HELLO SEMUANYA
Sebelum baca biasakan vote!!!!!!
FOLLOW sosmed karakter✨Instagram✨
@ketuatampan
@alanmahardika2
@zidannihbos6
@arka.tampansenggoldong
@melisa.lavendra
@alexsander_queen
@laure_n1476
Gang SILENT BOOM juga
@silentboom9
.
.
@blac.kflower4 [harus!!]happy reading🥰🥰
Ruangan serba putih yang hanya diisi keheningan dan suara Alat rumah sakit yang menyala. Disana sudah terdapat Alan yang sedang terbaring lemah dengan dipasangi alat-alat rumah sakit. Disana juga terdapat Jordan yang sedang menatap prihatin pada Alan.
“lo harus kuat lan, gue tau lo pasti bisa” wajah Jordan berubah sendu sembari menatap Alan yang sedang berada diujung maut.
“gue gak tenang, si Alan kalo meninggoy gimana?” ucap Arka.
Seketika Mereka semua langsung menatap Arka dengan tatapan tajam. Arka yang mendapat tatapan itu mentalnya langsung ciut.
“jangan sembarangan kalo ngomong, dari tadi lo ngomongnya gak bener” kesal Zidan kepada Arka.
“lagian gue gak te—”
“udah, dari pada ngomong gak jelas, ayo sholat isya dulu, do'a in Alan semoga cepet sadar” seru Jordan memberikan saran.
*****
Para anggota SILENT BOOM pun pergi ke mushola. Namun, secara bergantian, takutnya ada orang jahat yang ingin mencelakai.
Setelah selesai sholat, mereka kembali kerumah sakit lagi, saat ini dokter sedang mengecek keadaan Alan. Tak lama kemudian seorang wanita dengan menggunakan jas putih itu keluar dari ruangan Alan.
“gimana keadaan Alan dok?” Jordan yang langsung saja bertanya kepada dokter setelah melihatnya keluar dari rungan Alan.
“keadaannya kritis, pasien juga membutuhkan donor darah karena dia mengeluarkan darah yang begitu banyak” jelas dokter itu.
“intinya buat yang terbaik untuk teman saya dok, masalah biaya biar saya yang tanggung” ucap Jordan.
“baik, tapi..., stok darah yang dibutuhkan pasien sedang tidak ada, darahnya terlalu langka” ucap Dokter dengan merasa tidak enak.
“memangnya golongan darah Alan apa dok?” tanya Zidan yang tak kalah khawatir.
“golongan darahnya AB-, golongan darah ini sangat langka” ucap dokter itu.
“saran saya, segera cari pendonor darah untuk melakukan operasi. Kalau begitu saya pamit dulu” sambung dokter itu.
Sementara itu golongan darah dari Jordan, Arka, Zidan, sangat berbeda dengan golongan darah milik Alan. Jadi mereka berupaya mencarikan golongan darah yang sama dengan Alan.
*****
Melisa yang saat ini sedang mondar-mandir sembari menatap ponselnya. Rasa hatinya begitu tak karuan ia benar-benar khawatir kepada Jordan.
Dret... Dret...
Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi, Melisa langsung mengangkat telfon itu dengan antusias.
“kenapa gak jawab telfon gue?” lontar Melisa begitu khawatir.
“gue ada urusan, jadi gak denger telfon dari lo” balas Jordan dari dalam telfon.
“dasar, gue tu dari tadi khawatir banget sama lo” emosi Melisa.
“haha.., maapin ya calon istri, btw kenapa belum tidur, hm?” tanya Jordan.
“ih, gue itu khawatir sama lo, mana bisa tidur”
“yaudah, sekarang tidur, udah malam, jangan begadang nanti sakit”
“iya ini gue mau tidur”
“mau diceritain dongeng gak?”
“gak usah, gue bukan bocil”
“iya-iya, yaudah sekarang tidur, selamat malam bidadari-nya Jordan”
*****
Jordan pun mengakhiri telfonnya. Setelah mendengar suara Melisa hatinya menjadi sedikit lebih tenang.
“apapun keadaannya, ayang tetep nomer satu” sindir Arka.
“lo gak mau pada pulang?” tanya Jordan. Wajahnya begitu lesu, dan masih terdapat beberapa bekas tonjokan tadi.
“gue nemenin lo aja bos” balas Zidan.
“gak usah, lo pulang aja biar gue yang jagain Alan, lo semua pasti capek, pulang aja, bersihin tu muka” ucap Jordan kepada anggotanya.
“gue mau disini aja, kalo kalian mau pulang, pulang aja, biar gue, Jordan, sama Arka aja yang jaga” seru Zidan.
Setelah itu para anggota SILENT BOOM yang lain pun langsung berlalu pergi, sebenarnya mereka merasa tidak enak, tapi, besok akan ada giliran untuk menjaga Alan.
Hah..
Jordan menghela nafasnya kasar. Ia benar-benar pusing harus mencari seseorang yang mau mendonorkan darahnya pada Alan.
“Agh....” teriak Jordan frustasi, ia mengacak rambutnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.45, mereka masih saja berdiam sembari memikirkan Alan yang selalu memenuhi pikirannya.
Jordan sudah berbaring di bangku ruang tunggu, ia benar-benar tidak bisa tidur. ia harus mencari orang yang mau mendonorkan darahnya kepada Alan.
“sori Lan, gue gak bisa jadi ketua yang becus” gumam Jordan sembari menatap langit langit rumah sakit.
Bersambung........
Si Alan meninggoy Ahahaha. Canda
Tinggalkan jejak!!!!!!!!
Minimal vote biar author makin semangat!!!!
Komen next dong!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy?
Novela JuvenilMelisa Lavendra yang nota bate nya sebagai ketua OSIS malah dijodohkan dengan Brandalan disekolahnya? Apa yang akan terjadi...? Jika anda penasaran silahkan dibaca...:) "semua alur ini murni pemikiran sendiri bukan menjiplak atau pun plagiat cerita...