Hubungan keduanya kian memburuk, Melisa dan Jordan sama-sama menjaga jarak. Entah apa yang ada dipikiran mereka berdua.
Kedua orang tua kedua belah pihak pun bingung harus apa. Mereka tidak memiliki akses lebih dalam mengenai kehidupan anaknya ini.
Terlebih lagi Melisa, dia biasanya akan berlari menuju kamar Arum untuk bercerita tentang kegiatannya sehari-hari, tetapi tidak untuk beberapa hari terakhir.
Meja makan yang luas dengan lauk pauk didalamnya menjadi saksi bisu sunyinya makan malam keluarga satu ini.
Melisa senantiasa menunduk dengan memakan makanannya, Arum dan Ardan hanya saling melempar tatapan bingung.
"Ma.." panggil Melisa, yang memecah keheningan kala itu.
Melisa menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. "Ma..Pa..batalin perjodohan aku sama Jordan ya"
Disisi lain waktu yang sama.
"Hey Jordan habis kemana kamu, jam segini baru pulang, sini!" teriak wanita yang sedang duduk manis di ruang tamu.
Jordan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ck, iya ma"
Jordan berjalan lunglai menuju Mamanya itu, Kirana. Dan duduk disampingnya.
"Kamu ada masalah sama Melisa ya?" Tanya Kirana membuka pembicaraan.
Jordan nampak bingung untuk menjawab pertanyaan dari Kirana. Rasanya mulutnya itu seperti dicekik tak bisa berucap jika membicarakan hal itu. Entah tahu dari siapa juga Mamanya itu bisa mengetahui hal ini.
“Jordan!” sentak Kirana yang membuat Jordan kaget.
“bicara sama Mama, kamu ada masalah apa sama Melisa sampai dia mau batalin perjodohan ini” ujar Kirana panjang lebar.
Mata Jordan mendelik tatkala mendengar kata itu “Melisa bilang gitu, Ma?”
“iya, tante Arum cerita tadi sama Mama” Arum menjeda ucapannya “sebenarnya kamu ada masalah apa sih?”
“udahlah Ma, Jordan capek. Kalau pun mau dibatalin perjodohannya Jordan juga nggak peduli” Jordan memilih untuk menuju ke kamarnya.
“Jordan!”
Jordan tak menggubris panggilan dari Mamanya itu. Ia memang sedang tak ingin membahas tentang Melisa untuk kali ini.
*****
Melisa masih saja melamun entah memikirkan apa. Dirinya benar-benar tidak paham dengan apa yang terjadi. Tak ia sangka Jordan sudah berpacaran dengan Erika sebelum dijodohkan dengannya. Ia merasa menjadi benalu di hubungan mereka.
Tes
Satu tetes darah mengalir saja dari hidungnya itu. Bau anyir mulai tercium setelah darah itu keluar. Kepalanya juga begitu pusing, seakan-akan dunia sedang berputar didalam penglihatannya. Dengan segera, Melisa langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan itu.
Di kamar mandi Melisa terus menyalakan air di wastafel dan ia berusaha membasuh air di hidungnya supaya darah cepat berhenti.
Tapi tak ada hasil darah terus mengalir dari hidungnya, dan membuat Melisa semakin takut dan dia langsung mengambil tisu untuk membersihkan darahnya.
"Kenapa gak berhenti berhenti si" ucap Melisa di dalam hati.
Berapa menit melisa di kamar mandi nya dan darah pun sudah berhenti Melisa segera membersihkan mukanya dan keluar dari kamar mandinya.
*****
Di lain tempat ada Jordan yang ada di kamarnya terlihat galau karena memikirkan masalahnya dengan Melisa.
Jordan pun teringat dengan ucapan Melisa yang ingin membatalkan perjodohan dengan diri nya, dan Jordan keinget masa masa indah dengan Melisa
*****
"cukup Ma. Jordan udah muak dengan semua ini"
"Kamu mau buat Mama sama Papa kecewa, Jordan?" sentak David dengan emosi yang membuncah. Ia tidak percaya anaknya telah berubah menjadi seorang yang emosional.
Jordan tertawa hambar.
"Intinya Jordan mau batalin perjodohan sama Melisa. Jordan juga punya pilihan lain, nggak harus sama Melisa"
"JORDAN!" sentak David.
Jordan sama sekali tidak menggubris. Ia langsung mematikan sambungan telepon dan membuang handphonenya ke sembarang arah.
Memang ayahnya, David sedang tidak berada di Indonesia, ia sedang berada di Inggris untuk melakukan beberapa bisnis disana.
*****
Kini di markas SILENT BOOM terdapat Arka, Zidan, Alan. Mereka menghabiskan waktu bersama di markas SILENT BOOM.
"Lo berdua sadar nggak si kalo bos Jordan akhir-akhir ini banyak berubah?" Tanya Alan.
"Wah berubah, kira-kira bos Jordan berubah jadi apaan ya?" balas Arka.
"Jadi Ultraman mungkin kalo nggak ya palingan jadi Dilan Cepmek" ucap Zidan.
"Lebih ke fajar sad boy sih" sahut Arka.
"Lo berdua serius dikit bisa nggak si, tidak semua bisa jadi bahan candaan" tegur Alan.
"Ah Alan mah gaasik" kata Arka.
"Sekali-kali bercanda kek kayak gue sama Arka" ucap Zidan sembari merangkul pundak Arka. Dan Arka hanya mengangguk setuju dengan sahabatnya ini.
Bersambung........
Janlup vote komennya.
Kita mau rajin update nih mohon apresiasinya ya Kamila sekalian.Oh ya jangan lupa juga nih
Follow akunnya black flower
@blac.kflower4Dan..
@silentboom9
Ada Instagram ayang kalian juga loh👀
Ya akun author-nya juga jangan lupa ya sekalian hehe💜💜see you again
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy?
Novela JuvenilMelisa Lavendra yang nota bate nya sebagai ketua OSIS malah dijodohkan dengan Brandalan disekolahnya? Apa yang akan terjadi...? Jika anda penasaran silahkan dibaca...:) "semua alur ini murni pemikiran sendiri bukan menjiplak atau pun plagiat cerita...