Melisa.

"Mel?"

Melisa membuka matanya perlahan dan pemandangan yang pertama ia liat adalah wajah tampan milik Jordan.

"lo kenapa sih mel!?" Tanya Jordan.

"G-gue dimana?" Tanya Melisa gagap.

"Di UKS lo pingsan tadi pas pidato" jelas Jordan.

Melisa yang mendengar itu langsung membulatkan matanya dan bangun dari tempat tidur UKS.

"WHAT!!! GUE PINGSAN?"

"Ih jangan teriak, kuping gue sakit tau" sentak Jordan refleks menutup kedua telinganya.

"Iya elo pingsan,dari 15 menit yang lalu" lanjutnya.

Melisa terdiam dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Nih minum dulu" ucap Jordan menyodorkan teh panas.

Melisa menggeleng.

"Minum gak!!" Bentak Jordan,dan Melisa pasrah kemudian menurutinya karena badannya kini kembali melemah.

"Elo tadi belum sarapan pasti" tebak Jordan dan dibalas anggukan oleh Melisa.

"Enggak heran sih, bentar jangan kemana-mana,gue ambilin roti" ucap Jordan langsung pergi.

Melisa menatap kosong ke arah depan sambil memegangi teh yang tadi diberikan oleh Jordan.

Jordan pun kembali dengan 2 roti di tangannya.

"Nih makan" ucap Jordan sambil menyodorkan roti, Melisa menggeleng.

"Makan atau gue suapin?" Tanya Jordan sambil menaikkan satu alisnya.

Dengan tatapan malas Melisa memakan roti tersebut tetapi masih di tangan Jordan.

Jordan membulatkan matanya,ia kaget ternyata ketua OSIS SMA nya bisa semanja ini, ia kemudian meletakkan roti yang satunya ke atas meja dan mengusap-usap pucuk kepala Melisa dengan hangat

Bersambung........

My bad boy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang