Mentari telah menampakkan diri, pertanda bahwa hari sudah mulai pagi. Suara kicauan burung menjadi penghias pagi hari ini, dan bau rerumputan basah yang membuat pagi hari ini begitu sejuk. cakaran cakrawala juga terlihat begitu indah untuk dilihatnya.
Kali ini kelas 12 Mipa 1 sedang jam kosong, karna guru mereka sedang ada keperluan. Seperti biasa, jam kosong adalah hal yang paling disenangi murid, bahkan jam kosong bisa lebih asik dari pada libur.
“Main truth or dare yok, gabut banget nih gue” ajak Queen. Anak itu kali ini sedang benar-benar bosan.
“ayok lah, gue juga gabut. Lo mau ikut gak Mel?” Tanya Lauren.
“boleh lah”
Mereka pun mulai memutar botol mineral plastik yang sudah tak berisi. Botol itu pun berputar, hingga akhirnya berhenti tepat didepan hadapan Lauren.
“agh curang lo. Tadi kesenggol Si Queen” protes Lauren tak terima.
“enak aja lo, Markonah” ujar Queen tak terima juga.
“udah-udah, Lauren truth or dare?” Tanya Melisa.
“truth aja deh gue”
“Lo masih pacaran sama Arka?” Tanya Melisa yang begitu penasaran tentang perasaan sahabatnya ini.
“itu privasi” jawab Lauren.
“gak bisa gitu dong. Lo harus jujur!” Lontar Queen tak terima.
“gak tau. Gue juga gak paham sama hubungan ini, kita emang pacaran. Tapi kek serasa gue doang yang berjuang” Lauren menundukkan pandangannya.
“sabar bestie, Arka emang udah bejat dari lahir kok” seru Queen seraya menepuk-nepuk punggung Lauren.
*****
Rintik-rintik air turun begitu saja dari langit. Jordan pun berteduh sebentar seraya menunggu hujan sedikit reda. Kali ini ia juga bersama dengan Melisa. Anak itu hanya diam saja seraya memperhatikan tetes demi tetes air yang turun dari atas langit.
“Mel, diem aja?” Tanya Jordan pada gadisnya itu.
“main hujan-hujanan yok, Jor, gue pingin” ajak Melisa yang masih menatap hujan.
“gak boleh, nanti lo sakit, Mel” Jawab Jordan begitu perhatian.
“tapi gue pingin. Boleh ya?, janji deh gak bakal sakit” Melisa memohon dengan Jordan, seraya membuat mukanya se-imut mungkin.
Jordan pun tak kuasa jika melihat Melisa yang seperti itu. Imannya goyah seketika.
“yaudah, tapi sebentar”
Melisa langsung saja berlari. Senyumnya terukir indah tak kala dirinya sudah dibasahi oleh air hujan yang agak deras.
“Huuu.. Asik banget” sorak Melisa begitu senang.
Jordan yang berada disana pun ikut tersenyum tak kala melihat Melisa yang begitu bahagia bermain hujan-hujanan.
“Jordan, main teriak-teriakan yuk” ajak Melisa kepadanya.
“teriak-teriakan?”
“iya, nanti lo teriak apa yang menjadi keinginan lo”
“oke”
Jordan menarik nafasnya.
“GUE PENGEN BARENG MELISA TERUS...” teriak Jordan begitu saja, seraya menatap langit hujan yang terlihat mendung.
“HUJAN, JORDAN PENGEN PARGOY KATANYA” teriak Melisa juga.
“enak aja lo” kesal Jordan.
mereka tertawa penuh ria. Meskipun hal kecil seperti ini mampu membuat mereka bahagia. Bagi Jordan, apapun yang mereka lakukan jika bersama gadisnya itu akan terasa asik dan menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy?
Teen FictionMelisa Lavendra yang nota bate nya sebagai ketua OSIS malah dijodohkan dengan Brandalan disekolahnya? Apa yang akan terjadi...? Jika anda penasaran silahkan dibaca...:) "semua alur ini murni pemikiran sendiri bukan menjiplak atau pun plagiat cerita...