is't u?

864 75 1
                                    

- can I be the one -


" Sepertinya zee belum kembali, kekhawatiran mu benar shani" Ucap dokter gaby

"Zean semakin enggan untuk membiarkan zee kembali"

Bunda shani dan ayah cio masih terdiam memperhatikan semua hal yang di utarakan dokter gaby.

"Siapa pacar Zean sekarang, karna gadis itu yang menjadi penyebab utama keegoisan Zean" Jelas dokter gaby

"Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan dok" Tanya ayah cio dengan wajah khawatir nya

"Sampai saat ini kita masih belum tau apa kelemahan Zean yg mampu membuat zee kembali"

"Kita ikuti saja dulu skenario yg diinginkan zean"

"Tapi pesanku, jangan biarkan Zean dengan pacarnya menghabiskan waktu berdua sendirian"

"Bagaimana kita melarang dia untuk tidak berduan kalau ashel nya pun tak ingin jauh dari Zean" Ucap ayah cio frustasi

"Tenang sayang, tenang " Ujar bunda shani sembari membelai lembut tangan ayah cio yang ia genggam


"Waww.. Masih berhubungan dengn gadis yang sama"

"Ini sangat menarik" Ujar dokter gaby sambil tersenyum

"Pada kasus cio dulu, grace tidak ada rasa dengan shani"

"Atau bisa dibilang grace hanya menjadi bom waktu dari cio"

"Sama halnya dengan aran dan bara"

"Tapi pada kasus ini, zee dan Zean menyukai gadis yang sama"

"Sebelumnya zee pernah berkonsultasi denganku mengenai perasaan aneh yang dia rasakan saat bersama ashel"

"Dan sekarang Zean datang kepadaku dengan keluhan yang hampir sama tapi lebih brutal.. Waaahhh"

"Apa ini bisa dibilang revolusi dari kalian? "

"Menarik.. Sangat menarik"

Bunda shani dan ayah cio yang hanya mendengarkan semua ucapan dokter gaby dari tadi hanya merasa takut dan khawatir akan apa yg terjadi nnt kedepannya pada zee.

****

"Zee, aldo kenapa dah? " Tanya floren saat sampai di meja kantin yang aku tempati dengan ashel dan teman-temannya

"Emang aldo kenapa? " Jawabku

"Lah.. Lu ngga ngerasa aldo kayak menghindar gitu dari kita" Lanjut floren

"Lu juga kayak ngga peduli gitu sama dia, kalian berantem?"

"Ngga kok.. Gua mah selow aja" Jawab Zean sembari masiih menggenggam tangan ashel di bawah meja

Memang hubungan mereka belum ada yg tau selain keluarga Zean dan aldo yang memang kebetulan ada saat Zean meresmikan hubungan mereka

"Emang biasanya kak zee sama kak aldo ngapain? "

"Kok kak floren ngira mereka berantem?" Tanya Kathrine

"Ya.. Biasanya tuh mereka kemana-mana bareng"

"Lah ini... Bahkan kata anak kelas mereka, mereka lagi ngga sebangku"

"Padahal dalam sejarah, mereka tuhh ngga pernah ngga sebangku kalo sekelas" Jelas floren panjang lebar

"Jangan tanya gua, dia yang tiba-tiba pindah sendiri" Jawab Zean sekenanya, karna fokus Zean sekarang hanya pada ashel

Floren yang melihat aldo memasuki kantin mengalihkan perhatiannya pada aldo. Floren mengisyaratkan untuk aldo bergabung dengan kita. Tapi aldo berjalan menuju meja pojok dan memakan pesanan makanannya sendiri

Floren yang masih belum paham dengan apa yang terjadi masih terdiam sembari mencerna situasi apa ini.

Tanpa di duga tiba-tiba marsha berdiri dan menyusul aldo untuk makan di meja yang sama dengan dia.

"Ini pada kenapa dahh.. Kok malah mencar gini sihhh" Celetuk Kathrine

"Ahh.. Ngga asikk lu pada" Lanjut Kathrine sembari berdiri dan menarik tangan ashel untuk pergi dari kantin

Ashel yang di tarik tangannya mulai melepas genggaman tangan Zean dan mengikuti kemna Kathrine pergi

"Asshhhh... Aldo apaan sih ngerusak suasana aja" Ucap Zean sembari membanting sendok baksonya yang akhirnya menyadarkan floren dari lamunannya

"Lu kenapa sih zee? " Ucap floren

"Ini juga, sejak kapan lu suka mesen bakso? " Lanjut floren sembari meninggalkan Zean sendiri

"Anj*ng, cewe lu benar-benar menguras fokus gua zee"

"Sampe gua lupa kebiasaan apa yang harus gua lakuin kalo jadi lu.. Anjirr" Gumam Zean setelah floren pergi

*****

"Shel, lu ngga aneh apa sama sikap kak zee? " Tanya Kathrine tiba-tiba

"Hah.. Emang kak zee kenapa? " Jawab ashel

"Lu tolol apa gimana sih shel, padahal lu yang kemana-mana sama dia tapi ngga nyadar? "

"Ahh.. Gila ini mah lu beneran udah dititik mencintai kakak lu sendiri yaaa.. Semuanya jadi ketutup sama ketololan lu itu.. Aduhhh astagaa.. Mana lagi ini macha" Cerocos Kathrine

"Ahh.. Udah ahh gua mau ke kelas aja" Ucap Kathrine sembari meninggal kan ashel sendiri

"Gua sadar kok kath, tapi gua akan nerima kak zee dengan segala kekurangan nya" Gumam ashel sembari melihat kepergian Kathrine

*****

Brukkk

Pipi aldo dipukul dengan kuat oleh Zean setelah tadi Zean mengajak aldo untuk berbicara empat mata di belakang gedung sekolah

"Lu apaan sih do.. Sok sok an menghindar hah? "

"Bikin suasana ngga enak aja hah" Ucap Zean yang sudah tidak bisa mengontrol emosi nya

Aldo yang tadi terjatuh karn pukulan yang diberikan Zean mulai bangkit dengan tatapan yang tak bisa di artikan. Air mata yang mulai menggenang di matanya dan matanya yang memerah karna menahan tangisnya

Aldo berjalan mendekat ke Zean dan menarik kerah baju Zean

"SEHARUSNYA GUA YANG TANYA, LU KENAPA ZEE TIBA-TIBA JADIAN SAMA ASHEL"

"PADAHAL LU TAU KALO GUA SUKA SAMA DIA"

"DAN LU!! "

"LU YANG BILANG SAMA GUA KALO LU SUKA SAMA MARSHA BAHKAN LU MAU NEMBAK DIA MALAH SEKARANG LU YANG PACARAN SAMA ASHEL"

"EMANG ANJING LU" jelas aldo panjang lebar dengan suara yang dipertegas yang di akhiri dengan pukulan yang tak kalah keras

Zean yang mendengar semua teriakan aldo mulai berfikir dan frustasi. Apa maksud ucapan aldo tadi

"Zee tolol sebenarnya lu suka sama siapa sih tai" Gumam Zean sembari ingin bangkit dari jatuhnya yg sekarang dalam posisi terlentang

Tapi sebelum Zean berdiri aldo menendang kepala Zean hingga Zean tak sadarkan diri

"Zee anjing" Gumam Zean sebelum dia memejamkan matanya




_i know u love her but it's over now_

Menyatu Dalam Angan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang