Apa mau mu?

1.3K 89 2
                                    

Did you still mine?

Aku tidak begitu mempedulikan hal itu hingga aldo berucap

“ashel!!! Lu ashel kan??”

teriak aldo dengan suara kagetnya lagi,  yang secara otomatis membuatku mengangkat kepalaku untuk melihat apakah yang dikatakan oleh aldo benar adanya. Apakah itu ashel adik kecilku?. Apakah itu ashel yang selalu memenuhi otakku?. Tiba-tiba hp ku berbunyi yang menadakan bahwa ada yang menelponku. Kulihat ternyata bunda, tanpa menunggu lama aku segera mengangkat telpon itu

“iya halo bunda”

jawabku dengan mataku yang masih tertuju pada meraka memastikan lebih lanjut apakah yang dikatakan aldo benar adanya.

“halo zee sayang kamu dimana?” ucap shani bundaku.

“zee masih di café floren bunda, ada apa bunda? Bunda mau titip sesuatu kah?” tanyaku pada bunda.

“enggak sayang bunda Cuma mau bilang, ini om shamy sekeluarga dateng kamu ngga mau ketemu kah?"Ucap shani dengan lembut.

Hal ini benar-benar diluar dugaanku, aku berdiri dari kursiku dan berjalan menuju aldo dan meja wanita yang di panggil aldo ashel tadi. Betapa terkejutnya aku melihat senyum itu lagi, dengan tanpa dosa dan rasa bersalah sedikitpun dia kembali tersenyum kepadaku dan berkata

“hai kak zee, apa kabar?”.

Tanpa sadar aku mematikan panggilan di hp ku dengan sepihak dan berjalan dengan cepat menuju parkiran

“ayo kita pulang do”

ucapku pada aldo. Apa ini, ada apa dengan ku, aku mengiginkannya, aku merindukannya, tapi mengapa aku menghindarinya. Aku masih berjalan lurus menuju parkiran tepatnya mobil aldo. Tiba-tiba aldo menahan tanganku

“ lu apaan sih zee main balik aja” ucap aldo tak terima

“ bukannya lu emang lagi nyariin dia ya, dari setelah kejadian itu lu nyariin dia kan, terus kenapa sekarang lu malah kayak gini?”

sambung aldo dengan tampang bingungnya.

“lu mau anterin gua balik atau lu masih mau di sini?” tukasku dengan sedikit melemah.

“lu kenapa sih zee?” jawab aldo,

“gua mau pulang do, om gua dateng bunda nyuruh gua pulang cepet” jelasku.

“ya itu, tapi ashel ngga sekalian lu ajak pulang? Dia kan anaknya om lu” tanya aldo.

“biarin aja dia mungkin masih mau meet up sama temennya, kita pulang sekarang” tegasku.

Tanpa ingin memperpanjang perdebatan ini aldo mengantarkan ku pulang dengan keadaan mobil yang hening.

*
Kami sibuk dengan pikiran masing-masing, apa yang sebenarnya terjadi, kenapa aku merasa dihianati dan bahagia secara bersamaan.
Sesampainya di depan rumah aku keluar dengan mengucapkan terimakasih pada aldo yang di balas dengan anggukan dan senyuman kecut. Aku berjalan memasuki rumah dengan menggendong tas ku di pundak kananku sembari mengucapkan salam

“assalamualaikum bunda”.

Aku melihat om shamy dan tante anin orang tua ashel tersenyum kepadaku

“sudah pulang kamu zee” jawab om shamy.

“waalaikumsalam sayang, duh ponakan ganteng tante kangen banget rasanya”

jawab anin sembari berdiri menghampiriku dan memelukku tanpa seijinku. Aku hanya diam dan tersenyum kecut, apa-apaan ini mereka yang meninggalkanku secara tiba-tiba dan sekarang datang dengan seenaknya, gumamku dalam hati.

Menyatu Dalam Angan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang