Bel tanda pulang akhirnya berbunyi. Kali ini Melisa tidak pulang bersama Jordan, ia sudah dijemput oleh papanya. Melisa langsung saja masuk kedalam mobil tanpa pikir panjang.
Ardhan juga langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tak terlalu lambat dan juga tak terlalu cepat. Melisa saat ini sedang memperhatikan jalanan sembari diam tak bergeming.
“anak papa kenapa?, kok diam aja?” tanya Ardhan, yang merasa sedikit curiga. Tak biasanya anaknya seperti itu.
“gak papa kok pa, lagi capek aja, tugas OSIS lagi numpuk banget, sampai capek Melisa ngerjainnya” adu Melisa.
“oh, papa kirain kenapa”
Ting...
Sebuah notifikasi membuat Melisa langsung saja mengambil benda pipih itu dari dalam sana.
Berandalan sekolah:
Mel.
Mel, nanti jalan-jalan yok.Me:
Ogah gue males.Berandalan sekolah:
Males mulu lo perasaan.Me:
Terserah gue.
Udah lo jum'atan aja dulu.Me:
Iya calon istri.Setelah itu, percakapan mereka pun berakhir, Melisa juga langsung saja menasukkan kembali ponselnya itu kedalam saku.
*****
Akhirnya malam pun tiba. Melisa yang sedang rebahan santuy, tiba-tiba dipanggil oleh mamanya.
“Melisa!!” teriak Arum. Melisa pun mendengkus kesal lantaran acara rebahannya diganggu oleh Mamanya itu. Siapa juga yang tak kesal jika saat rebahan diganggu?.
“Apa ma?” tanya Melisa.
“kok kamu malah pake baju tidur?”
“emangnya kenapa?”
“kan kamu mau jalan sama Jordan, udah cepetan sana ganti bajunya” suruh Arum sembari mendorong-dorongnya.
“Jordan!!!” gumam Melisa geram. Dasar Jordan ini selalu mengganggu hari-harinya.
Setelah berganti baju, Melisa langsung turun kelantai bawah. Ia sudah mengenakan T-shirt dan celana dengan rambut yang dikucir kuda.
“gitu doang?” tanya Arum heran. Diajak cowoknya jalan kok pakaiannya begini.
“emangnya kenapa?” tanya Melisa bingung, apa yang salah dengan pakaiannya.
“udah-udah cepetan sana, kasihan Jordan udah nunggu”
“ets.. Bentar”
“apa?”
“ongkos?”
Dasar anaknya ini masih aja ingat uang. Arum kemudian memberikan 3 lembar uang berwarna merah dan menyerahkannya kepada Melisa.
“arigatou ma..”
Melisa pun langsung keluar dan menghampiri Jordan yang berada di depan gerbang sana. Saat ia menghampiri, Jordan malah diam saja.
“kenapa lo?” tanya Melisa.
“gak papa, Btw tampilan lo kece amat” puji Jordan.
“makasih. Udah cepetan agh, keburu malem” ajak Melisa, yang langsung naik keatas motor Jordan. Tak lama juga Jordan langsung menancapkan gas melaju ketempat yang ingin ia datangi.
*****
“lo mau kemana sih?” tanya Melisa. Sedari tadi ia tak berhenti bertanya lantaran Jordan entah meu membawanya kemana.
“udah lo diem aja, gue mau bawa lo ke suatu tempat yang asik”
Sesampainya ditempat itu, Melisa tak menyangka jika Jordan membawanya ke Pasar malam. Melisa pun terheran-heran, kenapa dirinya tak tau jika ada pasar malam disini.
“lo tau dari mana ada pasar malam disini?” tanya Melisa.
“rahasia” balas Jordan.
Jordan langsung saja melangkah, sedangkan Melisa ia mengikuti Jordan sembari memegangi ujung jaket milik Jordan, seperti bocil yang mengikuti emaknya kepasar. Diam-diam Jordan menyunggingkan senyumnya.
“lo mau naik apa?” tanya Jordan.
“hmm gue mau naik komedi putar” balas Melisa.
“kek bocil aja lo” seru Jordan.
“terserah gue dong, kalo lo mau naik yang lain ya sana”
“yaudah gue ikut calon istri aja deh”
Mereka pun menuju tempat komedi putar itu. Jordan kemudian membeli tiketnya terlebih dahulu, sebenarnya ia sedikit malu, bisa-bisanya Melisa ingin menaiki permainan bocil ini, tapi apa boleh buat, ini kan keinginan calon istrinya.
Akhirnya mereka langsung saja menaiki permainan itu, Jordan yang menaiki itu harus terpaksa menahan malunya.
Setelah itu mereka pun kembali berjalan jalan sambil menikmati suasana pasar malam tersebut. Dan tiba tiba, mata Jordan pun tertuju pada bianglala yang ada di pasar malam. Tak segan segan Jordan pun segera mengajak Melisa menaiki bianglala.
"Mel naik itu yuk" Ajak Jordan sembari menunjuk pada sebuah wahana bianglala itu.
Sontak itupun membuat Melisa kaget lantaran ia tidak berani menaiki wahana bianglala itu.
"Hah lo serius!! Lo mau ngajak gue naik itu, Hahh!" Jawab Melisa.
"Nanti kalo kita naik terus tiba tiba bianglala-nya berhenti waktu kita di atas gimana"
"Yaelah itu mah gampang, tinggal loncat aja dari atas apa susahnya, lumayan biar ngerasain kalo terbang itu gimana" Ucap Jordan dengan tertawa lepas.
Seketika Melisa pun langsung mencubit pinggang Jordan lantaran ia bercanda seenaknya saja.
"Aww sakit Mel!" seru Jordan.
"Lagian si lo" balas Melisa.
"Ya maapin sekali kali bercanda sama lo lah"
"Jadi gimana mau naik bianglala nggak kalo nggak mau gue aja yang naik ya lo nungguin gue disini" Tanya Jordan sembari merayu Melisa agar mau menaiki wahana bianglala.
"Ihh, tapi gue takut JORDAN!!!" Jawab Melisa.
"Gapapa kan ada gue"Ujar Jordan.
"Yaudah deh, iya" Ucap Melisa dengan terpaksa.
Setelah keduanya menaiki bianglala mereka pun beristirahat sejenak.
"Mel, lo mau jajan nggak?" Tanya Jordan.
"Jajan apaan, gue pusing diajak muter muter sama lo" Jawab Melisa
"Dih kok muter muter kan tadi udah naik komedi putar, bianglala" Ucap Jordan.
"Ah terserah lo dah, pusing pala gue" Ucap Melisa dengan kesal.
"Yaudah lo tunggu sini, gue mau beli sesuatu buat lo"
"Gue sebentar kok" Ucap Jordan
"Beneran ya, awas aja nanti kalo gue ditinggal pulang sama lo" Ucap Melisa
"Beneran, gue sebentar aja kok tenang aja" Ucap Jordan.
Setelah menunggu beberapa menit kemudian Jordan pun datang.
"Tadaaaa!!" Ucap Jordan
"Lo beli apa si Jordan?" Tanya Melisa.
"Nih, gue beliin lo arum manis cap upin ipin, katanya lo nge-fens banget sama upin ipin"Ucap Jordan.
"Dih dikira bocil apa. Tapi nggak papa lah lumayan dapet jajan gratis" Ucap Melisa.
"Btw makasih ya" Imbuhnya.
Bersambung....

KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy?
Teen FictionMelisa Lavendra yang nota bate nya sebagai ketua OSIS malah dijodohkan dengan Brandalan disekolahnya? Apa yang akan terjadi...? Jika anda penasaran silahkan dibaca...:) "semua alur ini murni pemikiran sendiri bukan menjiplak atau pun plagiat cerita...