_keyakinanku padamu untuk bertahan bukan karna keegoisan ku_
"Bunda, aran pulang duluan, mau antar pacar aran pulang" Ucap kak aran mengintrupsi obrolan orang tua di ruang tengah
"Bang gua ikut ya, ada tugas yg belum gua selesai in" Lanjut ku
Aku melihat kak aran yang sekarang sudah menggenggam tangan kak chika begitu erat seakan takut kehilangan nya.
"Udah jadi pacar nih... Tadi aja bilangnya temen" Ledek Opah keynal pada kak aran
Kak aran melihat Opah dengan tatapan yg tajam seakan ingin memukulnya. Opah memang selalu memperlakukan kak aran lebih tegas daripada aku dan ashel. Alasannya karna kak aran cucu laki-laki pertama nya.
"Opah sihh.. Orangnya tegas bukan kaku yang suka ngegantungin anak orang" Lanjut Opah keynal sarkas
Oma memukul lengan Opah sembari mengomeli Opah "kamu itu kebiasaan suka banget bikin dia marah"
"Lah salah aku apa, kan aku cuma ngasih tau dia sayang"
"Biar anak orang ngga tersakiti, biar dia juga jadi orang tegas" Jawab Opah
"Udah-udah katanya aran mau pulang ya, ya udah hati-hati ya" Jawab oma tidak ingin memperpanjang dan memperburuk suasana
Tapi kak aran menghiraukan ucapan oma dan opah. Kak aran fokus melihat bunda sembari menunjukkan wajah yg mengartikan "bunda, aran boleh pulang duluan apa ngga? " Seperti itulah kurang lebih
Bunda yang mulai merasa diperhatikan dan ditunggu jawabannya oleh kak aran mulai memalingkan atensinya pada kak aran.
"Di antar sampe rumah ya, jng lupa pamit ke orang tuanya" Ucap bunda menanggapi kak aran
"Chika, bunda titip salam ke orang tua kamu ya. Makasih sudah mau menyempatkan waktu kamu juga ya" Lanjut bunda sembari mengelus pipi kak chika yang tadi menyalami bunda
"Kamu kalau ikut kakak jangan berantem" Kali ini bunda menasihati ku
"Siap bundaku sayang" Jawabku
"Kalau gitu aran pamit" Ucap kak aran sembari menundukkan kepalanya
Dari tadi hanya aku dan kak chika yg menyalimi para orang tua. Kak aran hanya berdiri menunggu kak chika selesai menyalimi mereka
Saat kak aran mulai menggenggam tangan kak chika dan menariknya untuk pergi. Tiba-tiba ditahan oleh kak chika yang tidak berpindah tempat sedikit pun.
"Aku ngga suka laki-laki yang tidak sopan" Bisik kak chika pada kak aran yang masih bisa aku dengar. Karna aku ada di belakang mereka
Seketika kak aran membalikkan badannya dan segera menyalimi para orang tua. Oma yang di salimi oleh kak aran menunjukkan kebahagiaan nya dan memeluk kak aran dengan erat.
Sebegitu besarkah pengaruh kak chika terhadapmu kak?. Pikirku.
Aku hanya memperhatikan moment langkah itu yang juga di perhatikan dengan senyuman bahagia oleh bunda dan ayah.
Hingga atensiku teralih pada ashel yang turun dengan menggunakan kacamata min nya. Aku yakin dia berusaha menutupi jejak tangisannya. Aku hanya melihatnya sebentar dan mengalihkan atensiku ke lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menyatu Dalam Angan (END)
FanfictionPOKOKNYA POKOKNYA NIH YA JANGAN BACA!! BIAR NGGA D TAGIH S2 kenapa harus dia yg membuatku jatuh dan bangkit lagi? -zee aku bukan pergi untuk menetap, tapi pergi untuk menjadi yg tepat - ashel kalau aku bisa melihatmu tersenyum itu sudah cukup - adel...