Satu Minggu telah berlalu, Melisa dan kawan-kawannya sedang berjalan menelusuri koridor sekolah untuk menuju ke kelasnya.
Saat tengah asik mengobrol, kedua netral milik Melisa tidak sengaja menangkap hal yang menurutnya mencurigakan.
Di tempat yang sama namun arah yang berlawanan, terdapat anak yang bisa dikatakan 'baru' pasalnya ia baru pertama kali terlihat di sekolah ini,ia terlihat celingukan seperti mencari sesuatu. Melisa yang melihat sepertinya ada hal yang tidak beres langsung menghampiri anak perempuan tersebut dan meninggalkan Lauren serta Queen yang sedang asik mengobrol sendiri.
"Permisi?" ucap Melisa lembut kepada siswi tersebut.
"Eh h-halo" jawab siswi itu karena setelah ia berkeliling sekolah baru kali ini ia disapa oleh seseorang.
"sory bisa bantu aku gak?" Tanyanya se-sopan mungkin.
"Bantu apa ya?" Tanya balik Melisa.
"aku anak baru disini bisa anterin aku ke ruangnya pak kapsek?"
"Oh. Bisa mari saya antar"
Melisa pun memimpin jalan.
Selama diperjalanan menuju ruangan kepala sekolah keduanya hanya terdiam tidak ada yang membuka suara.
Tanpa berlama-lama mereka pun sampai di ruangan kepala sekolah.
Tok...tok..tok
Melisa mengetuk pintu.
"Masuk" jawab suara dari dalam ruangan.
Melisa bergegas membuka pintu dan mengucapkan salam agar terkesan lebih sopan.
"Permisi pak,ini ada murid baru yang ingin bertemu dengan bapak"ucap Melisa.
"Oh Melisa, yaudah bawa anaknya kemari" jawab pak kepala sekolah.
"Udah sana masuk" perintah Melisa kepada siswi baru.
"Iya, terimakasih atas bantuannya" ucap siswi itu kemudian membungkuk sebentar.
"sama-sama. mari pak" ucap Melisa kemudian meninggalkan ruangan tersebut.
*****
15 menit telah berlalu dan bel sudah berbunyi dari tadi tetapi anehnya kelas 12 MIPA satu tengah kosong jam pelajaran, bagaimana tidak aneh jam pelajaran pertama adalah matematika,kalian tau sendiri kan kalo guru matematika itu walau ada hujan badai angin ribut halilintar bukan halangan bagi mereka untuk mengajar pelajaran yang mungkin 90% orang di dunia ini membencinya.
Di tengah keasikan mereka tengah me-reog karena tidak ada guru. Tiba-tiba pintu ruang kelas terbuka dan menampakkan sosok guru yang seperti tengah memendam amarah yang ingin membuncah keluar karena kelakuan anak muridnya yang satu ini, kita kesampingkan ini dulu, di tempat yang sama dimana adanya sosok guru dibelakangnya berdiri seorang gadis yang tadi.
Anak murid yang sedang cosplay menjadi reog pun langsung berlari menuju tempat duduk masing-masing sebelum mereka dikeluarkan dari kelas.
"Baik semuanya selamat pagi" salam guru tersebut.
"PAGI BU" jawab semua murid kompak.
"Hari ini kita kedatangan teman baru" ucap guru tersebut sambil menoleh ke arah perempuan disampingnya itu.
"Silahkan perkenalkan diri kamu" lanjutnya.
"Iya Bu"
"Halo semuanya selamat pagi" ucap gadis itu membuka sesi perkenalan diri.
"Pagi" jawab semua murid
"Perkenalkan nama saya Erika Margaretha kalian bisa memanggil saya dengan nama Erika, saya asli dari daerah sini tetapi pindah ke Amerika karena urusan bisnis keluarga saya, dan mulai hari ini saya akan menjadi siswa di SMA Nusantara ini, semoga kita bisa berteman baik" ucapnya memperkenalkan diri.
Jordan yang awalnya asik dengan bolpoin-nya sendiri langsung melotot ke arah gadis yang bernama Erika untuk memastikan itu pacarnya yang di luar negeri itu atau bukan. Dan benar saja itu adalah Erika yang dia maksud, dia mengumpat di dalam hatinya sendiri, bagaimana bisa Erika kembali ke Indonesia? Dia bilang dia gak bakalan kembali karena ia sudah menetap di new Zealand, dan bagaimana juga ia menjelaskan perihal perjodohannya dengan Melisa, fuck ini bencana bagi Jordan.
"Baik sekarang kamu duduk di bangku kosong sebelah Jordan. Yang namanya Jordan angka tangannya"
Jordan mengangkat tangannya.
"Baik Bu terimakasih"
"Ya. Baik kita buka materi......."
Erika pun menuju tempat duduknya, tetapi sebelum itu Erika sempat beradu dengan pemikirannya karena perkataan Bu guru yang menyebutkan nama 'jordan' yang bisa disebut _pacarnya_ itu.
Saat sudah sampai di tempat duduknya ia melihat kesamping untuk memastikan apakah itu Jordan yang ia harapkan, tetapi takdir belum berpihak dengannya karena cowok di samping jendela itu menutupi dirinya dengan kupluk Hoodie miliknya sampai mukanya tidak terlihat.
*****
beberapa jam pun berlalu, hingga akhirnya bel tanda istirahat pun berbunyi. Melisa yang sudah beranjak dari duduknya kemudian menghampiri Queen dan Lauren disana.
Semua anak anak sudah keluar tapi Erika masih di dalam kelas karena dia masih bingung sama lingkungan sekolah barunya dan dia belum mempunyai teman.
Tiba tiba melisa menghampiri Erika ke tempat duduk nya untuk mengajak Erika ke kantin.
“eh, Erika lo mau ikut ke kantin gak?” tanya Melisa mengajak Erika.
“boleh deh, lagian gue juga laper” jawabnya yang kemudian langsung beranjak mengikuti Melisa.
Kemudian Erika dan Melisa pun ke kantin bersama-sama, saat diperjalanan menuju kantin ia pun berpapasan dengan Queen. Saat itu Queen belum mengetahui siapa yang bersama Melisa itu.
"Eh Queen lo mau ke kantin nggak?" Tanya Melisa pada Queen.
"Duluan aja deh nanti gue nyusul" Jawab Queen.
"Lo mau kemana emang?"Tanya Melisa.
"Gue mau ke toilet bentar"Jawab Queen.
"lo mau ikut gak Ren?" tanya Melisa kepada Lauren.
"nanti gue nyusul sama si Queen. lo duluan aja” balas Lauren.
“eh, Btw lo bawa siapa?” tanya Queen yang sudah penasaran dengan siapa yang di samping Melisa itu.
“kenalin, gue Erika Margaretha, panggil saja Erika. Salam kenal ya" Ucap Erika sembari mengulurkan tangannya dan tersenyum.
"Oh iya, Gue Queen, kalo sebelah gue namannya Lauren” jawab Queen dengan membalas jabatan tangan Erika.
"Yaudah yuk kita ke kantin, gue duluan” ucap Melisa.
“iya sono, gue juga udah kebelet banget”
Setelah Melisa dan Erika tiba di kantin, mereka pun segera memesan makanan yang ingin mereka pesan.
*****
Saat Jordan CS menuju ke kantin. Dari arah kejauhan Jordan pun dibuat kaget lantaran ia melihat Melisa dan Erika yang terlihat begitu akrab.
"Eh bentar-bentar" Ucap Jordan menghentikan langkahnya. Zidan, Arka, dan Alan juga ikut menghentikan langkahnya.
"Kenapa emangnya bos?" Tanya Arka.
"Lu kesana dulu deh gue ada urusan bentar" Jawab Jordan pada anak buahnya.
"Ohh yaudah"Jawab mereka.
Sebenarnya Jordan hanya ingin memastikan apakah itu benar kekasihnya yang baru saja pulang dari Amerika.
"Kayaknya itu emang Erika"Ucap Jordan di dalam hati.
"gila... kalau Melisa tau gimana?"
"Nanti kalau dia cerita sama Melisa tentang gue juga gimana?"
"Ah kok jadi gini sihh, ngapain juga dia balik ke sini" Ucap Jordan dengan kesal.
Bersambung....
*Maaf kami telat untuk meng-upload cerita ini,karena banyak sekali masalah selama beberapa hari terakhir,untuk kalian always support this story ya😉

KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy?
Fiksi RemajaMelisa Lavendra yang nota bate nya sebagai ketua OSIS malah dijodohkan dengan Brandalan disekolahnya? Apa yang akan terjadi...? Jika anda penasaran silahkan dibaca...:) "semua alur ini murni pemikiran sendiri bukan menjiplak atau pun plagiat cerita...