BAB 25

48 56 5
                                    

Hari sudah kembali pagi, wangi dedaunan yang basah karna hujan kemarin membuatnya semakin terlena oleh pagi hari yang begitu segar. Melisa, anak itu kali ini sudah siap berangkat ke sekolah.

“jangan sekolah dulu Mel” suruh Arum yang saat ini sedang menyandarkan tubuhnya pada dinding.

“nggak papa Ma, Melisa udah sembuh kok, lihat nih udah bisa silat juga” ujar Melisa seraya memperagakan jurus silat.

“terserah kamu deh, keras kepala emang, kalau kamu sakit lagi awas aja”

“siap macan”

*****

“Mel” panggil Jordan, ia pun segera melangkah menuju tempat Melisa berada.

“lo udah sembuh? Udah gue bilang Melisa, jangan sekolah dulu, lo batu banget jadi orang!” omel Jordan pada gadis didepannya itu. Ya, Jordan begitu khawatir melihat Melisa yang terbaring lemah seperti kemarin.

“khawatir banget lo” seru Melisa seraya tersenyum.

“gue khawatir karna gue sayang sama lo, gue nggak mau bidadari gue sakit”

“alah gombal”

“gue nggak gombal, gue bener-bener khawatir!”

“iya-iya”

*****

Kali ini, Melisa sedang berada diruang Osis, tangannya saat ini sedang berkutik dengan bolpoin, dan matanya begitu fokus dengan kertas-kertas disana.

“istirahat dulu Mel” ujar Andre, cowok itu saat ini sedang memakan makanan yang tadi ia beli di kantin.

“nanggung, Ndre, bentar lagi selesai” balas Melisa, matanya masih fokus menatap kertas dihadapannya.

Tok

Tok

Ketukan pintu itu mengalihkan perhatian Melisa dan juga Andre, dengan segera Melisa membuka pintu tersebut, dan sudah ada Jordan yang berdiri didepan pintu seraya membawa sesuatu.

“ada apa?” tanya Melisa pada Jordan.

Jordan pun melangkah masuk kedalam ruang Osis, dan meletakkan makanan itu dimeja.

“makan Mel” suruh Jordan kepada Melisa.

“nanti dulu, tugas gue belum selesai” tolak Melisa.

“Makan Mel, gue nggak mau lo sakit”

“makan atau gue suapin?” ancam Jordan.

Melisa yang mendengar itu pun menyunggingkan senyumnya “yaudah suapin aja”

“beneran ya?”

Melisa mengangguk.

Jordan pun mulai menyuapkan makanan kedalam mulut Melisa. Sedangkan Andre, anak itu sedang menahan emosinya, ia pun memilih untuk keluar saja.

*****

Andre bersandar dibawah pohon rindang sedaya meminum air mineral yang ia bawa. Ia menatap langit dengan penuh kehampaan, setelah melihat Melisa dan juga Jordan seperti tadi, membuat dirinya begitu emosi.

“Ndre”

Andre yang merasa terpanggil pun menolehkan pandangannya, sudah terdapat seseorang yang kini sedang berlari kecil menuju kearahnya.

“mau apa lo?” tanya Andre, anak itu masih menatap ke depan.

Anak itu duduk disamping Andre “gimana? Lo udah punya informasi lagi?”

My bad boy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang