- bila kebohongan mu itu membuat ku bahagia sesaat
Maka
- pergilah karna aku tidak membutuhkan kebahagiaan yang sesaat
Sakit, itu yang saat ini aku rasakan. Seluruh tubuh ku terasa remuk. Padahal aku hanya tertidur. Oh.. Iya aku lupa, sebelum ini aku menangis cukup kencang hingga aku tak bisa mengendalikan emosi ku. Aku harus minta maaf pada bunda dan ayah
Aku memaksakan diriku untuk bangun dan mencari bunda dan ayah.
"Bunda" Ucapku lirih
"Ayah... "
Tiba-tiba ada suara langkah kaki yang sedikit demi sedikit mendekati ku. Aku melihat nya, kak aran berjalan mendekati ku dengan ragu.
Huhhh.. Iya, aku lupa kemarin aku memukul nya berulangkali. Mungkin dia akan membalasnya setelah ini.
"Zee.. " Ucap kak aran dengan lirih
Aku menolehkan kepalaku dan sedikit menundukkannya. Karna aku takut jika kak aran akan memarahiku lagi. Aku tak ingin memulai pertengkaran lagi.
Tanpa ku sadar tiba-tiba kak aran memelukku dengan erat.
"Zee.. Kamu zee kan? "
Apa ini kenapa bertanya. Ya jelas aku zee, apa karna pukulanku kemarin terlalu kencang hingga kak aran lupa ingatan.
"Lu kenapa sih bang? " Jawabku sembari mengerutkan dahiku
"Bunda... Ayah... Zee bangun.. " Teriak kak aran
Astaga kenapa kak aran jadi lebay gini sih.
"Lu kenapa sih bang? " Ucapku sembari melepas pelukannya
Kak aran pergi tanpa menghiraukan ucapanku
*****"Zee.. "
Aku mengangkat kepalaku yang dari tadi tertunduk karna aku masih takut menatap bunda. Aku takut melihat tatapan kecewa bunda.
Tiba-tiba tangan bunda menyentuh pipiku dan mengusapnya dengan lembut
"Gimana keadaanmu sayang? " Ucap bunda
"Alhamdulillah zee baik bunda" Jawabku sembari berusaha tersenyum
Aku tak ingin melihat wajah sedih bunda lagi
"Wii... Jagoan ayah udah bangun nihh.. " Tiba-tiba ayah memelukku
"Ayah sayang kamu zee, no matter what happened before"
"Kamu akan selalu jadi jagoan ayah, kamu kuat ya" Lanjut ayah sembari melepaskan pelukannya
Aku hanya menanggapinya dengn anggukan
Jujur aku bingung, bukannya kemarin aku melakukan suatu kesalahan ya. Kenapa ini mereka tidak marah?
Bahkan kak aran yang aku pukuli habis-habisan juga ngga marah
Aku melirik ke kak aran sejenak
Aku baru sadar bahwa di wajah kak aran tak ada sedikit pun luka. Bukannya kemarin aku menghajar nya
"Bunda, zee tidurnya lama ya? " Tanyaku
"Ngga kok sayang" Jawab bunda shani sembari menggeleng
"Tapi wajah kak aran sudah sembuh, maaf bang gua mukul lu kenceng banget ya, sampe lu takut sama gua" Ucapku sembari menundukkan kepalaku lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyatu Dalam Angan (END)
FanfictionPOKOKNYA POKOKNYA NIH YA JANGAN BACA!! BIAR NGGA D TAGIH S2 kenapa harus dia yg membuatku jatuh dan bangkit lagi? -zee aku bukan pergi untuk menetap, tapi pergi untuk menjadi yg tepat - ashel kalau aku bisa melihatmu tersenyum itu sudah cukup - adel...